Dimana Iklan Facebook dan Instagram Bertemu, Mengapa Mereka Berbeda?

Bisakah kesuksesan iklanmu di Facebook berpindah ke Instagram? Keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan yang sama pentingnya untuk para marketer.

Perhitungan terakhir yang didapat oleh salah seorang Columnist, Brad O’Brien, menunjukkan bahwa pengguna Instagram sudah mencapai angka 500 juta (aktif). Tidak hanya itu, advertiser juga sekarang lebih banyak beriklan di Instagram daripada di Twitter.

Sekarang, mari kita lihat beberapa persamaan serta perbedaan antara Facebook dan Instagram yang dikutip dari marketingland.com:

Where they converge?

Kita telah melihat beberapa persamaan (Instagram dan Facebook) yang mungkin bisa menggantikan kesuksesan Facebook dalam beriklan.

  • Pesan singkat – Walaupun dengan konsep “pesan” yang berbeda, namun keduanya sama-sama memberikan kemudahan kepada pengguna untuk berkirim pesan singkat melalui Facebook maupun Instagram. Keduanya sama-sama menawarkan fitur singkat dan to the point.
  • Top creatives – Kamu bisa menargetkan kembali apa yang kamu miliki di Facebook, untuk dilakukan di Instagram. Meskipun akan terdapat perbedaan ukuran, namun itu tidak akan merusak pola yang  sudah ada. Jika ini bisa berhasil di Facebook, maka juga akan berhasil di Instagram, mengingat mereka memiliki target yang tidak jauh berbeda.
  • Jenis Iklan Yang Berkinerja Baik – Mungkin ini sedikit spekulatif, karena iklan produk yang dinamis dan video untuk iklan Carousel – keduanya memiliki performa bagus di Facebook – belum di Instagram. Namun, dapat dipastikan Instagram sedang menuju ke arah sana dan siap membuktikan kalau video dan Carousel adalah pilihan yang tepat untuk beriklan.

Where they differ?

Meskipun terdapat banyak persamaan, namun perbedaan diantara keduanya juga memiliki jumlah yang sama. Mungkin beberapa diantaranya berbeda karena memiliki perbedaan komposisi dari segi audiens. Seperti yang kita ketahui bahwa Facebook jauh lebih dulu muncul daripada Instagram, dan berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh marketer:

  • Mobile akan lebih penting di Instagram. Ya, mobile telah berkembang pesat hingga saat ini, bahkan menjadi penghasilan terbesar bagi Facebook Ad – tapi itu 100 persen dari Instagram. Pengalaman landing-page pada iklan Instagram haru 100 persen mobile-optimized untuk memberikan conversion rate yang tinggi untuk pengiklan.
  • Kinerja metriks tidak selalu berderetan. Klien kami sering menunjukkan rate melalui klik yang jauh lebih baik di Instagram, akan tetapi kami juga sering meling conversion rate yang lebih rendah –  hal inilah yang sering terjadi dalam pengalaman sebuah landing page. Ketika hal tersebut dioptimisasi untuk mobile, kita akan melihat bahwa conversion ratenya bisa mencapai seperti Facebook, tapi secara keseluruhan mungkin akan mengalami sedikit keterlambatan.
  • Pengguna Instagram menanggapi CTA yang berbeda. Beberapa laporan menyatakan bahwa sebanyak 90 persen pengguna Instagram berumur di bawah 35 tahun. Itu termasuk kaum muda, ini berarti daya beli di Instagram jauh lebih kecil dibandingkan dengan usia pengguna Facebook yang lebih beragam. Inilah alasan “Learn More” dan “Sign Up” lebih efektif untuk klien kami untuk melalukan panggilan langsung untuk membeli sesuatu; sedangkan Instagram hanya fokus untuk pendekatan saja daripada melakukan pembelian.

Mulai saat ini, beriklanlah sesuai dengan target market kamu dan jika kamu masih ragu silahkan diskusikan dengan team terkait agar iklan kamu dapat menghasilkan sesuatu yang besar. Well, good luck! 

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat