Pentingnya Riset Kata Kunci sebelum Membuat Konten Website

Salah satu keberhasilan strategi Search Engine Optimization (SEO) adalah penggunaan kata kunci (keyword) yang tepat di artikel blognya. Kita tidak bisa menentukan sendiri kata kunci yang sesuai untuk blog, tapi harus melalui riset untuk mengetahuinya. Mengapa diperlukan riset kata kunci dalam membuat konten di website?

Banyak sekali alasan perlunya melakukan riset kata kunci (keyword research) sebelum membuat konten blog kita, dan semuanya itu berkaitan dengan hasil pencarian di search engine. Ternyata, penggunaan kata kunci tidak hanya berlaku untuk isi artikel, tapi juga anchor text yang digunakan. Selalu ingat, backlink dan adalah salah satu faktor keberhasilan eksisnya suatu website di mesin pencari.

Selain itu, keyword sendiri ada macam-macam bentuknya, jadi pemilik website harus mengetahui jenis kata kunci apa yang mau mereka riset. Salah menentukan jenis keyword, bisa berakibat pada sepinya traffic blog kita. Intinya, strategi SEO tidak terbatas pada menuliskan artikel sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan.

Belum lagi, algoritma mesin pencari, terutama Google, yang selalu berubah sewaktu-waktu, sehingga artikel lama di website harus dioptimasi secara berkala. Untuk mengoptimasinya, kembali lagi pada penggunaan keyword yang tepat sehingga tetap mendapatkan traffic dari pengunjung.

Di artikel Toffeedev ini, kami tidak hanya membahas tentang pentingnya melakukan keyword research bagi perkembangan website. Akan dibahas pula mengenai tips dan step by step dalam melakukan riset kata kunci serta keyword tool yang harus digunakan.

Kata Kunci dan Ragamnya

Sebenarnya, apa itu kata kunci (keyword)? Singkatnya, keyword merupakan susunan atau kombinasi kata yang diketikkan di mesin pencari saat mencari informasi di internet. Nah, semua keyword yang dicari dan dimasukkan ke dalam kolom pencarian ini disimpan di dalam database mesin pencari. Tujuannya, adalah menganalisis kebutuhan pengguna internet berdasarkan keyword yang dicari.

Google, Bing, atau Yahoo sebagai mesin pencari hadir bukan hanya untuk menyediakan informasi di internet, melainkan pula untuk menjawab kebutuhan mereka akan informasi tersebut. Makanya mereka seringkali memperbarui algoritmanya sesuai dengan database keyword yang masuk, sehingga menyediakan informasi relevan yang berguna untuk penggunanya.

Misalnya, saat mencari informasi mengenai tips hidup sehat, kita membutuhkan beberapa kata kunci, seperti: ‘cara hidup sehat di masa pandemi’ atau ‘gaya hidup sehat’. Mesin pencari akan memberikan informasi yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan. Tak lupa, rangkaian kata tersebut ditemukan pula dalam isi artikel tersebut.

Kata kunci ini biasanya merupakan kata-kata yang umum dan terpikirkan di benak pengguna ketika mereka membutuhkan informasi. Tentunya, kita tidak bisa menebak-nebak isi pikiran mereka, bukan? Karena itulah, diperlukan riset keyword yang tepat agar kita bisa menyediakan informasi yang relevan dan benar-benar dibutuhkan oleh penggunanya.

Riset keyword pun tidak boleh dilakukan sembarangan, melainkan ada indikator tertentu, seperti volume pencarian dan tingkat persaingan kata kunci tersebut. Riset keyword sendiri berarti mencari tahu kombinasi atau susunan kata yang digunakan oleh pengguna internet untuk mengetahui apa yang dibutuhkan.

Baca Juga: Panduan Perencanaan Keyword Ampuh untuk Membangun Bisnis

Macam-Macam Keyword yang Harus Diketahui

Ada pula macam-macam kata kunci yang harus dipahami oleh pemilik website atau blogger, dan itu terdiri dari beberapa kategori. Seperti contoh keyword hidup sehat tadi, kita menemukan keyword yang panjang dan pendek, yang disebut short tail dan long tail keyword. Namun, ada lagi jenis-jenis kata kunci dalam SEO, terutama untuk bisnis yang menggunakan website sebagai strategi digital marketing-nya.

1. Short Tail Keyword

Seperti namanya, short tail keyword merupakan jenis kata kunci yang pendek, hanya terdiri dari tiga kata atau kurang. Contohnya: ‘cara hidup sehat’, ‘rumah murah’, ‘baju’, dan lain-lain. Short tail ini sering pula disebut kata kunci utama (head keyword). Di dunia SEO, jenis kata kunci ini memiliki tingkat persaingan yang tinggi lantaran memiliki volume pencarian yang besar.

Tingginya tingkat persaingan dan volume pencarian membuat short tail keyword memiliki nilai konversi yang kecil dalam bisnis. Penyebabnya sederhana, hasil pencarian Google yang sedikit rancu ini tidak selalu menjawab kebutuhan pengguna. Lebih baik short tail keyword digunakan sebagai kata kunci tematik untuk website kita.

2. Long Tail Keyword

Kebalikan dari short tail keyword, long tail keyword ini adalah jenis kata kunci yang panjang dan lebih dari tiga kata. Jenis kata kunci ini bisa dibilang sebagai penyempurnaan short tail keyword. Susunan katanya tidak sembarangan, malahan dibuat lebih nyaman dibaca dan dipahami di benak penggunanya.

Tingkat kompetisi dan volume pencarian long tail keyword pun rendah, karena mengarah pada informasi spesifik yang dibutuhkan oleh penggunanya. Misalnya: ‘rumah murah di BSD’, berarti keyword tersebut hanya dicari oleh orang yang ingin membeli rumah di BSD. Terlepas dari rendahnya volume pencarian, jenis kata kunci ini bisa mendatangkan traffic dan konversi yang tinggi, jadi cocok digunakan untuk artikel blog dan laman produk di website.

Jasa SEO

3. Short Term Keyword (Kata Kunci Musiman)

Kata kunci ini hanya tren ketika ada peristiwa atau momen tertentu yang sedang terjadi, biasanya sering dimanfaatkan oleh portal berita agar traffic-nya naik. Misalnya, momen Ramadhan dan Lebaran, orang-orang mencari keyword seperti ‘ucapan selamat hari raya idul fitri’, ‘tips fashion lebaran’, dan sejenisnya. Mesin pencari pun merekam keyword tersebut sebagai kata kunci yang paling dicari dan akan menyediakan informasi yang relevan untuk sementara waktu.

Keyword musiman hanya memiliki volume pencarian yang tinggi selama periode tersebut, dan mulai turun ketika momennya sudah lewat. Boleh-boleh saja bagi pemilik website atau blog menggunakan short term keyword untuk menjaring trafik organik, tapi gunakan di momen yang tepat, karena konten dengan keyword ini susah muncul di hasil pencarian Google kalau momennya sudah hilang. Keuntungannya, blog kita bisa mengikuti tren sekaligus menjaring pengunjung baru.

4. Long Term Keyword (Kata Kunci Abadi)

Long term keyword merupakan kata kunci yang selalu relevan sepanjang waktu, tidak seperti kata kunci musiman. Sayangnya, volume pencarian long term keyword ini kemungkinan fluktuatif, alias tidak meningkat atau menurun secara drastis. Namun, long term keyword bisa membuat blog kita tetap bertahan di mesin pencarian, tergantung algoritma mesin pencarinya.

Meskipun tidak mendatangkan traffic secara drastis, setidaknya jenis kata kunci ini memiliki volume yang konsisten. Long term keyword lebih cocok digunakan untuk konten blog yang informatif atau edukatif. Tapi, jangan jadikan itu alasan untuk membuat konten yang tidak berkualitas, karena Google tetap memperhatikan kualitas konten demi penggunanya.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Keyword Dalam SEO

5. Product Defining Keyword

Jenis kata kunci ini lebih cocok digunakan untuk product page atau anchor text, karena menjelaskan produk kita. Pengguna mencari kata kunci yang spesifik dan berkaitan dengan suatu produk, contohnya ‘sewa laptop Jakarta’. Pelaku usaha bisa memanfaatkan keyword tersebut untuk menjaring audiens yang membutuhkan produknya, lagipula tingkat persaingan dan volumenya juga rendah.

Ini strategi pemasaran dalam SEO yang bisa menghasilkan nilai konversi, sebab pengguna melakukan tahap awal pembelian (early stage of purchasing) saat mengetikkan keyword ini. Caranya pun sederhana, mulailah melihat daftar produk kita, kemudian buatlah rincian tentang semua produk itu. Dari deskripsi itu, pilih dua susunan kata yang bisa menjadi keyword utama, kemudian tambahkan ke nama produk kita.

6. Customer Defining Keyword

Kata kunci seperti ini menargetkan pengguna tertentu yang sesuai dengan persona pelanggan yang sudah ditetapkan. Misalnya, sebuah toko pakaian menargetkan mahasiswa perempuan untuk membeli produk mereka. Karena itu, ditambahkan kata ‘untuk remaja’ setelah keyword yang umum dicari, seperti ‘cara mix and match baju untuk kuliah’.

Menargetkan pelanggan secara spesifik dalam keyword bisa menjadi cara ampuh untuk meningkatkan nilai konversi, apalagi volume dan tingkat kompetisinya juga rendah. Caranya, risetlah keyword yang mengarah ke permasalahan audiens secara spesifik. Niscaya, hasil pencarian akan menyoroti website kita yang mampu menjawab pertanyaan orang yang mencari dengan jenis keyword ini.

Baca Juga: Mengenal Keyword Effectiveness Index (KEI)

7. Geo-targeting Keyword

Sesuai dengan istilahnya, yaitu geo-targeting, jenis kata kunci ini mengarah pada lokasi tertentu. Kata kunci ini lebih berguna untuk restoran, hotel, atau jasa pengiriman yang ingin mencari konsumen melalui website-nya. Mudah juga menggunakan keyword ini, kita hanya perlu menambahkan lokasi kota atau kecamatan kita di keyword-nya, seperti ‘restoran di jakarta selatan’.

Jenis keyword ini penting banget digunakan oleh para pebisnis lokal yang ingin menjaring pengunjung di sekitarnya. Sama seperti dua jenis keyword sebelumnya, tingkat kompetisi dan volumenya juga sedikit karena sifatnya spesifik.

8. LSI Keyword

Latent Semantic Indexing (LSI) keyword merupakan kata kunci tematik yang berhubungan erat dengan kata kunci utama kita. Untuk menentukan LSI keyword, kita harus tahu dulu apa main keyword yang ingin kita gunakan atau dijadikan sebagai tema website. Jenis keyword ini berguna untuk membuat topik artikel yang cukup luas, tapi menargetkan audiens tertentu.

Dengan kata lain, konten kita akan tetap muncul, apapun keyword yang digunakan selama masih berkaitan. Misalnya, konten dengan keyword ‘cara menghilangkan daki di tubuh’ akan tetap muncul, meskipun pengguna hanya mengetik ‘cara menghilangkan daki’. Sayangnya, jenis keyword ini cukup tricky saat digunakan.

Dari delapan keyword di atas, mana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan ranking website kita? Jawabannya adalah, gunakan semuanya sesuai dengan porsi dan kebutuhannya masing-masing. Kita bisa membuat short tail keyword sebagai temanya, kemudian membuat long-tail keyword sebagai patokan untuk mengisi blognya.

Baca Juga: 13 Kesalahan Keyword Research SEO yang Harus Dihindari

Pentingnya Melakukan Riset Kata Kunci

Sebelum menentukan keyword apa yang ingin digunakan, kita harus melakukan riset keyword terlebih dahulu. Pelaku usaha wajib melakukan riset keyword untuk mengetahui kata kunci apa yang sedang digunakan atau diketik oleh pengguna untuk mencari solusinya. Bagaimana mungkin mereka menemukan bisnis kita, tanpa mengetahui kata kunci apa yang harus digunakan untuk mencari bisnis kita ini?

Bukan hanya pemilik website yang melakukan riset keyword, melainkan juga mesin pencari seperti Google. Cara kerjanya, mereka ‘membaca’ konten kita sekaligus memindai kata kunci di dalamnya. Dari situ, Google mulai melakukan ‘ranking‘ terhadap website kita sesuai dengan keyword yang digunakan di dalamnya. Di sinilah cara kerja SEO dimulai.

Lantas, apa pentingnya melakukan riset kata kunci sebelum membuat kontennya? Bacalah penjelasan berikut.

1. Memahami Bisnis secara Mendalam

Ketika memilih kata kunci yang tepat untuk website, pastinya kita ingin keyword yang relevan bukan? Karena itulah, kita harus memahami dulu mengenai bisnis yang kita jalankan secara mendalam. Bermula dari produk atau jasa yang kita tawarkan, kita bisa mencari banyak topik atau ide untuk kata kuncinya.

Dari sini, kita menemukan lagi, apa saja topik yang relevan dan sesuai dengan bisnis kita. Misalnya, toko pakaian tadi tidak hanya membahas tentang pakaian, bisa pula membahas sejarahnya, tokoh inspirasi fashion, dan lain-lain. Dengan meriset kata kunci, kita pun jadi paham lebih dalam mengenai bisnis yang sedang dijalankan.

Baca Juga: Cara Memilih Keyword Yang Tepat Untuk Kampanye Anda

2. Memberikan Informasi Penting

Ada banyak informasi penting yang bisa kita dapatkan saat melakukan riset kata kunci, seperti bagaimana ranking website kita, kata kunci apa yang bisa meningkatkan ranking website kita, dan sejenisnya. Termasuk pula tingkat persaingan dan volume pencarian dari kata kunci tersebut.

Tidak hanya itu, kita pun mengetahui pula informasi ranking website kompetitor dan bagaimana mereka bisa memuncaki hasil pencarian. Informasi ini berguna sehingga kita bisa membuat konten yang lebih bermanfaat dan relevan, sehingga Google bisa meningkatkan ranking situs kita.

3. Mengetahui Apa yang Dicari Pengguna

Riset kata kunci juga bisa menjadi sarana untuk mencari tahu topik atau keyword apa yang sering dicari dan digunakan oleh pengguna saat browsing. Hasilnya juga nyata berdasarkan data, sehingga kita tidak perlu pusing berasumsi mengenai topik yang dicari pengguna website. Lagipula, lebih baik menggunakan strategi marketing berdasarkan data daripada asumsi, bukan?

Di Google, pengguna tidak hanya mencari informasi, tapi juga produk atau jasa yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Dengan kata kunci yang tepat, produk atau jasa yang kita miliki pun bisa ditemukan di Google, sehingga bisa meningkatkan nilai konversi penjualan.

Baca Juga: Sales Funnel dan SEO: Repeat Purchase hingga Loyalitas Customer

4. Memengaruhi Ranking di Google

Mesin pencari, terutama Google, hanya bisa melakukan ranking terhadap website kita apabila mereka mengetahui seluk-beluk mengenai bisnis kita. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan menggunakan keyword yang berhubungan dengan bisnis kita.

Jadi, riset kata kunci ini berguna untuk membantu Google melakukan ranking pada website kita. Apabila Google sudah paham dengan kata kunci yang kita gunakan, serta menilai kelayakan konten kita, niscaya mereka akan menaikkan peringkat situs kita di hasil pencarian. Tentunya, berguna pula kalau menggunakan product defining keyword untuk memasarkan produk atau jasa kita, bukan?

5. Meningkatkan Kunjungan Traffic ke Website

Alasan yang pasti mengenai riset kata kunci adalah meningkatkan trafik ke website kita. Riset kata kunci pada hakikatnya adalah mengetahui keyword yang sering dicari oleh pengunjung, sehingga bisa diaplikasikan dalam website kita.

Memang bisnis kita bisa menjawab kebutuhan manusia, tapi diperlukan kata kunci yang tepat dalam metode pemasarannya. Kalau kita sudah tahu dengan keyword yang sering digunakan, kemudian mengaplikasikannya dalam website, niscaya pengunjung mulai berdatangan ke situs kita. Traffic pun meningkat, begitu pun nilai konversi, sehingga banyak yang menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.

Meskipun riset keyword merupakan langkah awal dalam menjalankan strategi SEO, prosesnya harus dipantau secara terus-menerus. Setelah mempublikasikan kontennya, kita harus rajin mengecek trafficnya secara berkala dan membandingkannya dengan kompetitor kita. Belum lagi, algoritma Google yang bisa saja berubah, membuat kita harus mengoptimasi keyword tersebut.

Baca Juga: Bagaimana Mendapatkan Ribuan Traffic ke Website Bisnis Anda?

Langkah-langkah dalam Riset Kata Kunci

Setelah memahami alasan pentingnya melakukan riset keyword di atas, waktunya memulai prosesnya. Untuk menemukan kata kunci yang sesuai dengan website, perhatikan langkah-langkah dalam riset keyword berikut.

1. Membuat Daftar Kata Kunci

Pencarian kata kunci ini bermula dari asumsi mengenai apa yang audiens atau konsumen pikirkan tentang bisnis kita, dan kata kunci apa yang mungkin mereka gunakan untuk mencarinya. Untuk memulainya, kita bisa menggunakan beberapa keyword tool gratis, seperti Google Trends, Google Keyword Planner, Ahref, dan lain-lain.

Dari hasil pencarian menggunakan tools tersebut, kita bisa mengembangkan ide dan mencari kata kunci utama maupun turunan, sesuai dengan jenis yang ditemukan. Caranya memang sederhana, tapi diperlukan dua hal ini untuk mencapai saran kata kunci yang tepat, yaitu:

  • Mengetahui lebih dalam mengenai industri bisnis yang kita jalankan
  • Mengetahui lebih dalam mengenai keyword tools yang digunakan sehingga mencapai hasil yang maksimal.

Perhatikan pula kata kunci yang digunakan oleh kompetitor bisnis kita dan bagaimana ranking website mereka yang digunakan. Perlu diketahui, kompetitor di dunia maya ini sangat banyak, termasuk pula portal berita dan situs umum seperti Wikipedia, Wikihow, dan lain-lain.

Baca Juga: Keyword Everywhere, Tool Gratis Untuk Keyword Research

2. Menganalisa Saran Kata Kunci yang Telah Dibuat

Jangan langsung membuat konten setelah mendapatkan daftar kata kunci, karena riset kata kunci juga mencakup analisis. Apalagi saran kata kunci yang kita temukan mencapai ratusan, kita harus memilih keyword yang tepat untuk digunakan dalam situs web.

Gunakan metrik SEO untuk melakukan analisis terhadap kata kunci tersebut, yaitu jumlah klik, volume pencarian, potensi trafik, kerumitan keyword, dan cost per click (CPC) untuk yang menjalankan iklan menggunakan SEM. Untuk menganalisisnya, gunakan pula keyword tool seperti Ahref yang bisa memberikan hasil secara rinci.

Dari hasil analisis tersebut, kita bisa memilih lagi keyword mana yang akhirnya digunakan untuk blog kita. Istilahnya, kita juga melakukan seleksi sehingga daftar kata kunci yang digunakan pun tidak terlalu banyak. Apabila ada keyword yang mirip saat dibuat kontennya, lebih baik dihilangkan saja daripada terjadi keyword stuffing.

3. Mengelompokkan Kata Kunci

Daftar kata kunci yang telah disaring tersebut kemudian dikelompokkan ke halaman situs web dan konten yang tersedia. Ini juga merupakan langkah penting dalam riset kata kunci dan nantinya akan memudahkan kita dalam membuat a di artikel blog atau halaman produk.

Untuk mengelompokkannya, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu mengelompokkan berdasarkan topik utama atau maksud pencariannya. Gunakan keyword tool gratis seperti Keyword Explorer yang mampu mengelompokkan kata kunci dengan topik yang hampir sama, seperti ‘cara membuat cokelat siram’ dan ‘cara membuat kue cokelat’.

Sedangkan pengelompokan berdasarkan maksud pencarian, berarti kita harus mengelompokkan apakah kata kunci tersebut digunakan untuk halaman produk atau artikel blog. Tool yang digunakan juga sama, yaitu Keyword Explorer, tepatnya menggunakan tab SERP.

Baca Juga: Keyword Ranking Based SEO atau Traffic Based SEO, Pilih Mana?

4. Memprioritaskan Kata Kunci yang Digunakan

Ini adalah langkah terakhir dalam memilih kata kunci. Setelah menemukan, menganalisis dan mengelompokkan kata kunci tersebut, kita harus memilih beberapa keyword yang benar-benar potensial dan harus digunakan dalam konten kita. Apalagi kata kunci musiman, kita bisa langsung membuat kontennya sebelum momen tersebut berakhir.

Saat memilih daftar kata kunci prioritas, gunakanlah beberapa pertanyaan ini:

  • Berapa estimasi trafik potensial untuk keyword ini?
  • Seberapa besar tingkat persaingan keyword ini? Apa yang harus dilakukan untuk mencapai ranking teratas?
  • Apakah sudah ada konten bertopik mirip dengan keyword ini? Kalau belum, bagaimana caranya membuat dan menciptakan konten yang kompetitif?
  • Apakah situs kita sudah pernah mendapat ranking dengan keyword ini? Bagaimana cara meningkatkannya?
  • Apakah keyword ini bisa menghasilkan nilai konversi penjualan yang besar? Atau hanya sebagai brand awareness bisnis kita?

5. Membuat Konten dan Pemantauan Kata Kunci

Kalau sudah mantap dengan daftar kata kunci yang telah dibuat, silahkan membuat konten sesuai dengan keyword tersebut. Perhatikan juga peletakan kata kunci dan keyword density yang dalam kontennya, sehingga tidak terjadi keyword stuffing. Konten yang dibuat juga harus berkualitas, dan mampu menjawab kebutuhan pengunjung, sebab lamanya mereka membaca konten kita juga berpengaruh pada ranking SEO.

Apabila konten sudah selesai dibuat dan dipublikasikan, jangan senang dulu. Justru kita harus memantau konten tersebut dan keywords yang telah digunakan secara berkala. Dari situ, kita bisa mengoptimasi lagi halaman situs kita sehingga sesuai dengan algoritma Google terbaru.

Baca Juga: Dominasi SERP Dalam Menggunakan Topik Dibandingkan Keyword

Itulah beberapa langkah menemukan kata kunci yang sesuai untuk situs. Terkadang keyword yang tingkat kompetisinya lebih kecil belum tentu mendatangkan pengunjung yang banyak, tapi bisa digunakan untuk menaikkan traffic. Hanya saja, buat juga konten yang menarik dan langsung menjawab kebutuhan pengunjung situs kita dengan keyword tersebut.

Lakukan Riset Kata Kunci untuk Website Anda bersama Toffeedev

Riset kata kunci diperlukan sehingga kita bisa membuat website content yang bisa menjawab kebutuhan pengguna internet pada umumnya. Lagipula, hasil riset yang didapatkan ini pasti berdasarkan fakta, sebab mesin pencari seperti Google turut membuat database mengenai keyword apa yang sering diketik oleh penggunanya. Dengan mengetahui kata kunci yang mereka gunakan, kita bisa mendapatkan insight mengenai apa yang sebenarnya mereka cari di Google.

Cara menemukan kata kunci untuk situs di atas memang terlihat rumit, apalagi menggunakan keyword tool yang belum tentu Anda pahami cara kerjanya. Toffeedev hadir sebagai partner digital marketing bagi bisnis Anda, terutama dalam menjalankan strategi SEO yang berbasis kata kunci ini.

Lewat jasa SEO, Toffeedev akan membantu melakukan riset dan pencarian kata kunci yang sesuai dengan bisnis Anda, sehingga bisa membuat artikel blog yang menarik berdasarkan keywords tersebut. Nantinya, keyword ini mampu menaikkan traffic situs Anda, bahkan bisa mencapai halaman pertama Google. Tidak hanya artikel, kami juga membantu mencari kata kunci yang sesuai untuk product page Anda untuk menambah angka konversi penjualan.

Dibutuhkan pula konten yang berkualitas dan langsung menjawab pertanyaan yang ada di benak pengunjung website saat mengetikkan keyword tersebut. Apabila kesulitan membuatnya, kami juga memiliki tim konten yang siap membuat artikel blog dan halaman produk Anda sesuai dengan kaidah SEO.

Percayakan saja urusan strategi SEO ini bersama Toffeedev, digital marketing agency yang telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan di Indonesia. Kami juga telah menangani perusahaan dari berbagai sektor industri, sehingga tidak sulit untuk menemukan keyword yang sesuai untuk bisnis Anda. Hubungi tim Toffeedev sekarang juga dan mulailah bekerja sama dengan kami.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat