Ryan Kristomuljono

Inbound marketing jika diartikan secara sederhana adalah proses membantu calon pelanggan menemukan perusahaan Anda. Hal ini sering kali terjadi bahkan sebelum pelanggan siap untuk melakukan pembelian, tetapi melakukan kontak lebih awal dapat berubah menjadi preferensi merek. Pada akhirnya, prospek dan pendapatan akan bisa meningkat juga. Strategi ini akan memanfaatkan berbagai bentuk pemasaran dengan cara “pull”.

Membangun kepercayaan konsumen merupakan hal yang penting dilakukan untuk dapat mengembangkan dan memajukan bisnis Anda. Konsumen merupakan aset penting yang dapat menentukan kesuksesan sebuah bisnis. Ketika Anda sudah mendapatkan kepercayaan dari konsumen, pastinya mereka akan terus kembali kepada produk atau jasa yang Anda tawarkan dan bukan tidak mungkin mereka akan melakukan promosi cuma-cuma kepada orang-orang

Pada dasarnya lebih mudah untuk mendapatkan pelanggan yang akan melakukan pembelian berulang daripada mencari pelanggan baru. Ini berlaku untuk banyak bisnis. Kapan terakhir kali Anda mencari cara untuk bisa kembali melibatkan pelanggan agar mereka kembali? Jika jawaban Anda belum pernah, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk membangun strategi customer retention yang efektif untuk bisa

Customer journey sudah menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap bentuk organisasi atau perusahaan. Tidak lagi dianggap sebagai inisiatif pemasaran atau cara memuaskan pelanggan, banyak pemimpin perusahaan menyadari bahwa setiap orang akan bisa mendapatkan manfaat dari memahami peta perjalanan dan bagaimana peta tersebut diterapkan. Namun bagaimana cara menerapkan customer journey dengan baik dan benar

Sudah bukan rahasia jika customer experience adalah hal yang sangat penting bagi bisnis dan perusahaan. Setiap bisnis dan perusahaan akan berjuang untuk bisa meningkatkan customer experience karena ini menjadi salah satu pembeda utama dengan para pesaing. Oleh karena itu, meningkatkan pengalaman klien harus menjadi fokus utama untuk membuat bisnis dan perusahaan Anda menonjol. Lalu seperti

Brand equity adalah nilai lebih dari merek atau perusahaan karena lebih dikenal dibandingkan kompetitornya. Sebagai contoh, brand Apple tetap diburu oleh masyarakat, meski kompetitornya seperti Samsung juga mengeluarkan ponsel yang sama canggihnya. Ekuitas brand membuat masyarakat lebih percaya sehingga mereka tidak mempermasalahkan harga. Mereka sudah terlanjur percaya sehingga produk apa pun yang dikeluarkan oleh brand