Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengetahui cara meminimalkan risiko-risiko bisnis yang kemungkinan akan dihadapi. Anda memang akan selalu berhadapan dengan risiko bisnis; hampir mustahil untuk menghindari risiko bisnis sepenuhnya. Namun, Anda dapat selalu meminimalkan risiko bisnis agar dampaknya tidak begitu memengaruhi bisnis.
Risiko bisnis memang dapat memiliki dampak yang negatif kepada sebuah bisnis, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungannya. Oleh karena itu, Anda harus dapat meminimalkan apa yang kemungkinan akan terjadi. Lantas, bagaimana sih cara meminimalkan risiko-risiko bisnis?
Daftar Isi
Toggle10 Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis
Setiap perusahaan pasti akan menghadapi berbagai risiko bisnis selama keberlangsungan bisnisnya. Beberapa risiko bisnis mungkin kecil dan dapat dengan mudah ditangani. Namun, beberapa lainnya bisa sangat berbahaya bagi keberlangsungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meminimalkan risiko-risiko bisnis.
1. Melakukan Riset Pasar
Agar sebuah bisnis dapat berjalan dengan lancar, Anda harus memahami pasar dan target pasar dari bisnis tersebut. Pastikan Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa target pasarnya, kebutuhan mereka, dan bagaimana produk yang disediakan dapat menjawab kebutuhan tersebut. Untuk mendapatkan pemahaman tersebut, Anda perlu melakukan riset pasar.
Melalui riset pasar, Anda juga dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar dan bagaimana kompetitor menjalankan bisnisnya. Dengan begitu, Anda bisa mengantisipasi berbagai hal yang bisa terjadi pada masa depan. Riset pasar juga dapat memberi Anda kesempatan untuk mengetahui kelemahan dari kompetitor, sehingga Anda dapat membuat produk yang lebih baik.
2. Menggunakan Asuransi
Asuransi adalah hal terpenting yang harus dilakukan sebuah perusahaan untuk meminimalkan risiko bisnis yang kemungkinan akan dihadapi. Mengasuransikan bisnis memungkinkan Anda untuk melindungi bisnis Anda jika terjadi kecelakaan. Rencana asuransi yang baik dapat melindungi tidak hanya bisnis, tetapi juga karyawan Anda. Pastikan saja untuk melakukan riset terlebih dahulu demi mendapatkan kesepakatan asuransi terbaik dengan penyedia asuransi yang dipilih.
Baca juga: Persaingan Bisnis: Definisi, Peluang, dan Tips Menghadapinya
3. Melakukan Evaluasi Rutin
Salah satu cara meminimalkan risiko-risiko bisnis yang terbaik adalah dengan melakukan evaluasi secara rutin. Melalui evaluasi rutin, perusahaan dapat menemukan kesalahan, kegagalan, dan hal negatif lainnya yang dapat memengaruhi dan mengancam keberlangsungannya. Idealnya, Anda perlu melakukan evaluasi seminggu hingga sebulan sekali, tetapi evaluasi setiap triwulan juga masih efektif jika dilakukan dengan baik, benar, dan teratur.
4. Membuat Manajemen Risiko yang Baik
Manajemen risiko adalah cara meminimalkan risiko-risiko bisnis dengan pendekatan yang terstruktur. Jika Anda memiliki manajemen risiko yang baik, maka setiap risiko bisnis yang mungkin dihadapi akan dapat dikelola dengan baik. Artinya, dampak dari risiko yang terjadi dapat dikelola dengan seminimal mungkin.
5. Membuat Prioritas
Untuk meminimalkan risiko bisnis, Anda dapat memprioritaskan risiko dan ancaman yang kemungkinan akan dihadapi. Anda dapat menggunakan skala berdasarkan kemungkinan terjadinya setiap risiko, seperti:
- Sangat mungkin terjadi
- Mungkin terjadi
- Kecil kemungkinan terjadi
- Sangat kecil kemungkinan terjadi
Dengan cara ini, Anda dapat memprioritaskan risiko yang masuk ke dalam kategori “sangat mungkin terjadi” terlebih dahulu. Dengan begitu, dampak yang akan terjadi dapat diminimalkan dengan lebih baik.
6. Menerapkan Quality Assurance
Quality assurance adalah proses untuk memastikan bahwa seluruh produk perusahaan, mulai dari proses pembuatan hingga jadi, tidak memiliki kecacatan. Menerapkan quality assurance berarti mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, Anda dapat meminimalkan risiko bisnis yang kemungkinan akan dihadapi.
7. Melakukan Pelatihan Karyawan
Karyawan adalah roda yang membuat perusahaan dan operasional bisnis tetap berjalan. Apabila ada karyawan dari salah satu divisi membuat kesalahan, dampak dari kesalahan tersebut dapat memengaruhi divisi lainnya. Melakukan pelatihan karyawan dapat mengurangi terjadinya kesalahan tersebut, yang juga berarti meminimalkan risiko bisnis.
8. Membentuk Tim Manajemen Risiko
Tim manajemen risiko bertugas untuk mengatur apa yang harus dilakukan ketika ada risiko yang terjadi. Selain itu, tim manajemen risiko juga bertanggung jawab untuk membuat manajemen risiko. Anda dapat menggunakan jasa profesional dari pihak ketiga untuk mengepalai tim manajemen risiko ini.
Apabila Anda ingin menghemat modal dengan tidak harus menyewa jasa dari pihak ketiga, dan ada waktu yang tersedia, Anda dapat menunjuk karyawan yang ada untuk menjadi ketua tim manajemen risiko. Namun, pastikan karyawan tersebut memang memiliki pengalaman di bidang manajemen risiko..
Jika tidak ada karyawan yang memenuhi kriteria, menggunakan jasa tim manajemen risiko dari luar akan menjadi investasi yang berharga. Mereka akan dapat memetakan semua risiko terhadap perusahaan Anda berdasarkan jenis bisnis serta mengatur strategi untuk menerapkannya.
Baca juga: Jenis-Jenis Risiko Bisnis Online yang Sering Dihadapi
9. Mendokumentasi Semua Hal Penting
Selalu dokumentasikan transaksi penting dalam bisnis Anda seperti penjualan, pembayaran pajak, dan biaya operasional. Penting juga bagi Anda untuk memastikan bahwa karyawan Anda mendokumentasikan semuanya dengan benar, mulai dari menandatangani cek hingga pembuatan laporan. Selain itu, Anda juga harus memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara mendokumentasikannya agar tidak ada kesalahan.
Dokumentasi hal-hal penting seperti di atas dapat membantu melacak jika sampai terjadi kesalahan. Anda dapat mengetahui ada di bagian mana kesalahan tersebut pertama kali terjadi. Tidak hanya itu saja, dokumentasi juga penting dalam mengatur keuangan, Anda dapat mengidentifikasi apakah pengeluaran Anda benar-benar sesuai atau tidak.
10. Menggunakan Strategi Pemasaran yang Tepat
Semua risiko bisnis selalu dapat diminimalisir dengan baik jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi dan stabil. Untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dan stabil dalam bisnis, Anda harus menerapkan strategi pemasaran yang cocok dan sesuai dengan bisnis dan produk yang dipasarkan.
Salah satu strategi pemasaran yang sedang marak digunakan saat ini, dan terbukti keberhasilannya, adalah pemasaran digital. ToffeeDev dapat menyediakan berbagai layanan strategi pemasaran digital, mulai dari pembuatan website hingga SEO. Untuk informasi lebih lengkap mengenai layanan kami, klik di sini.