4 Cara Rebranding Produk dan Usaha yang Efektif

cara rebranding

Rebranding adalah salah satu strategi yang perusahaan bisa terapkan ketika menghadapi perubahan besar pada pasar, ingin mencapai target pasar baru, atau ingin menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Lego, misalnya, pada tahun 2000an memiliki hutang sekitar 800 juta dolar (sekitar 12 triliun dengan nilai kurs saat ini). Namun, kita semua tahu apa yang terjadi; Lego kini menjadi brand mainan raksasa dengan penghasilan 9 miliar dolar US atau 145 triliun tahun lalu. Anda mungkin penasaran dengan bagaimana cara rebranding sesukses Lego.

Strategi rebranding tentu akan sangat tergantung pada internal perusahaan, target, sumber daya, dan kekuatan finansial. Namun, ada beberapa poin utama yang bisa Anda jadikan acuan agar langkah rebranding yang Anda lakukan bisa membawa dampak positif. Berikut adalah penjelasannya.

Banner Ads - General 2

Jenis Rebranding

Sebelum mulai membahas bagaimana Anda bisa melakukan rebranding yang efektif, mari pahami terlebih dahulu jenis rebranding yang bisa Anda lakukan. Secara garis besar, ada dua tipe rebranding; proaktif dan reaktif. Berikut penjelasannya:

1. Rebranding Proaktif

Sesuai namanya, rebranding proaktif adalah strategi rebranding yang direncanakan. Strategi rebranding ini memang sejak awal menjadi rencana dari perusahaan Anda yang muncul karena berbagai kebutuhan, misalnya ingin mencapai target pelanggan baru atau meningkatkan market share perusahaan.

2. Rebranding Reaktif

Kebalikan dari rebranding proaktif, jenis reaktif lebih disebabkan karena faktor di luar perusahaan Anda, seperti strategi kompetitor atau perubahan yang masif di pasar. Misalnya, Anda menemukan bahwa kompetitor Anda menawarkan produk yang serupa dengan produk Anda dengan harga yang relatif lebih murah. Anda tentu mau tidak mau harus merespon hal tersebut dan melakukan perubahan.

Baca Juga: 16 Teknik Branding Produk atau Jasa yang Paling Efektif di 2024

Apa saja tahapan rebranding yang efektif?

Lakukan Evaluasi

Tahapan rebranding yang efektif terdiri dari 5 langkah: melakukan evaluasi perusahaan atau produk, melakukan riset pasar dan audiens, menyusun rencana, membuat dan menyimpan dokumentasi, dan mempromosikan hasil.

Berikut adalah penjelasan cara rebranding produk dan perusahaan:

1. Lakukan Evaluasi

Evaluasi kondisi bisnis Anda, baik itu menggunakan lensa SWOT, PESTLE, atau Porter’s Five Forces. Apapun metodenya, yang Anda inginkan adalah kondisi bisnis Anda secara objektif yang kemudian akan Anda gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan berikutnya.

2. Melakukan Riset Pasar dan Audiens

Riset pasar dapat membantu mengidentifikasi peluang baru untuk rebranding, seperti tren pasar yang sedang berkembang atau celah pasar yang belum terisi. Di sisi lain, riset juga dapat membantu mengidentifikasi potensi tantangan, seperti citra merek yang negatif atau persepsi yang salah tentang produk atau layanan.

Dari sisi target audiens, riset membantu perusahaan memahami target audiens mereka dengan lebih baik, termasuk kebutuhan, keinginan, persepsi, dan ekspektasi mereka terhadap merek. Hal ini penting untuk memastikan rebranding selaras dengan target audiens dan beresonansi dengan mereka.

3. Membuat Rencana

Setelah Anda mengetahui kondisi objektif usaha Anda serta hal tujuan yang ingin Anda capai melalui riset pasar dan target audiens, rancang langkah-langkah apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Menyusun dan Menyimpan Dokumentasi

Rebranding merupakan proses yang panjang. Secara umum, rebranding bisa memakan waktu rata-rata 7 bulan, mulai dari inisiasi hingga implementasi. Oleh karena itu, proses dokumentasi sangat Anda butuhkan untuk memastikan bahwa semua perencanaan, baik yang terlaksana serta berubah, dapat tercatat dengan baik sebagai dasar evaluasi efektivitas strategi rebranding Anda.

Banner SEOCon Landing Page 15-2

5. Sosialisasikan Rencana

Proses merubah citra merek membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak di perusahaan Anda. Pastikan bahwa setiap karyawan di setiap level mengetahui dan paham dengan langkah rebranding yang akan Anda lakukan. Dengan begitu, proses rebranding Anda akan dapat berjalan lebih efektif karena setiap pihak tahu apa yang harus mereka lakukan dalam proses ini.

6. Eksekusi Strategi

Setelah persiapan internal Anda sudah matang, saat nya Anda melakukan eksekusi strategi rebranding Anda. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti mengkomunikasikan identitas citra merek baru Anda pada pelanggan melalui sosial media atau website hingga memperbarui visual perusahaan pada berbagai material pemasaran atau dokumen resmi perusahaan Anda.

Strategi Rebranding yang Bisa Anda Terapkan

Mengganti Logo

Rebranding bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari mengganti logo atau identitas visual perusahaan, mengubah posisi perusahaan di dalam pasar, mengganti suara brand, hingga mengubah strategi iklan digital.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.

1. Mengganti Logo

Merubah logo perusahaan merupakan salah satu strategi rebranding perusahaan yang paling umum. Berubahnya identitas visual bisa menjadi simbol kuat akan bergantinya identitas perusahaan.

Dari sisi bisnis, mengganti logo untuk kegiatan rebranding perusahaan juga memiliki banyak manfaat. Logo memegang peran kunci dalam persepsi merek, loyalitas pelanggan, dan tentu saja pendapatan perusahaan.

Tips dalam Mengganti Logo. Sebisa mungkin sertakan elemen-elemen seperti visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan dalam logo baru perusahaan Anda. Hal ini dapat membantu calon pelanggan Anda untuk mengenali produk dan usaha Anda dengan cepat hanya melalui logo.

2. Mengubah Brand Positioning

Proses rebranding kerap datang bersama visi misi serta nilai perusahaan yang baru. Hal ini harus dapat Anda komunikasikan secara jelas kepada calon pelanggan Anda.

Anda bisa mengkomunikasikan hal-hal tersebut melalui logo, seperti yang telah kita bahas sebelumnya, serta pesan-pesan pemasaran yang akan Anda sampaikan ke depannya.

Tips Mengubah Brand Positioning. Mengubah brand positioning erat kaitannya dengan membangun USP (Unique Selling Point) yang baru. Kajilah secara objektif kekuatan dalam kelemahan produk bisnis Anda. Jangan berpikiran untuk ingin selalu unggul dalam segala sisi; memahami dan menerima kekurangan produk bisnis Anda dapat membantu Anda terhubung dengan lebih baik dengan pelanggan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengukur Brand Equity dengan Tepat?

3. Mengubah Strategi Iklan

Untuk dapat mencapai tujuan rebranding Anda, strategi iklan digital yang baru akan sangat Anda butuhkan. Strategi iklan yang baru harus memuat konten-konten yang menyasar target pasar atau audiens baru yang telah Anda tentukan sebelumnya.

Tips Mengubah Strategi Iklan. Buatlah daftar-daftar dimana Anda memasukkan iklan Anda, misalnya email newsletter, di halaman website, atau di website lain (misalnya Anda melakukan guest blogging). Pastikan bahwa iklan-iklan tersebut Anda perbarui mengikuti strategi iklan Anda yang baru.

4. Mengganti Suara Brand

Identitas brand tidak hanya muncul secara visual. Cara Anda menyapa pembaca halaman blog Anda atau penerima newsletter Anda merupakan salah satu bentuk dari identitas merek Anda. Buatlah suara brand yang efektif menarget audiens baru yang ingin Anda sasar agar pesan pemasaran baru Anda dapat diterima dengan lebih baik.

Tips Mengganti Suara Brand. Dalam membangun suara brand, coba bayangkan merek Anda sebagai seorang manusia; ketika Ia masuk ke dalam ruangan, bagaimana dia akan menyapa orang-orang? Apakah dia senang melempar candaan? Candaan seperti apa saja yang sering Ia lontarkan? Dan sebagainya.

Contoh rebranding produk untuk inspirasi Anda

Proses rebranding setiap perusahaan tentu akan berbeda satu sama lain. Namun, tidak ada salahnya Anda belajar dan mengambil inspirasi dari brand lain yang telah berhasil melakukan rebranding. Berikut adalah beberapa contoh rebranding yang bisa jadi inspirasi Anda:

1. Zoom

Anda tentu sudah tidak asing dengan produk satu ini. Aplikasi penyedia layanan telekonferensi satu ini naik daun dan melambung ketika zaman pandemi. Memanfaatkan momentum ini, Zoom melakukan transformasi besar-besaran pada lini produknya.

Zoom melakukan rebranding produk dari sekedar platform untuk melakukan video call menjadi platform komunikasi korporasi. Zoom menawarkan produk-produk baru dalam aplikasi video call mereka seperti papan tulis virtual, pusat panggilan untuk layanan pelanggan yang lebih personal, dan integrasi teknologi AI untuk membantu memberikan insight dari percakapan di dalam  video call.

Baca juga: 12 Cara Branding Startup yang Paling Jitu dan Efektif 2024

2. Pringles

Pringles dikenal sebagai salah satu merek snack kentang yang mendunia. Anda tentu tidak jarang melihat produknya terpampang hampir di setiap minimarket dan supermarket di Indonesia.

Kisah rebranding Pringles sendiri terjadi pada logo mereka. Logo Pringles sebelumnya tidak pernah berganti sejak tahun 2009. Namun pada 2021, mereka mengganti logo mereka.

Dari logo yang detil dimana Mr. Pringles memiliki rambut dan kumis menjadi Mr. Pringles yang polos; hanya memiliki kumis dan alis mata. Perbedaan utamanya adalah, Mr. Pringles yang baru memiliki lebih banyak emosi; senang, sedih, pusing, mengantuk, dan lainnya.

Secara umum, rebranding dari Pringles terbukti berhasil dengan peningkatan pendapatan kurang lebih 100 juta euro dari tahun 2022 ke 2023.

Banner Ads - Lead Gen 2

Itulah dia penjelasan tentang cara melakukan rebranding produk yang bisa Anda jadikan panduan. Rebranding produk merupakan keputusan besar dan proses yang kompleks. Proses merubah identitas merek erat kaitannya dengan mengganti target pasar serta audiens yang berarti Anda harus melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.

Proses mengganti identitas merek harus diikuti dengan peningkatan dalam kegiatan pemasaran untuk menjangkau target audiens dan pasar yang baru. ToffeeDev dapat membantu bisnis Anda untuk menjangkau audiens dan pasar baru yang ingin Anda capai. Pelajari layanan iklan digital kami dan segera jadwalkan konsultasi untuk melihat bagaimana ToffeeDev dapat memenuhi kebutuhan pemasaran Anda.

Share this post :

Scroll to Top