E-commerce telah menjadi pilar utama dalam dunia perdagangan online saat ini. Mayoritas warga Indonesia juga mulai beralih dari transaksi tatap muka ke transaksi online melalui website e-commerce. Sayangnya, banyak bisnis yang melirik kesempatan ini sehingga persaingan untuk mendapatkan pelanggan makin ketat. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Anda perlu menerapkan ecommerce marketing funnel.
E-commerce marketing funnel terkadang juga dikenal sebagai ecommerce sales funnel atau ecommerce conversion funnel. Apa pun istilahnya, makna dari istilah ini tetap sama, yaitu tahapan perjalanan konsumen atau customer journey mulai dari mengenali brand Anda hingga siap melakukan transaksi di bisnis Anda.
Ya, saat ini banyak pembeli yang cerdas dan tidak serta-merta langsung membeli produk atau layanan yang ditawarkan. Calon pembeli ingin mengetahui siapa produsen atau pemilik brand produk tersebut, apa keuntungan yang ditawarkan, sampai mereka siap untuk membeli produknya. Inilah mengapa Anda perlu mempelajari ecommerce sales funnel. Simak penjelasannya sampai selesai!
Daftar Isi
ToggleApa Itu E-Commerce Marketing Funnel?
Ecommerce marketing funnel, atau yang juga dikenal sebagai ecommerce conversion funnel atau commerce sales funnel, adalah serangkaian tahapan yang dirancang khusus untuk membantu bisnis e-commerce mengarahkan calon konsumen menuju pembelian. Funnel ini terdiri dari empat tahapan utama, yaitu Awareness, Interest, Desire, dan Action.
Sejarah dan Inisiasi E-Commerce Marketing Funnel
Untuk memahami E-commerce Marketing Funnel, kita perlu melihat sejarah dan inisiasi di balik konsep ini. Funnel pemasaran e-commerce adalah pendekatan yang telah berkembang seiring dengan perkembangan e-commerce itu sendiri. Berikut ini penjelasan mengenai asal usul dan inisiasi funnel marketing dalam konteks e-commerce.
Ecommerce Marketing Funnel, yang juga sering disebut sebagai ecommerce conversion funnel atau ecommerce sales funnel, pertama kali muncul sebagai respon terhadap perubahan perilaku konsumen yang disebabkan oleh pergeseran dari pembelian konvensional ke transaksi online. Dalam menghadapi perubahan ini, bisnis ecommerce menyadari bahwa mereka perlu memiliki strategi pemasaran yang berbeda dan lebih terfokus untuk mengoptimalkan conversion rate calon konsumen menjadi pelanggan.
Inisiasi dari konsep E-commerce Marketing Funnel dapat dikaitkan dengan para pemasar dan perusahaan teknologi yang terus mengamati pola perilaku konsumen dalam konteks belanja online. Mereka menyadari bahwa proses pembelian dalam dunia e-commerce jauh lebih kompleks daripada sekadar menampilkan produk dan menunggu pembeli. Ini menjadi titik awal dari konsep funnel marketing.
Dalam sejarahnya, banyak perusahaan teknologi, agen pemasaran digital, dan praktisi e-commerce berkontribusi dalam mengembangkan dan menyempurnakan model funnel ini. Mereka melihat bahwa strategi meningkatkan ecommerce conversion rate yang sukses melibatkan serangkaian tahapan yang harus diikuti oleh calon konsumen, dari kesadaran akan produk hingga tindakan pembelian. Inisiatif ini membantu para pemasar dan pemilik bisnis e-commerce untuk lebih memahami peran setiap tahap dalam funnel dan merancang strategi pemasaran yang sesuai.
Salah satu aspek penting dalam inisiasi funnel ini adalah penggunaan teknologi dan analitik yang kian canggih. Dengan alat analitik, perusahaan dapat melacak perilaku pengguna secara rinci, memahami bagaimana calon konsumen berinteraksi dengan situs web dan media sosial, serta menilai efektivitas kampanye pemasaran mereka. Data ini menjadi dasar untuk mengoptimalkan setiap tahap dalam funnel.
Seiring berjalannya waktu, E-commerce Marketing Funnel telah menjadi pendekatan yang sangat terintegrasi dan penting dalam strategi pemasaran e-commerce. Dalam ekosistem e-commerce yang terus berubah, pemahaman yang mendalam tentang bagaimana proses inisiasi dan sejarah funnel berkembang dapat membantu bisnis e-commerce untuk lebih efektif dalam mengarahkan calon konsumen menuju pembelian, meningkatkan konversi, dan mengoptimalkan hasil bisnis mereka.
Tahapan E-Commerce Marketing Funnel
Ecommerce conversion funnel terdiri dari 4 tahap, yang disebut AIDA. Tahapan ini terdiri dari Awareness, Interest, Desire, dan Action. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Tahap 1: Awareness
Tahap awareness adalah saat di mana brand atau merek Anda pertama kali diperkenalkan kepada calon konsumen. Tujuan tahap ini adalah membuat calon konsumen tahu bahwa produk atau layanan Anda ada. Strategi pemasaran yang efektif di tahap ini adalah dengan memanfaatkan social media dan iklan online. Pastikan konten yang Anda buat menarik dan informatif agar dapat menarik perhatian calon konsumen.
2. Tahap 2: Interest
Tahap interest adalah ketika calon konsumen mulai menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda. Mereka mungkin mulai mencari informasi lebih lanjut tentang produk Anda. Strategi pemasaran yang efektif di tahap ini adalah dengan menciptakan konten yang relevan dengan produk Anda dan memanfaatkan social media untuk mencapai target audiens yang tepat. Dengan menyediakan informasi yang berguna dan relevan, Anda dapat mempertahankan minat mereka.
Baca Juga:Â Contoh Strategi Pemasaran Produk Baru untuk Meningkatkan Penjualan dan Menonjol di Pasar
3. Tahap 3: Desire
Tahap desire dalam ecommerce conversion funnel adalah ketika calon konsumen mulai merasakan keinginan untuk memiliki produk atau layanan Anda. Mereka mungkin sudah memahami manfaat produk Anda dan menginginkannya. Strategi pemasaran yang efektif di tahap ini adalah dengan menyoroti keunggulan produk Anda dan memberikan penawaran khusus yang bisa mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian. Tampilkan testimoni pelanggan yang puas atau cerita sukses yang dapat memperkuat keinginan mereka, baik di social media maupun website e-commerce.
4. Tahap 4: Action
Tahap action adalah saat calon konsumen akhirnya mengambil tindakan dan melakukan pembelian. Ini adalah tahap akhir dalam funnel dan merupakan tujuan akhir dari upaya pemasaran Anda. Strategi pemasaran yang efektif di tahap ini adalah dengan membuat proses pembelian sebisa mungkin mudah dan sederhana. Selain itu, penting untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen agar pengalaman mereka saat berbelanja menjadi positif. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pelanggan yang setia.
Manfaat E-Commerce Marketing Funnel
Tidak ada salahnya menerapkan e-commerce marketing funnel dalam strategi pemasaran Anda. Pasalnya, sales funnel memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan Konversi Penjualan
Salah satu manfaat utama dari E-commerce Marketing Funnel adalah meningkatkan tingkat konversi penjualan. Dalam tahap awareness, Anda dapat menarik perhatian calon konsumen dan memperkenalkan produk Anda. Di tahap interest, Anda memberikan informasi yang relevan dan menarik untuk membuat mereka lebih tertarik.
Di tahap desire, Anda membangkitkan keinginan mereka untuk memiliki produk Anda, dan di tahap action, Anda memudahkan mereka untuk melakukan pembelian. Dengan merancang strategi pemasaran yang efektif di setiap tahap, Anda dapat mengoptimalkan perubahan calon konsumen menjadi pelanggan setia. Dengan kata lain, funnel ini membantu Anda meningkatkan tingkat konversi penjualan, yang merupakan tujuan utama dari bisnis e-commerce.
2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
E-commerce Marketing Funnel juga berperan dalam meningkatkan loyalitas konsumen. Ketika Anda memberikan pelayanan yang baik dan menjelaskan keunggulan produk Anda dengan baik di tahap desire, Anda tidak hanya mendorong pembelian saat ini, tetapi juga membangun dasar untuk hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda. Jika pelanggan puas dengan pengalaman mereka, mereka lebih mungkin untuk kembali berbelanja di toko Anda dan bahkan memberikan referensi kepada teman dan keluarga. Loyalitas pelanggan adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam e-commerce, dan funnel ini membantu Anda mencapainya.
3. Meningkatkan Efektivitas Strategi Marketing
E-commerce Marketing Funnel juga membantu Anda meningkatkan efektivitas strategi marketing Anda. Dengan mengukur kinerja setiap tahapan dalam sales funnel, Anda dapat melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan strategi pemasaran Anda. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa tahap awareness kurang efektif, Anda dapat menyesuaikan pendekatan Anda di media sosial atau iklan online.
Atau jika tahap desire sudah berhasil, Anda dapat berfokus pada membuat penawaran khusus yang lebih menarik. Dengan data dan analitis yang akurat, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan efisien dalam upaya pemasaran Anda, sehingga mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih baik.
Baca Juga:Â Tips Memulai Bisnis E-Commerce Direct Selling yang Efektif
4. Meningkatkan Retensi Pelanggan
Salah satu manfaat yang signifikan dari E-commerce Marketing Funnel adalah meningkatkan retensi pelanggan. Setelah Anda berhasil mengonversi calon konsumen menjadi pelanggan, funnel ini memungkinkan Anda untuk terus berinteraksi dengan mereka. Anda dapat menggunakan email marketing atau konten relevan untuk tetap berkomunikasi dan memelihara hubungan yang kuat. Dengan menjaga pelanggan tetap terlibat, Anda meningkatkan peluang mereka untuk kembali berbelanja di masa depan. Retensi pelanggan adalah kunci untuk meningkatkan pendapatan jangka panjang dalam e-commerce.
5. Mengoptimalkan Pengeluaran Pemasaran
E-commerce Marketing Funnel juga membantu Anda mengoptimalkan pengeluaran pemasaran Anda. Dengan memahami setiap tahapan funnel dan melihat di mana konsumen mungkin keluar dari proses, Anda dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Ini memungkinkan Anda untuk mengalokasikan anggaran pemasaran Anda dengan lebih cerdas. Anda dapat menghindari pemborosan sumber daya pada strategi yang tidak efektif dan fokus pada tindakan yang akan memberikan hasil terbaik. Dengan kata lain, funnel ini membantu Anda menghemat waktu dan uang dengan mengarahkan upaya pemasaran Anda pada area yang paling berpotensi.
Praktik Terbaik untuk Mengoptimalkan Ecommerce Marketing Funnel
Seperti apa praktik terbaik yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan e-commerce marketing funnel? Berikut adalah tipsnya.
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama adalah menentukan tujuan yang jelas untuk setiap tahapan dalam funnel. Misalnya, Anda mungkin ingin meningkatkan kesadaran produk di tahap awareness, meningkatkan tingkat konversi di tahap action, atau meningkatkan retensi pelanggan di tahap setelah pembelian. Setelah tujuan ditetapkan, penting untuk mengukur keberhasilan di setiap tahapan. Mengukur konversi, angka kunjungan, atau metrik lain yang relevan akan membantu Anda memahami sejauh mana Anda mencapai tujuan tersebut.
2. Menentukan Target Audience
Setiap tahapan dalam funnel harus ditargetkan pada audiens yang sesuai. Misalnya, pada tahap awareness, Anda ingin mencapai audiens yang mungkin belum pernah mendengar tentang produk Anda. Pada tahap interest, Anda harus menargetkan calon konsumen yang telah menunjukkan minat pada produk serupa. Ini memungkinkan Anda untuk membuat pesan pemasaran yang sesuai dengan target audience. Membuat pesan yang relevan akan lebih efektif dalam menarik perhatian dan memengaruhi calon konsumen.
Baca Juga:Â Apa Itu Ecommerce? Dapatkan Jenis dan Manfaatnya
3. Membuat Konten yang Relevan
Konten adalah kunci dalam setiap tahapan funnel. Pastikan konten yang Anda buat sesuai dengan setiap tahapan dan informatif. Misalnya, di tahap awareness, Anda dapat membuat konten yang memperkenalkan produk Anda secara ringkas dan menarik. Di tahap desire, konten harus menyoroti keunggulan produk dan memberikan alasan kuat mengapa calon konsumen harus memilih produk Anda. Konten yang berkualitas dan relevan akan membantu Anda mempertahankan minat dan memengaruhi keputusan pembelian.
4. Menggunakan Teknologi yang Tepat
E-commerce Marketing Funnel dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi yang tepat. Pilih alat dan teknologi yang sesuai untuk setiap tahapan funnel. Misalnya, dalam tahap action, Anda dapat memanfaatkan tools marketing automation untuk mengirim pesan follow-up kepada pelanggan dan memudahkan proses pembelian. Menggunakan teknologi yang sesuai akan membantu Anda mengotomatisasi sebagian besar proses dan menghemat waktu serta upaya.
5. Memantau dan Mengukur Kinerja
Penting untuk terus memantau dan mengukur kinerja setiap tahapan dalam funnel. Gunakan alat pengukuran untuk melihat bagaimana setiap tahap berkinerja. Jika Anda menemukan bahwa salah satu tahapan tidak mencapai hasil yang diinginkan, Anda dapat mengambil tindakan perbaikan. Memantau dan mengukur kinerja secara teratur akan membantu Anda mengoptimalkan strategi pemasaran Anda berdasarkan hasil pengukuran, sehingga mencapai kesuksesan yang lebih besar.
E-commerce marketing funnel adalah strategi marketing yang efektif untuk meningkatkan konversi penjualan. Setiap tahapan funnel memiliki manfaat dan praktik terbaik yang berbeda. Dengan mengoptimalkan ecommerce marketing funnel, bisnis e-commerce Anda dapat meningkatkan penjualan dan loyalitas konsumen.
Apakah Anda siap untuk meningkatkan visibilitas dan konversi website e-commerce Anda? ToffeeDev adalah mitra yang tepat untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut. Dengan layanan SEO e-commerce kami yang terbukti andal, kami akan membantu Anda memperbaiki peringkat pencarian Anda, meningkatkan lalu lintas organik, dan mendapatkan lebih banyak pelanggan potensial.
Jangan biarkan situs web e-commerce Anda tenggelam dalam keramaian online. Klik di sini dan mulailah perjalanan menuju kesuksesan online bersama ToffeeDev. Mari bersama-sama membangun strategi SEO yang kuat untuk situs web Anda dan capai hasil yang luar biasa dalam bisnis e-commerce Anda!