Disingkat sebagai MQL, marketing qualified lead adalah lead yang dianggap paling potensial sebagai konsumen. Meski terbilang lead awal, MQL memiliki potensi lebih besar jika dibandingkan dengan lead biasa. Agar Anda bisa mengenal marketing qualified lead lebih jauh, simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
ToggleMengenal jenis-jenis lead
Sebelum membahas tentang MQL lebih jauh, ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis lead terlebih dahulu. Ada empat jenis lead yang sering dijumpai dalam dunia bisnis. Keempat lead tersebut adalah:
1. Lead
Jenis yang pertama adalah lead. Ini adalah lead yang paling dasar dan paling kecil potensinya untuk menjadi konsumen. Anda tentu pernah melihat baju yang dipajang di depan sebuah toko dan melihatnya sekilas, bukan? Nah, tindakan Anda tersebut sudah bisa disebut sebagai sebuah lead.
2. Marketing qualified lead
Marketing qualified lead adalah tingkatan lead berikutnya, yang akan dibahas lebih jauh dalam artikel ini. Jika dibandingkan dengan lead biasa, MQL memiliki potensi yang lebih besar. Kembali pada contoh sebelumnya, jika Anda melihat sebuah baju dan kemudian mencobanya, maka tindakan tersebut sudah termasuk dalam MQL.
3. Sales qualified lead
Dari MQL, naik ke sales qualified lead. Untuk lead yang satu ini sebenarnya agak mirip dengan MQL. Hanya saja, sales qualified lead sudah mengambil keputusan untuk melakukan transaksi pembelian produk.
4. Product qualified lead
Lead yang terakhir adalah product qualified lead. Calon konsumen yang masuk dalam kategori lead ini biasanya sudah mencoba produk Anda, misalnya dari versi trial atau versi gratis yang ditawarkan sebelumnya. Mereka memiliki minat untuk membeli produk Anda setelah mencoba versi tersebut.
Baca juga: Seluk Beluk Leads dalam Dunia Bisnis
Pengertian marketing qualified lead
Sekarang mari kembali ke marketing qualified lead. Marketing qualified lead adalah calon konsumen atau lead yang memiliki ketertarikan untuk membeli produk Anda. Mereka menunjukkan ketertarikan dengan melakukan registrasi akun, mengikuti newsletter, atau dalam contoh sebelumnya, mencoba produk setelah melihat produk tersebut dipajang.
Jika dibandingkan dengan lead biasa, MQL memiliki potensi yang lebih besar untuk menghasilkan penjualan. Ini karena MQL adalah lead yang sudah memupuk ketertarikan terhadap produk yang Anda tawarkan.
Meningkatkan potensi MQL
Lalu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi MQL agar bisa menjadi sales qualified lead? Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar potensi MQL optimal. Berikut beberapa di antaranya.
1. Perhatikan perilaku calon konsumen
Coba perhatikan perilaku calon konsumen sebelum melakukan transaksi pembelian. Lihat baik-baik mana perilaku yang menghasilkan keputusan untuk membeli dan juga sebaliknya. Biasanya akan terlihat pola tertentu.
Baca Juga : Melihat Tren Perilaku Konsumen Digital Hari Ini
2. Amati lead yang berhasil
Amati MQL yang berhasil menjadi sales qualified lead (SQL), apakah ada tindakan tertentu yang bisa meningkatkan konversi tersebut. Misalnya membuka sebuah halaman atau melihat iklan tertentu. Dengan begitu, Anda bisa tahu mana strategi yang sebaiknya digunakan untuk meningkatkan konversi MQL menjadi SQL.
3. Minta feedback dari calon konsumen
Cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan potensi marketing qualified lead adalah meminta feedback dari calon konsumen. Ada kalanya mengamati perilaku calon konsumen saja tidak cukup, Anda juga perlu mengetahui langsung alasan mereka melakukan tindakan tertentu. Misalnya saat mereka sudah memilih barang namun tidak kunjung melakukan transaksi.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa marketing qualified lead adalah lead yang krusial. Jika ditangani dengan tepat, MQL bisa menjadi SQL yang mendatangkan keuntungan bagi Anda. Lalu, bagaimana jika selama ini tingkat konversi MQL ke SQL Anda masih rendah? Mungkin Anda memerlukan strategi digital marketing yang baru. Manfaatkan layanan digital marketing agency untuk mendapatkan strategi digital marketing yang efisien dan tepat sasaran. Let’s start digitizing your business!