Walaupun pemasaran digital menjadi makin populer dalam era teknologi modern ini, pemasaran konvensional juga masih memiliki kekuatan dan dapat diandalkan dalam mencapai audiensnya tersendiri.
Pemasaran konvensional merupakan salah satu strategi yang sering digunakan oleh perusahaan dan organisasi melalui media tradisional seperti cetak, radio, televisi, dan surat kabar.
Selain menggunakan media tradisional, pemasaran konvensional juga terkait dengan strategi pemasaran yang lebih luas meliputi penelitian pasar, penentuan harga, promosi, dan distribusi produk atau layanan. Melalui strategi ini, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dalam mengembangkan dan menjual produk atau layanan yang ditawarkan.
Dalam artikel ini, ToffeeDev akan mengulas lebih lengkap mengenai ciri-ciri dan manfaat dari pemasaran konvensional. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Pemasaran Konvensional?
Pemasaran konvensional adalah strategi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk atau layanan kepada konsumen yang berpeluang tinggi. Metode ini menggunakan media tradisional yakni melalui media cetak, radio, televisi, dan surat kabar.
Mengapa pemasaran konvensional masih cukup populer di kalangan bisnis? Hal ini disebabkan karena biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan media tradisional biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pemasaran digital yang seringkali membutuhkan biaya tinggi.
Namun, meskipun pemasaran konvensional masih menjadi pilihan bagi sebagian bisnis, perusahaan harus tetap memperhatikan kebutuhan dan preferensi konsumen saat memilih media yang akan digunakan. Hal ini sangat penting agar kampanye pemasaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
5 Ciri-Ciri Pemasaran Konvensional
Ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari pemasaran konvensional. Berikut penjelasannya
1. Menggunakan Media Tradisional
Ciri utama dari pemasaran konvensional tentu saja menggunakan media tradisional. Sesuai namanya, pemasaran ini biasanya menggunakan media cetak, televisi atau billboard di jalan raya.Â
Pemasaran menggunakan media tradisional tentu berbeda dari pemasaran digital, karena pemasaran konvensional tidak memerlukan internet dalam melakukan promosinya.
2. Strategi Pemasaran yang Lebih Luas
Penggunaan media tradisional memungkinkan untuk mendapat pelanggan baru yang lebih variatif dan beragam, sebab pemasaran seperti ini dapat dilihat oleh siapa saja.
Baca Juga: Jenis-jenis Pemasaran Digital dan Konvensional
3. Memperkuat Kredibilitas Perusahaan
Konsumen cenderung memandang perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran konvensional sebagai perusahaan yang tepercaya dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Mereka menganggap perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar dan hebat yang memiliki potensi pertumbuhan, dan stabilitas keuangan yang kuat. Oleh karena itu, pemasaran konvensional dapat membantu perusahaan dalam menunjukkan kredibilitasnya di mata konsumen.
4. Fokus Pada Branding
Dalam pemasaran konvensional, fokus pada branding biasanya dilakukan dengan menggunakan iklan-promosi yang terstruktur dan terorganisasi untuk mencapai tujuan penjualan.
Fokus pada branding bertujuan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas dari audiens terhadap perusahaan dari produk atau layanan yang ditawarkan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai jual produk mereka di pasar dan meningkatkan kemungkinan bahwa audiens akan terus membeli produk tersebut pada masa yang akan datang.
Baca Juga: Konsep Pemasaran: Pengertian, Jenis, dan Cara Penerapan
5. Fokus Pada Pesan Tunggal
Perusahaan akan menciptakan pesan yang sederhana dan mudah dipahami untuk disampaikan kepada audiens melalui salah satu dari media tradisional.
Fokus pada pesan tunggal biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa audiens menerima pesan yang sama dengan jelas dan mudah dipahami, sehingga mudah untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan.
3 Manfaat Pemasaran Konvensional
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari pemasaran konvensional. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Menjangkau Pelanggan Minim Internet
Jika perusahaan hanya fokus pada pemasaran digital, mungkin mereka hanya akan menjangkau audiens yang terhubung dengan internet secara terus-menerus. Penggunaan promosi melalui pemasaran konvensional, akan menghasilkan audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak terhubung dengan internet atau yang memiliki akses internet yang terbatas.
2. Lebih Terjangkau
Pemasaran konvensional mungkin akan lebih terjangkau daripada pemasaran digital, terutama jika perusahaan memutuskan untuk menggunakan media tradisional seperti iklan di surat kabar atau radio. Hal ini dikarenakan biaya iklan di media tradisional mungkin lebih rendah daripada biaya iklan di media digital.
Baca Juga: 4 Metode Riset Pemasaran Yang Ampuh untuk Bisnis Online
3. Memiliki Kesan yang Kuat
Iklan televisi atau iklan cetak yang berkualitas tinggi dapat menciptakan kesan yang kuat pada audiens dan membantu memperkuat reputasi perusahaan. Iklan yang menarik dan menonjol dapat membuat audiens terkesan dengan perusahaan atau produk yang ditawarkan.
Namun, perlu diingat bahwa kesan yang kuat tidak selalu berasal dari iklan atau promosi saja. Reputasi perusahaan di mata audiens juga dapat dibentuk oleh bagaimana perusahaan mengelola hubungan dengan pelanggan, menangani keluhan, dan memberikan layanan pelanggan yang baik.
3 Media Pemasaran Konvensional
Berikut ini adalah beberapa contoh media pemasaran konvensional yang mungkin dapat Anda pertimbangkan untuk melakukan promosi.
1. Surat Kabar
Surat kabar adalah media pemasaran konvensional yang masih populer di beberapa daerah.Â
Audiens yang membaca surat kabar biasanya memiliki minat yang lebih terfokus pada topik-topik tertentu.
Baca Juga: Kenali Proses Riset Pemasaran di Dunia Digital
2. Iklan Televisi
Iklan televisi bisa menjangkau audiens yang lebih luas daripada media lain, karena banyak orang yang menonton televisi setiap harinya. Perusahaan dapat memasang iklan televisi di program acara yang sesuai dengan audiens yang diinginkan, seperti program olahraga, hiburan, atau berita.
3. Radio
Radio adalah salah satu media pemasaran konvensional yang masih populer. Iklan di radio biasanya ditayangkan selama program acara yang diikuti oleh audiens yang diinginkan, seperti program musik, berita, atau hiburan.Â
Iklan di radio bisa menjangkau audiens yang lebih terfokus daripada iklan televisi, karena pendengar yang mendengarkan radio biasanya memiliki minat yang lebih terfokus pada program acara yang mereka pilih.
Dari semua yang telah dijelaskan, perusahaan masih harus mempertimbangkan dengan cermat manfaat dan kelemahan dari penggunaan pemasaran konvensional dalam strategi pemasaran mereka. Sebab, biaya yang dikeluarkan dapat lebih tinggi daripada media digital (contoh: iklan televisi di jam prime time).
Selain itu, menggunakan pemasaran konvensional akan membuat perusahaan kesulitan untuk menghitung seberapa berhasil promosi tersebut dilakukan. Audiens juga sudah mulai beralih pada media digital seperti sosial media Facebook, Google dan lainnya.
Jika Anda ingin bisnis mencapai target yang lebih efektif, gunakanlah jasa Facebook Ads yang tersedia di ToffeeDev. Hubungi kami segera karena ToffeeDev menyajikan berbagai jasa digital marketing lainnya untuk kebutuhan bisnis Anda.