Dalam pengembangan perangkat lunak (software development), tentunya Anda ingin mengejar ketepatan waktu dan hasil akhir software yang optimal. Ekspektasi tersebut bisa diwujudkan dengan kerja sama yang baik antar anggota tim. Mengapa? Scrum adalah metode software development yang mengutamakan kolaborasi dalam tim sehingga Anda bisa mencapai hasil akhir software yang optimal.
Apakah yang dimaksud dengan metode scrum itu? Apa saja manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan metode scrum? Temukan jawabannya melalui bacaan menarik berikut ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Scrum?
Mari kita mulai dengan mengenal pengertian metode scrum dan prinsip dasar yang harus diikuti di dalamnya.
Definisi Scrum
Scrum adalah metode pengembangan perangkat lunak yang bersifat iteratif dan inkremental serta mengutamakan kolaborasi tim untuk mencapai hasil yang optimal. Sebagai bagian dari pendekatan agile, scrum menawarkan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi, sehingga bisa menangani perubahan kebutuhan dengan lebih baik dibandingkan dengan metode pengembangan software secara tradisional.
Dalam scrum, software development dilakukan dalam siklus sprint yang berulang dengan durasi sprint biasanya berkisar antara 1 hingga 4 minggu. Setiap sprint dimulai dengan perencanaan yang cermat. Tim developer bekerja sama dengan product owner untuk memilih dan memprioritaskan pekerjaan yang akan diselesaikan selama satu sesi sprint tersebut. Setelah itu, tim bekerja secara intensif untuk mencapai tujuan sprint, dan hasil dari setiap sprint berupa increment dari produk yang sedang dikembangkan.
Meskipun scrum termasuk dalam kategori metodologi agile, terdapat perbedaan yang harus dipahami antara scrum dan metodologi agile lainnya. Scrum menekankan pada tanggung jawab tim developer yang lebih besar dan memiliki aturan-aturan yang lebih ketat mengenai peran dan tanggung jawab setiap anggota tim. Penerapan scrum juga lebih mengedepankan disiplin dalam mematuhi proses pengembangan yang telah ditetapkan.
Prinsip-Prinsip Dasar Scrum
Ada tiga prinsip dasar scrum yang menjadi pedoman bagi anggota tim yang terlibat dalam pengembangan software, yaitu:
1. Transparansi
Transparansi merupakan prinsip utama dalam scrum. Tim developer harus bekerja secara terbuka dan jujur, baik dalam pengembangan proyek maupun dalam komunikasi tim. Transparansi mencakup penggunaan artefak yang jelas, seperti product backlog yang berisi daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, sprint backlog yang berisi daftar pekerjaan yang akan diselesaikan dalam satu sprint, dan juga burndown chart yang menunjukkan kemajuan proyek.
2. Refleksi
Scrum mendorong tim untuk merefleksikan pekerjaan yang telah dilakukan secara teratur. Tim melakukan sprint review dan sprint retrospective untuk mengevaluasi hasil sprint sebelumnya dan belajar dari pengalaman tersebut. Refleksi yang baik membantu tim dalam meningkatkan kinerja mereka di masa mendatang dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3. Adaptasi
Perubahan adalah hal yang umum terjadi dalam pengembangan aplikasi. Dalam scrum, adaptasi adalah hal yang penting karena tim harus dapat merespons perubahan kebutuhan dengan cepat. Dengan pendekatan iteratif, tim dapat mengubah arah proyek atau menyesuaikan prioritas sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Baca Juga:Â 4 Metode Riset Pemasaran Yang Ampuh untuk Bisnis Online
Framework Scrum
Framework scrum adalah fondasi dari pelaksanaan metodologi Scrum. Framework ini mencakup peran, artefak, dan kegiatan yang mengatur dan memandu proses pengembangan aplikasi.
Dalam scrum, terdapat tiga peran utama, yaitu scrum master, product owner, dan developer team. Selain peran, artefak juga merupakan elemen penting dalam framework Scrum. Product Backlog dan Sprint Backlog adalah contoh artefak dalam Scrum.
Kegiatan yang dilakukan dalam scrum adalah momen penting dalam siklus pengembangan software. Beberapa kegiatan dalam scrum mencakup sprint planning, daily scrum, sprint review, dan sprint retrospective. Kegiatan ini memastikan bahwa komunikasi antara anggota tim berjalan dengan baik dan hasil kerja dapat dievaluasi dengan baik. Semua bagian dalam framework tersebut akan dikupas tuntas pada section berikutnya di artikel ini.
Baca Juga:Â Apa Itu Hot Leads dan Mengapa Mereka Penting dalam Pemasaran?
Peran dalam Scrum
Anda sudah mengetahui bahwa peran dalam scrum terdiri dari scrum master, product owner, dan developer team. Pertanyaannya, seperti apa tugas atau tanggung jawab yang mereka kerjakan selama proses scrum? Mari kita lihat uraian di bawah ini.
1. Scrum Master
Sebagai pemimpin dan fasilitator, scrum master memiliki peran penting dalam memastikan kesuksesan tim dan proyek. Tugas utamanya adalah memahami praktik scrum dan menerapkannya dengan benar dalam tim. Mereka juga berperan untuk melindungi tim dari gangguan eksternal dan membantu dalam mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama pengembangan.
Scrum master juga berfungsi sebagai pelatih bagi tim dalam membantu mereka memahami pentingnya tanggung jawab dan kerja kolaboratif. Selain itu, mereka bertindak sebagai mediator dalam komunikasi antara tim dan pemangku kepentingan serta memastikan bahwa kebutuhan pengguna dipahami dengan jelas dan terpenuhi dalam hasil produk.
2. Product Owner
Product owner berada di garis depan dalam mengartikulasikan kebutuhan pengguna dan mengatur prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tim. Mereka harus memahami dengan baik visi produk dan memastikan bahwa setiap keputusan pengembangan didasarkan pada keuntungan bagi pengguna dan bisnis.
Product owner harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan tim developer. Mereka harus menjelaskan kebutuhan produk secara rinci dan memberikan panduan yang jelas untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Selain itu, product owner juga berperan sebagai expectation manager bagi stakeholder dengan cara memberikan informasi yang realistis tentang hal yang dapat dicapai dalam setiap iterasi produk.
3. Developer Team
Terakhir adalah developer team, yaitu penggerak utama dalam pengembangan software. Mereka mempunyai keahlian dalam bidang teknis dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah ditentukan dalam sprint backlog.
Salah satu karakteristik utama dari developer team dalam scrum adalah kemandirian mereka. Mereka diberi kebebasan untuk menentukan bagaimana pekerjaan akan diselesaikan dengan efisien dan efektif. Setiap anggota tim bekerja secara kolaboratif, berbagi pengetahuan, dan membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Daily Checklist dalam Scrum
Apa saja yang termasuk dalam daily checklist pada metode scrum? Berikut adalah jawabannya:
1. Product Backlog
Product backlog adalah daftar berisi seluruh kebutuhan dan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam pengembangan produk. Product owner bertanggung jawab untuk mengatur dan mengelola product backlog agar selalu relevan dan menggambarkan visi produk dengan baik.
2. Sprint Planning
Sprint planning adalah pertemuan di awal setiap sprint. Dalam rapat ini, tim developer bekerja sama dengan product owner untuk memilih dan memprioritaskan pekerjaan yang akan diselesaikan dalam sprint tersebut. Tim developer membuat sprint backlog berdasarkan pekerjaan yang dipilih untuk dikerjakan.
3. Daily Scrum
Daily scrum adalah pertemuan singkat yang dilakukan setiap hari untuk menyampaikan update mengenai kemajuan pekerjaan serta membahas hambatan yang dihadapi tim. Tim developer berbagi informasi tentang hal yang telah diselesaikan sejak pertemuan terakhir, tugas yang akan dikerjakan selanjutnya, dan masalah yang memerlukan bantuan.
4. Sprint Review
Sprint review adalah pertemuan yang dilakukan pada akhir setiap sprint untuk meninjau pekerjaan yang telah diselesaikan serta mendapatkan umpan balik dari stakeholder. Tujuan dari sprint review adalah memastikan bahwa hasil telah dicapai sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna.
5. Sprint Retrospective
Terakhir, sprint retrospective adalah pertemuan refleksi di akhir setiap sprint. Dalam sesi ini, tim developer mengevaluasi proses kerja mereka. Mereka membahas keberhasilan, hal yang perlu diperbaiki, serta mencari cara untuk meningkatkan kinerja mereka pada masa mendatang.
Baca Juga:Â Pengembangan Aplikasi Cepat dengan Metode RAD (Rapid Application Development)
Manfaat Penerapan Metodologi Scrum
Metodologi scrum memberikan manfaat yang signifikan sehingga perlu diterapkan dalam pengembangan software. Apa saja manfaat yang bisa dirasakan dengan menerapkan pendekatan yang kolaboratif ini?
1. Tidak Memerlukan Dokumentasi dalam Jumlah Besar
Salah satu manfaat besar dari penerapan scrum adalah fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan pendekatan iteratif, tim developer bisa memberikan hasil kerja yang dapat diuji dan dievaluasi oleh stakeholder.
Dalam metodologi tradisional, sering kali diperlukan dokumentasi yang rinci sebelum pekerjaan pengembangan dimulai sehingga dapat memakan waktu dan sumber daya yang berharga serta menyebabkan gangguan dalam proses pengembangan. Sebaliknya, dalam scrum, tim bisa lebih fokus pada tugas utama mereka, yaitu menciptakan aplikasi yang berkualitas tinggi tanpa beban dokumentasi yang berlebihan.
2. Peningkatan Kerja Sama dan Kolaborasi Anggota Tim
Scrum mendorong kerja sama tim yang kolaboratif dan efektif. Dalam scrum, tim bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama serta menggabungkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menciptakan hasil yang optimal.
Komitmen dan partisipasi setiap anggota tim sangat ditekankan dalam scrum. Teamwork yang efektif dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik, mencapai tujuan dalam waktu yang lebih singkat, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.
Baca Juga:Â Scrum Master Adalah: Pengertian, Peran dan Skill yang Dibutuhkan
3. Hasil Akhir Produk Memiliki Kualitas yang Tinggi
Kualitas produk adalah salah satu hal yang sangat diutamakan dalam scrum. Dengan siklus pengembangan yang berulang, tim dapat menguji dan mengevaluasi produk secara teratur untuk memastikan bahwa kualitasnya tetap tinggi.
Selain itu, scrum juga menerapkan konsep tes otomatisasi, yang memungkinkan tim untuk secara terus-menerus menguji perangkat lunak dan mendeteksi masalah sejak awal. Dengan pendekatan ini, masalah dapat diidentifikasi dan diperbaiki lebih cepat, sehingga mengurangi risiko bug dan masalah lainnya di masa mendatang.
4. Peningkatan Angka Kepuasan Pengguna
Dalam scrum, pengembangan dilakukan dengan fokus pada kebutuhan dan keinginan pengguna. Dengan memprioritaskan fitur dan pekerjaan yang paling penting bagi pengguna, tim dapat menghadirkan solusi yang relevan dan bernilai tinggi.
Penggunaan metode pengembangan yang adaptif dan responsif dalam scrum juga memungkinkan tim untuk merespons umpan balik pengguna dengan cepat. Mereka bisa memastikan bahwa produk yang dikembangkan selalu sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna sehingga meningkatkan kepuasan pengguna secara keseluruhan.
Dari penjelasan di atas, Anda bisa menyimpulkan bahwa scrum adalah metode pengembangan software yang mengutamakan kolaborasi antar anggota tim. Kerja sama yang baik tentunya akan membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu produk software yang berkualitas tinggi dan mampu memenuhi ekspektasi pengguna.
Selain aplikasi, Anda juga membutuhkan website perusahaan. Website tidak hanya berguna sebagai sumber informasi, tetapi juga strategi Digital Marketing untuk menjangkau target pasar bisnis Anda. Tentunya, website tersebut harus SEO-friendly serta memiliki desain UI/UX yang sesuai dengan citra bisnis Anda.Â
Maka dari itu, gunakan jasa pembuatan website dari ToffeeDev untuk mewujudkan website yang tidak hanya menarik, tetapi mampu bersaing dengan website kompetitor bisnis Anda di SERP (Search Engine Result Page) ketika dicari di Google. Klik di sini dan jadwalkan konsultasi Anda bersama tim website profesional ToffeeDev!