Aspek Website untuk Meningkatkan User Experience

Hello, welcome back to Toffee #SharingMonday, kali ini bersama saya Dito dari tim Design dan juga Website Development. Seperti biasa setiap hari seninnya kami akan memberikan insight seputar design, website development, dan juga digital marketing.

Dan untuk topik hari ini, saya akan membahas mengenai User Experience. Tepatnya mengenai, aspek website untuk meningkatkan UX. Saya yakin teman-teman sudah sangat familiar dengan konsep sebuah website yang user dan search engine friendly, tapi mungkin masih ada beberapa yang sering melupakan poin-poin penting pada saat eksekusi designnya. Melalui video ini saya akan share beberapa pengalaman saya dan tim dalam proses pembuatan dan aspek-aspek yang menjadi fokus utama kami dalam pembuatan sebuah design website.

  1. Pastikan tujuan pembuatan website sebelum memulai pembuatan design. Sering kali website tidak perform sebagai mana mestinya dikarenakan tujuan website itu sendiri
    yang kurang jelas, sehingga design yang sudah disiapkan tidak linear dengan goals dari client. Penting untuk selalu menanyakan dan memastikan ke client terkait tujuan website. Secara garis besar, kami di ToffeeDev selalu membagi tujuan website client kami menjadi 2 yaitu untuk awareness company profile atau ecommerce. Karena kedua tipe website ini memiliki approach yang cukup berbeda.

  2. Keep it simple. Website yang baik adalah website yang tidak membingungkan usernya. Minimalisir penggunaan ornamen atau button-button yang tidak terlalu diperlukan, sehingga user hanya akan dihadapkan pada button yang sesuai dengan target website Anda atau biasa kami sebut sebagai call-to-action. Pastikan button call-to-action ini lebih stand out ketimbang elemen-elemen lainnya, sehingga hal tersebut akan mencegah user kebingungan saat membuka website Anda. Sebagai contoh, di sini saya akan mendemonstrasikan pemilihan design website yang menurut saya sangat-sangat bagus. Di sini saya mengambil contoh website Apple. Saat Anda membuka website Apple, Anda akan langsung dihadapkan pada model terbaru dari segi produk iPhone yaitu ada iPhone 12 dan 12 Pro. Di sini Apple menginginkan agar ketika user pertama kali membuka websitenya, mereka akan langsung terfokus pada 2 produk utama ketimbang pada produk atau menu lainnya. Di sinilah letak user experience yang bagus, yaitu ketika sebuah website tidak perlu memanfaatkan perpaduan warna yang sangat mencolok dan tanpa membutuhkan ornamen-ornamen berlebihan untuk menarik perhatian user. Apple melakukannya dengan cara yang sangat simpel dan elegan dengan mempertahankan konsep: less is more.

  3. Maintain the clarity. Ini yang masih sering kali sering dilupakan ketika membuat sebuah design website. Yaitu membuat flow atau alur yang jelas dalam navigasi website. Sebagai contoh menu website, beberapa client akan request untuk menempatkan seluruh halaman yang ada pada menu utama website. Karena menurut mereka, itu penting untuk diketahui oleh user-usernya. Tugas Anda atau kami sebagai konsultan adalah untuk mengarahkan dan menentukan menu-menu prioritas yang ingin ditampilkan. Sebagai contoh saya akan menerangkan via website Apple kembali. Di sini Apple hanya menampilkan menu-menu sesuai dengan lini produk yang mereka punya tanpa ada penambahan menu lain. Kemudian jika Anda memilih salah satu produknya, mereka akan menampilkan jenis-jenis produk tersebut dengan sangat simple tanpa adanya penjelasan produk yang berlebihan dan memakan space. Setelah memilih, saya akan diarahkan ke halaman produknya langsung dan pada halaman ini, semua informasi utama mengenai produk seperti harga dan spesifikasi langsung diinfokan pada bagian above the fold sehinga user tidak kebingungan. Terakhir dibagian paling atas, informasi nama produk akan selalu stay di mana hal ini akan mempermudah user untuk menginfokan bahwa mereka sedang melihat informasi dari produk tipe apa. Mungkin beberapa sudah mempraktikkannya yaitu menggunakan breadcrumb supaya user bisa lebih paham posisinya ketika mengakses sebuah website. Tapi posisi breadcrumb juga harus diperhatikan agar tidak membuat halaman website terlihat menjadi lebih padat.

Kira-kira tadi adalah 3 poin utama yang menjadi pedoman kami dalam membuat sebuah website. Dari memperhatikan target atau tujuan website, lalu keep it simple dan yang terakhir adalah maintain clarity dari website itu sendiri.

Sekian #SharingMonday hari ini, jika kalian memiliki pertanyaan atau saran untuk topik yang bisa kami bahas selanjutnya, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. See you on the next Toffee #SharingMonday!

Share this post :

Scroll to Top