Bagaimana Cara Mencegah Plagiarisme?

cara mencegah plagiarisme

Pada artikel ini, kami akan mengajak Anda untuk mengetahui cara mencegah plagiarisme. Namun sebelum masuk ke dalam topik pembahasan, apakah Anda sudah mengenali apa itu plagiarisme? Setiap orang pasti akan sedih saat karya yang telah ia buat dengan keringat dan air mata, dicuri begitu saja. Hal ini serupa dengan penjiplakkan atau penyalinan suatu tulisan atau opini yang telah Anda buat. 

Jika tulisan Anda disalin begitu saja tanpa rujukan kepada Anda sebagai orang yang membuat tulisan tersebut, tentu Anda akan marah, bukan? Penyalinan atau penjiplakan suatu tulisan inilah yang disebut plagiarisme. Namun bisa saja orang melakukannya dengan tidak sengaja karena ia tidak mengetahui tentang plagiarisme. Plagiarisme adalah tindakan menyalin baik keseluruhan atau sebagian dari tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber. 

Namun tidak sesederhana yang terlihat. Tindakan plagiarisme dapat diartikan dalam beberapa poin berikut. 

  • Menggunakan ide atau kata-kata orang lain sebagai milik sendiri.
  • Menggunakan ide dan gagasan orang lain tanpa mencantumkan sumber.
  • Menggunakan ide atau gagasan orang lain dengan tampilan yang baru sehingga terkesan sebagai miliknya sendiri. 
  • Tidak menggunakan kutipan.
  • Menyalin sebagian atau keseluruhan karya orang lain tanpa memberikan sumber.
  • Mengubah struktur kalimat karya orang lain tanpa mencantumkan sumber.

Dengan beberapa poin di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya plagiarisme merupakan tindakan yang tidak hanya menyalin, melainkan menipu dan mencuri hasil kerja orang lain. Kita tahu bahwa seseorang yang melakukan penipuan dan pencurian karya orang lain akan mendapatkan sanksi yang tegas. Begitu juga dengan tindakan plagiarisme, terdapat aturan dan sanksi yang jelas bagi seseorang yang melakukannya. 

Aturan Mengenai Plagiarisme

aturan mengenai plagiarisme

Plagiarisme sendiri bukan tindakan yang baru saja dilakukan oleh beberapa orang, namun sudah cukup banyak orang yang melakukannya. Oleh karena itu dibentuklah peraturan atau undang-undang yang mengatur plagiarisme. Hal ini dilakukan agar orang-orang menjadi jera dan tidak lagi melakukan tindak kejahatan plagiarisme. Berikut ini adalah aturan-aturan yang mengatur plagiarisme.

1. UU 19 Tahun 2002 

Meskipun undang-undang ini tidak langsung menyebutkan mengenai tindakan plagiarisme, namun tindak plagiarisme merupakan tindakan pencurian hak cipta. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis di dalam undang-undang ini mengenai apa saja yang disebut ciptaan. 

“Ciptaan adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra.”

Dengan begitu siapa pun yang melakukan plagiarisme akan diberikan sanksi. Sanksi yang diberikan bisa berupa hukuman penjara atau denda. Hal ini sebagaimana tertulis dalam UU 28 Tahun 2014, pasal 113. 

Baca Juga: Mengapa Plagiarisme Tidak Diperbolehkan di Dalam Internet?

2. Permendiknas 17 Tahun 2010 

Jika Anda masih menentang undang-undang di atas karena tidak terdapat kalimat yang langsung merujuk pada plagiarisme, maka Permendiknas satu ini dapat membuat Anda berpikir dua kali untuk melakukan plagiarisme. Permendiknas 17 Tahun 2010 berisi tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, di mana di dalamnya terdapat definisi plagiat dan sanksi yang akan diberikan kepada siapa pun yang melakukannya. 

Sanksi yang terdapat di dalamnya terbagi menjadi dua yakni untuk mahasiswa dan dosen. Berikut ini adalah sanksi yang harus diberikan bagi mahasiswa dan dosen atau peneliti atau tenaga kependidikan.

Bagi mahasiswa:

  • Teguran.
  • Peringatan tertulis.
  • Penundaan pemberian hak sebagai mahasiswa.
  • Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa.
  • Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa.
  • Pemberian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa.
  • Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari status sebagai mahasiswa.

Bagi dosen atau peneliti atau tenaga kependidikan:

  • Teguran.
  • Peringatan tertulis.
  • Penundaan pemberian hak dosen, peneliti atau tenaga kependidikan.
  • Penurunan pangkat dan jabatan akademik atau fungsional.
  • Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar atau profesor atau ahli peneliti utama bagi yang memenuhi syarat.
  • Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen, peneliti atau tenaga kependidikan.
  • Pemberian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen, peneliti atau tenaga kependidikan.
  • Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

Baca Juga: Pahami Cara Mengecek Plagiarisme Pada Konten Anda

Cara Mencegah Plagiarisme

mencegah plagiarisme

Tentu Anda tidak mau menjadi salah satu orang yang mendapatkan sanksi akibat tindakan plagiarisme, bukan? Selain mendapatkan sanksi-sanksi yang telah disebutkan di atas, tentu saja Anda tidak mau membawa rasa malu terhadap diri sendiri dan keluarga Anda. Oleh karena itu Anda dapat menggunakan cara-cara berikut untuk mencegah tindakan plagiarisme.

1. Membaca Sumber yang Digunakan

Sebelum Anda menggunakan suatu sumber, pastikan sumber tersebut merupakan sumber yang dapat Anda percayai atau kredibel. Biasanya Anda harus memastikan kredibilitas sebuah sumber jika Anda menggunakan sumber dari website. Penggunaan sumber dari website, sejatinya tidak terlalu dianjurkan untuk Anda gunakan. Hal ini karena banyak website yang mengandung opini daripada fakta. Selain itu banyak website yang mengandung plagiarisme. 

2. Menggunakan Sumber Tepercaya

Penggunaan sumber tepercaya atau kredibel tentu sangat penting dilakukan. Jika informasi yang Anda gunakan dari sumber tersebut salah, bukankah tulisan karya ilmiah Anda tidak lagi menjadi penelitian yang objektif? Oleh karena itu lebih dianjurkan bagi Anda untuk menggunakan jurnal-jurnal akademik (baik online atau offline) dan buku cetak. Sumber website yang bisa Anda gunakan adalah yang memiliki domain “.gov”, “.edu”, “ac.id”, dan “go.id”. Hindari penggunaan sumber dengan domain “blogspot”, “.net”, “.com” dan “.id”. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tools untuk Cek Plagiarisme Online

3. Melakukan Kutipan

Kutipan adalah proses mengambil ide dan gagasan dari berbagai sumber. Dalam melakukan kutipan tentu diikuti dengan pemberian kredit melalui sitasi (sitasi akan dijelaskan pada poin berikutnya). Kutipan dibagi menjadi dua jenis yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. 

Jasa SEO

4. Melakukan Sitasi

Sitasi atau citation adalah proses memberikan kredit atas gagasan, ide, dan yang lainnya dari karya orang lain dalam tulisan atau karya ilmiah yang kita buat. Dalam memberikan sitasi terdapat berbagai gaya penulisan yang dapat disesuaikan dengan apa yang Anda tulis. Sejatinya ada banyak sekali gaya penulisan sitasi, namun terdapat 3 gaya penulisan yang sering digunakan yaitu APA, MLA dan Chicago. 

5. Melakukan Parafrasa

Parafrasa adalah proses menuliskan kembali dengan gaya penulisan pribadi dari gagasan dan ide yang diambil dari berbagai sumber lain, tanpa mengubah makna dari sumber tersebut. Parafrasa dapat dilakukan dengan mengubah struktur kalimat, menggunakan kata-kata lain (sinonim) yang memiliki arti serupa, serta mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya. 

Perlu diingat, dalam melakukan parafrasa Anda tidak boleh mengubah makna asli dari kalimat yang asli. Selain itu setelah melakukan parafrasa, pastikan Anda mencantumkan sumber yang Anda ambil.

Baca Juga: 3 Cara Mengurangi Plagiarisme Pada Turnitin

Demikian cara mencegah plagiarisme, semoga Anda dapat mulai menulis dan melakukannya dengan benar. Jika Anda sudah mengerti apa yang dijelaskan di atas, Anda bisa membagikan pengetahuan baru Anda mengenai plagiarisme, supaya semakin banyak lagi orang yang aware terhadap tindakan plagiarisme. Jika Anda berniat menulis dalam website dan ingin menjadikan website Anda lebih menarik, Anda dapat menggunakan jasa pembuatan website dari ToffeeDev. 

ToffeeDev menyediakan semua jasa yang dibutuhkan dalam membuat website Anda seperti design yang menarik dan penataan website agar userfriendly. Klik di sini untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

Share this post :

Scroll to Top