Seiring dengan perkembangan teknologi, dunia bisnis dan pemasaran pun makin maju. Hanya saja, banyak istilah baru bermunculan dan membuat para pelaku usaha bingung. Di antara deretan istilah baru tersebut adalah B2B dan B2C. Meski masih terdengar asing di masyarakat, kedua istilah ini penting untuk dipelajari karena dapat memberi support bagi bisnis Anda. Ketahui pengertian dan perbedaan B2B dan B2C pada uraian berikut.
B2B atau business to business merupakan suatu metode penjualan yang dijalankan di antara sesama pengusaha. Sebuah contoh penjualan ala B2B adalah transaksi antara importir onderdil mesin manufaktur dan pabrik tekstil. Di dunia komputer, contohnya adalah penjualan layanan web development kepada sebuah web agency.
Sementara itu, B2C (business to consumer) adalah model transaksi antara pelaku usaha dengan konsumen. Sebagian contoh penjualan B2C paling populer adalah restoran, jasa pencucian pakaian (laundry service), atau ojek motor, baik ojek online maupun ojek pangkalan.
Menyoal perbedaan di antara kedua model bisnis, banyak yang perlu Anda ketahui. Dari mulai strategi pemasaran hingga cici-ciri perusahaan dapat menjadi dasar dari perbedaan di antara kedua istilah ekonomi tersebut. Simak ulasannya di bawah ini.
Pelaku B2B sering menggunakan strategi pemasaran dalam rangka peningkatan reputasi perusahaan. Pada umumnya, strategi B2B memanfaatkan media guna menampilkan beragam konten serta portofolionya. Strategi ini cukup meyakinkan calon konsumen potensial bahwa sebuah perusahaan telah berpengalaman dan selalu profesional di industrinya. Salah satu contohnya adalah perusahaan public relation yang andal dalam berdiplomasi dengan para kliennya.
Lain B2B, lain pula B2C. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi baik metode B2C maupun B2B tak akan lupa menjaga reputasi. Namun, dalam strategi bisnis B2C, perwujudannya berbeda. Strategi bisnis yang terfokus pada konsumen pada umumnya menggunakan teknik pemasaran secara emosional.
Dengan kata lain, konsumen akan dibuai oleh iklan-iklan atau promosi yang dapat menggetarkan emosi mereka (entah itu perasaan senang, terharu, sedih, atau bangga) sehingga pada akhirnya membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
Selain perbedaan B2B dan B2C dari aspek strategi marketing, kedua model penjualan juga menunjukkan perbedaan pada masing-masing perusahaan. Perusahaan B2B identik dengan sektor industri sementara B2C berorientasi pada konsumen atau pelanggan. Karena itu, pendekatan digital marketing bagi masing-masing jenis perusahaan akan berbeda.
Pelaku-pelaku usaha dengan orientasi B2C akan lebih baik menggunakan media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, maupun YouTube guna meraih audience reach. Di sisi lain, perusahaan B2B sebaiknya tetap melakukan proses inbound pada konsumen yang sudah ditargetkan untuk kemudian meraih calon prospek berkualitas atau qualified leads.
Menjaga hubungan baik dengan calon pelanggan melalui telepon, email, newsletter, atau akun anggota di website perusahaan juga penting dilakukan perusahaan-perusahaan B2B pada para kliennya.
Perbedaan B2B dan B2C dari aspek ciri perusahaan dapat dijabarkan pada poin-poin di bawah:
Setelah mengetahui beberapa poin penting dari perbedaan B2B dan B2C, berminatkah Anda untuk memulai usaha startup juga? Jangan lupa, pasarkan produk Anda dengan dukungan jasa SEO yang tepat. Semoga sukses!
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/www.niagahoster.co.id/blog/perbedaan-b2b-dan-b2c/
https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-bisnis-b2b-dan-b2c/
0 Comments