Salah satu tugas seorang ahli SEO adalah melakukan keyword research. Banyak ahli SEO yang menganggap keyword research adalah pekerjaan yang sulit selain link building dan membuat konten.
Salah satu penyebabnya adalah kebanyakan dari kita melakukan keyword research disaat kita membutuhkan saja. Dengan sangat jarang melakukan keyword research, maka kegiatan ini akan terasa sangat menyulitkan, terlebih lagi adanya beberapa halangan yang membuat tugas ini semakin sulit.
Oleh karena itu kesalahan dalam keyword research cukup sering terjadi. Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam keyword research yang biasanyanya dirasakan oleh ahli SEO:
Daftar Isi
Toggle1. Melupakan Search Intent
Banyak sekali yang mengatakan bahwa kesalahan yang paling sering terjadi dalam keyword research adalah melupakan search intent. Untuk apa mencoba untuk mendapatkan ranking untuk situs atau halaman Anda dengan query yang tidak cocok dengan apa yang dicari audiens Anda.
Search intent sendiri akan mengenali maksud sebenarnya dari pencarian yang dilakukan oleh user. Search Intent akan membantu Anda untuk mendapatkan konversi.
Sesuaikan konten Anda dengan apa yang benar-benar dicari oleh audiens Anda atau pastikan bahwa query Anda akan mendatangkan traffic.
2. Tidak Melihat Search Engine Result Page (SERP) yang Sebenarnya
Dengan melihat SERP, Anda akan dapat lebih memahami mengenai search intent dan apa yang sebenarnya dipahami oleh search engine dibalik query yang digunakan oleh para user dalam mencari sesuatu secara online.
Anda mungkin akan melihat bahwa Google memberikan query tertentu yang tidak sesuai dengan konten website Anda. mungkin yang tulis adalah sebuah blog, namun search engine akan menginterpretasi query tersebut secara berbeda.
3. Tidak Melihat “Volume” Metrik Terdahulu
Keyword research akan menggunakan berbagai macam metric yang Anda sendiri tidak tahu apakah metric tersebut akan membantu bisnis Anda.
Bila diberi pilihan sebuah query yang bisa mendatangkan traffic cukup banyak namun memiliki volume yang besar, ada beberapa orang yang rela mengambil resiko tersebut, namun sedikit tidak masuk akal jika query tersebut tidak sesuai dengan konten Anda.
Akan lebih baik jika memilih query yang benar-benar dicari oleh audiens Anda dibanding query yang hanya sekedar untuk ranking.
4. Tidak Menggunakan Long Tail Keyword
Long-tail Keyword biasanya memiliki volume yang lebih rendah, namun merepresentasikan lower stage dari funnel, dimana para pengguna siap untuk melakukan konversi.
Namun dengan menargetkan long-tail keyword berarti Anda akan memiliki kompetisi yang lebih sedikit. Dan akan menjawab query yang dicari oleh audiens Anda. yang akan meningkatkan kepercayaan atas brand Anda.
5. Tidak Bertanya Kepada Orang-orang
Selain melihat SERP dan menggunakan SEO tool ada kalanya berbicara dengan orang-orang akan memberikan Anda insight yang berbeda. Sehingga Anda akan dapat mencoba untuk membuat konten yang lebih menjurus ke apa yang biasa dicari oleh orang-orang di internet
6. Memasukan Keyword Sesudah Artikel Ditulis
Keyword Research adalah fondasi dari setiap strategi SEO bahkan PPC Anda. Situs Anda tidak akan dapat memenuhi keperluan dari audiens Anda jika riset adalah hal terakhir yang Anda lakukan.
Banyak praktisi yang lebih dahulu membuat konten lalu, meng-SEO kan konten mereka. Terlebih lagi penuli yang tidak terlalu paham dengan SEO best practice.
BACA JUGA: Keyword Ranking Based SEO atau Traffic Based SEO, Pilih Mana?
7. Perhatikan Sumber Lain yang Digunakan Untuk Melakukan Pencarian
Selain memperhatikan SERP sebagai salah satu acuan untuk mengetahui konten seperti apa yang dicari oleh orang-orang, ada kalanya kita juga melihat sumber lain yang digunakan untuk menemukan sebuah jawaban.
Selain search engine, sebagian orang menggunakan youtube sebagai sumber informasi mereka, terlebih konten-konten yang berisi video lebih digemari. Ataupun sosial media, dimana orang-orang saling berbagi pendapat.
Kembangkan jangkauan riset Anda untuk mendapatkan hasil yang akan membantu Anda.
8. Terlalu Fokus Dengan Kecocokan
Google sebagai search engine sudah berkembang sangat pesat. Dengan pemahaman mengenai Natural language Processing, tidak perlu lagi memasukan segala macam keyword yang berhubungan dengan konten Anda secara berlebihan.
Sama halnya ketika kita berkomunikasi, tidak akan ada gunanya kita mengulangi kata yang sama berkali-kali. Namun masih banyak bisnis dan klien yang terlalu fokus dengan kecocokan keyword dengan konten mereka.
9. Menganggap Remeh Lokalisasi
Tiap negara bahkan daerah atau lokasi tertentu memiliki search behavior yang berbeda walaupun berbicara dalam bahasa yang sama. Bisa saja ada perbedaan dalam preferensi yang bisa mempengaruhi query sebuah pencarian.
10.Tidak fokus dengan Topik yang Lebih Luas
Menemukan ide-ide yang baru melalui brainstorming adalah cara terbaik untuk menemukan keyword-keyword baru yang bisa digunakan. Untuk itu kita bisa memulai dengan topik yang lebih luas dari fokus konten Anda. Akan ada lebih banyak ide yang bisa kita dapatkan melaui topik yang luas.
Perluas riset Anda untuk meningkatkan kualitas dari konten Anda.
11. Tidak Sadar Akan Kompetitor
Persaingan secara langsung akan dirasakan oleh setiap pebisnis, terlebih lagi jika produk atau jasa yang ditawarkan sama. Namun jangan lupa dengan pesaing Anda di SERP.
Akan sangat penting untuk mengenal siapa kompetitor Anda di SERP dalam topik tertentu. Dengan begitu Anda akan paham apa saja yang disukai oleh mesin pencari untuk dapat unggul dari kompetitor.
12. Tidak Mengevaluasi Tingkat Kesulitan Sebuah Keyword Secara Baik
Bila Anda seorang pemilik website yang baru ingin mencoba untuk menembus sebuah pasar yang baru dengan keyword tertentu, akan terasa sulit karena Anda belum memiliki tingkat authority yang tinggi.
Sehingga banyak yang menggunakan tool yang dapat memberikan keyword dengan tingkat kesulitan tertentu dan menawarkan keyword seperti apa yang bisa Anda gunakan. Namun Anda harus selalu perhatikan bagaimana authority dari website Anda. Apakah website Anda dapat bersaing atau tidak.
13. Membiarkan Klien Memilih
Terkadang keinginan klien akan sangat sulit untuk dipenuhi, terlebih lagi jika mereka ingin untuk mendapatkan ranking dengan keyword pilihan mereka tanpa mengetahui bagaimana volume dan kesulitan dari keyword tersebut.
Pastikan Anda memberikan pendapat Anda sebagai expert untuk menghindari adanya konflik yang akan mempersulit pekerjaan Anda.
Nah, kesalahan seperti apa yang biasanya Anda lakukan? Apakah salah satunya ada di atas? Silahkan bagikan komentar Anda dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini.