Search intent menjadi sesuatu yang esensial saat menyusun strategi SEO. Memahami intensitas pencarian akan membantu Anda meraih performa SEO terbaik. Berikut ulasan lengkap mengenai pengertian, jenis, dan cara memaksimalkan search intent.
Baca Juga : 4 Penyebab Utama Mengapa Strategi SEO Gagal
Daftar Isi
ToggleApa Itu Search Intent?
Intent secara harfiah berarti maksud atau tujuan. Dalam dunia optimasi website, istilah search intent atau maksud pencarian merujuk pada tujuan atau alasan di balik pencarian online yang dilakukan oleh pengguna. Dengan kata lain, search intent adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan pencarian tertentu di mesin pencari.
Memahami search intent adalah kunci untuk memaksimalkan efektivitas SEO Anda. Tujuan pencarian pengguna dapat dilihat dari kata kunci yang mereka gunakan dan hasil pencarian yang ditampilkan di SERP (Search Engine Results Page). Kata kunci ini sering mencerminkan apa yang dicari oleh pengguna, sehingga Google akan menampilkan hasil yang dianggap paling relevan dengan kata kunci tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konten Anda mengandung kata kunci yang sesuai dengan kueri pencarian pengguna.
Kini Google terus mengembangkan algoritmanya untuk lebih baik dalam menentukan search intent pengguna, dan ini mempengaruhi bagaimana halaman website di-rank di SERP. Dengan memahami dan menerapkan search intent dalam strategi SEO Anda, Anda dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan pencarian pengguna. Pemilihan kata kunci yang strategis dan penyajian konten yang tepat akan membantu website Anda mencapai posisi teratas di hasil pencarian dan meningkatkan visibilitas di mata Google.
Mengapa Search Intent Penting?
Memahami search intent adalah kunci untuk menciptakan konten yang relevan dan berkualitas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa search intent sangat penting dalam strategi SEO:
1. Google Peduli Terhadap Search Intent
Tujuan utama Google adalah memberikan pengalaman terbaik kepada penggunanya dengan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan. Google menggunakan algoritmanya untuk menyaring dan menampilkan konten yang sesuai dengan topik dan konteks query pengguna. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa konten Anda selaras dengan search intent pengguna.
Jika tidak, kemungkinan besar Google tidak akan menampilkan konten Anda di halaman hasil pencarian, yang dapat mengurangi visibilitas dan lalu lintas organik ke situs Anda.
2. Membantu Memperluas Jangkauan di Seluruh Tahapan Funnel
Perjalanan pelanggan dalam membeli produk biasanya melalui beberapa tahap funnel, yang masing-masing memiliki karakteristik dan tujuan pencarian yang berbeda. Misalnya, pada tahap awareness, pelanggan mungkin mencari informasi umum tentang produk, sehingga kata kunci yang digunakan bersifat informatif.
Sebaliknya, untuk tahap conversion, pelanggan mungkin sudah siap membeli dan mencari informasi lebih spesifik. Dengan menargetkan kata kunci yang sesuai dengan intent di setiap tahapan funnel, Anda dapat menjangkau audiens yang relevan dan meningkatkan efektivitas pemasaran Anda di berbagai tahap perjalanan pelanggan.
3. Dapat Meningkatkan Peringkat Website
Google bertujuan untuk menampilkan hasil pencarian yang paling relevan dengan query pengguna. Dengan membuat konten yang sesuai dengan search intent, Anda meningkatkan peluang untuk muncul di peringkat atas halaman hasil pencarian. Konten yang relevan dan sesuai intent tidak hanya meningkatkan peluang untuk ranking yang lebih baik tetapi juga dapat menarik lebih banyak lalu lintas organik ke situs Anda.
Namun, penting untuk dicatat bahwa untuk meningkatkan ranking dan traffic secara signifikan, Anda juga perlu mengimplementasikan strategi SEO lainnya seperti optimasi on-page dan off-page.
Dengan memahami dan menerapkan search intent dalam strategi konten Anda, Anda dapat memastikan bahwa konten yang Anda buat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan visibilitas dan kinerja website Anda di mesin pencari.
Jenis-jenis Search intent
Berdasarkan tujuan dan manfaatnya, para praktisi di dunia digital marketing dan SEO membagi intensitas pencarian dalam beberapa jenis.
1. Kebutuhan pembelian (transactional)
Pengguna berada pada kondisi telah yakin untuk membeli suatu barang dan mencari informasi untuk melakukan pembelian barang tersebut. Kata kunci yang dimasukkan biasanya langsung nama barang yang dimaksud ditambah keyword yang bersifat lebih spesifik, misalnya jual mesin cuci bekas atau rumah murah Depok.
Baca Juga : Apa itu Buying Keyword? Bagaimana Cara Memanfaatkannya?
2. Sarana navigasi (navigational)
Ketika pengguna ingin membuka suatu website tertentu tetapi malas mengetik keseluruhan URL, maka yang dilakukan biasanya pergi ke mesin pencarian dan menuliskan kata kuncinya di sana. Itulah salah satu contoh search intent dengan tujuan navigational. Jenis ini tidak terlalu berpengaruh bagi traffic website, sekadar numpang lewat.
3. Kebutuhan akan informasi (informational)
Umumnya pengguna memanfaatkan mesin pencari untuk menelusuri informasi tentang sesuatu hal, baik secara mendalam atau hanya ingin tahu. Misalnya manfaat jeruk lemon, pentingnya menabung emas, dan lain sebagainya.
Kata kunci dengan intensi informasi bisa dibilang yang paling mendominasi dibandingkan intensi-intensi lain dan jawabannya dapat langsung ditemukan pada quick answer box. Ini menjadi fokus perhatian tersendiri karena dengan begitu pengguna tidak perlu lagi membuka di website tertentu. Nah, hal ini dapat berpotensi menurunkan volume kunjungan ke website.
4. Investigasi komersial (commercial investigation)
Mirip dengan transactional search intent, investigasi komersial dilakukan pengguna untuk kebutuhan pembelian. Hanya saja, di tahap ini pengguna masih mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai barang yang akan dibeli, khususnya ulasan produk.
Baca Juga : Seberapa Berharga Review Produk Dalam Bisnis Online?
Cara Memaksimalkan Search Intent
Search intent sangat berpeluang mendorong kenaikan traffic. Berikut beberapa cara untuk memaksimalkannya.
1. Halaman arahan yang efektif
Cara pertama ini dipakai pada jenis search intent transactional, agar pengguna melakukan pembelian di website kita. Hal-hal yang mesti dilakukan di antaranya:
- Informasikan manfaat, keunggulan, dan penawaran produk dalam bentuk gambar dan kalimat copywriting yang jelas.
- Buat deskripsi produk yang membangun rasa percaya dan emosional hingga mendorong pengguna segera mengambil keputusan.
- Gunakan CTA yang menonjol dan mudah dilihat.
2. Konten yang selaras dengan intensi
Untuk meningkatkan peluang terjaring di mesin pencarian, buat konten yang sesuai dengan intensi. Misalnya, pada konten untuk intensi informasi sisipkan kata “cara” atau “apa” karena keyword yang dimasukkan biasanya mengandung kata-kata itu.
3. Mengetahui pesaing
Anda perlu mengetahui konten dengan tema serupa yang menjadi pesaing di peringkat teratas agar dapat mempelajari apa yang kurang dan menjadi acuan untuk membuat konten yang lebih baik.
Baca Juga : Analisis kompetitor: Bagaimana Melakukan Analisis Kompetitor
Ahrefs, salah satu nama besar di bidang SEO, melansir bahwa sebuah website bisa mendapatkan kenaikan jumlah pengunjung hingga 677% dengan menerapkan search intent selama 6 bulan. Jelas peran hal ini tidak main-main dalam menaikkan traffic ke website. Jika Anda masih merasa kurang menguasai terkait search intent dan SEO, digital marketing agency siap membantu menyusun strategi yang tepat sasaran untuk bisnis Anda.