Baru Belajar Digital Marketing? Yuk, Mulai Gunakan Tools Ini!

Sekarang sudah menjadi zamannya digital marketing. Teknik pemasaran bukanlah sesuatu yang kolot dan anti dengan perubahan. Untuk bisa memperoleh hasil terbaik, Anda harus memanfaatkan semua sumber dan teknologi pemasaran. Salah satu contohnya adalah internet, yang bisa dibilang merajai bidang pemasaran di masa modern ini.

Mengapa pemasaran digital dinilai penting? Setiap bisnis tentu berusaha mencapai pertumbuhan dengan menarik lebih banyak konsumen dan membuat mereka yakin untuk membeli produk atau jasa. Nah, dengan internet, semua tujuan dapat lebih mudah dan lebih cepat diraih.

7 Tools Untuk Mempermudah Dalam Belajar Digital Marketing

Apakah Anda baru-baru ini belajar pemasaran digital? Bingung harus mulai dari mana? Kalau begitu, coba saja gunakan dan pahami tools pendukung digital marketing berikut ini!

1. Canva Business

Ingin memiliki desain dan tata letak yang ciamik untuk setiap gambar yang Anda unggah dalam konten? Gunakan saja Canva! Platform desain seret-dan-lepas (drag-and-drop) ini bisa dipakai untuk membuat konten visual dengan gambar, ikon, bentuk, dan fon terkustom yang telah disediakan oleh katalog.

Canva menawarkan cara desain yang sederhana dan estetis untuk membuat logo, presentasi, grafik, dan gambar sendiri. Ditambah lagi, jika bujet terbatas atau ingin menghemat pengeluaran, Anda tidak perlu lagi menyewa jasa desain. Beragam templat di dalam katalognya membuat siapa pun bisa menciptakan konten visual yang sesuai dengan imajinasi.

Untuk bisa mengakses Canva, tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Namun, jika menginginkan templat yang lebih menawan, Anda perlu mengeluarkan biaya sebesar 12,95 dolar AS untuk tim kerja. Terdapat pula pengaturan harga paket yang bisa disesuaikan untuk kebutuhan perusahaan.

Jasa SEO

2. Google Analytics

Siapa yang tidak mengenal Google Analytics? Produk populer besutan Google ini bisa dikatakan sebagai standar terbaik dari analitik situs web. Saat ini, jika Anda tidak menguasai Google Analytics, bekerja sebagai pemasar digital akan sangat menyulitkan. Lagi pula, apa alasan untuk tidak menggunakan alat andal ini, padahal bisa diakses secara gratis?

Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Google Analytics dengan Tepat

Pada tingkat yang paling dasar, platform ini menunjukkan orang-orang yang datang ke situs web Anda, dari mana asal mereka, serta halaman mana yang paling sering atau paling lama dikunjungi. Lebih dari itu, Anda dapat menyusun setelan perdagangan elektronik yang canggih, memasang target untuk melacak konversi, serta mengecek berbagai peristiwa untuk memahami lebih lanjut tentang keterlibatan pengguna (user engagement).

3. Yoast

Yoast merupakan pengaya (plugin) populer yang bisa digunakan bersama editor Klasik maupun Gutenberg di WordPress. Pengaya ini menjadi alat jitu untuk membantu mengoptimalkan konten Anda di mesin pencarian. Yoast bisa dipakai secara gratis untuk pengguna WordPress yang berlangganan paket.

Baca Juga: 10 Marketing Tools untuk Memulai Bisnis Online

Dengan pengaya ini, pemilik blog terbantu untuk memilih konten unik, fokus pada kata kunci yang mampu menaikkan peringkat di SERP, membuat URL setiap konten, dan menyertakan tautan balik (backlink). Yoast juga mengevaluasi keterbacaan halaman dan memberikan skor Flesch Reading Ease. Jangan khawatir ketinggalan zaman karena pengaya ini terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan algoritma Google setiap dua minggu sekali.

4. Trello

Banyak organisasi yang menggunakan alat satu ini untuk menyusun strategi dan melakukan curah pendapat (brainstorming) untuk konten. Selain itu, banyak pula blog yang memakainya untuk menjadwal waktu publikasi konten ke blog. Trello benar-benar alat pengelola konten yang serbaguna!

Mengapa Trello sangat menarik dan direkomendasikan? Alat ini gratis untuk bisnis dan tim kerja kecil. Selain itu, Trello menyediakan fitur untuk berdiskusi dan membuat jadwal untuk konten secara visual, tak peduli tim Anda bekerja secara remote atau berada di luar daerah.

Baca Juga: Aplikasi Untuk Membuat Jadwal Kerja

Tambahan lagi, sangat mudah menugaskan banyak karyawan dalam satu kartu. Jadi, Anda tahu mana yang bertanggung jawab di bagian penyuntingan, penulisan, atau penambah penawaran call-to-action dalam artikel.

Pengguna dapat membuat bermacam-macam kartu dan menyisipkan catatan dalam sebuah topik kartu. Batas waktu dan topik tugas untuk setiap tim juga bisa diatur. Trello memfasilitasi kerja sama dan menghadirkan transparansi dalam sebuah proyek pekerjaan. Anda dapat menggunakan aplikasi ini secara gratis atau membayar 20.38 dolar AS per bulan untuk fitur yang lebih lengkap.

5. Asana

Asana adalah sebuah sistem manajemen alur kerja kolaboratif yang dibuat oleh Dustin Moskovitz dan Justin Rosenstein. Platform ini mampu mengerucutkan atau menyederhanakan informasi dan target dalam tim kerja dengan desain visual. Asana bisa dipakai secara gratis atau berbayar seharga 19,99 dolar AS per bulan jika ingin mendapatkan fitur tambahan  untuk kebutuhan perusahaan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan Asana, antara lain,

  • Memetakan batas waktu pengerjaan dan memprioritaskan tugas.
  • Menetapkan tugas untuk anggota tim tertentu.
  • Merekam dan memvisualisasikan proyek akan dikerjakan.
  • Melaporkan proyek secara terbuka dan cepat.
  • Mengidentifikasi poin-poin yang bermasalah.
  • Menyebarkan data kepada setiap tim kerja.

Adapun fitur Portofolio yang berfungsi melacak status dari masing-masing proyek. Fitur ini memastikan anggota tim kerja mendapatkan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan inisiatif pemasaran digital mereka tepat waktu.

6. Loomly

Aplikasi ini mendeskripsikan dirinya sendiri sebagai “platform untuk jenama sukses”. Loomly merupakan alat yang ideal untuk tim kerja kecil-kecilan yang ingin bekerja sama dan mengatur konten.

Terdapat kalender di dalamnya sehingga bisa dipakai untuk mengatur batas waktu dan alur kerja. Fitur inilah yang membuat diskusi dan penjadwalan konten menjadi lebih nyaman. Sebagai bonus, Loomly memilih ide-ide konten yang segar untuk pengguna berdasarkan obrolan dan topik yang sedang tren di Twitter.

Tampilan antarmuka penggunanya simpel dan mudah di navigasikan sehingga ramah untuk orang-orang yang tidak terbiasa dengan teknologi. Platform ini terjangkau supaya dapat dimanfaatkan oleh pebisnis solo dan agensi kecil yang ingin meningkatkan kesadaran merek di mata audiens.

7. MailChimp

Sesuai namanya, MailChimp merupakan alat pemasaran dan periklanan melalui surel dan jejaring sosial. Platform ini dirancang untuk mengatur dan mengotomatiskan kampanye promosi. MailChimp bisa digunakan secara gratis atau berbayar dengan harga sampai 199 dolar AS.

Berkat alat ini, Anda dapat melacak lalu lintas yang dikumpulkan dari kampanye promosi. Selain itu, MailChimp menawarkan beragam integrasi dengan perusahaan SaaS (Software as a Service) lain. Kampanye drip melalui surel pun sangat efisien dengan platform ini. Lebih spesial lagi, MailChimp menjadi opsi tepat untuk terhubung dengan para audiens.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Plugin Email Marketing untuk WordPress

Itulah beberapa tools jago yang cocok dipelajari pemula di dunia digital marketing. Semoga bisa membantu dalam meningkatkan wawasan seputar pemasaran modern. Sudah pernah menggunakan salah satu dari tools di atas? Coba tuliskan pengalaman Anda selama memakai alat pemasaran digital di kolom komentar.Masih belum paham bagaimana cara penggunaan tools pemasaran digital yang baik dan benar? Kunjungi saja Jasa SEO yang kredibel untuk mendapatkan bantuan. Mana opsi jasa yang paling pas? Pilihlah ToffeeDev, Master SEO profesional dan sangat bisa diandalkan dan selalu memberikan solusi jitu untuk Anda.

Share this post :

Scroll to Top