Usability testing artinya adalah sebuah metode yang sengaja dilakukan untuk mengevaluasi terkait user experience terhadap aplikasi ataupun website yang dibuat. Pada umumnya, metode ini banyak dilakukan oleh para UX developer dengan melibatkan beberapa user atau pengguna untuk dilihat lebih jelas lagi bagaimana proses mereka selama menggunakan aplikasi atau website tersebut.
Bisa dikatakan kalau metode ini tidak boleh untuk dilewatkan ketika mengembangkan aplikasi atau website. Mengingat user experience merupakan faktor penting. Yuk simak informasi seputar hal ini untuk bisa lebih memahaminya.!
Daftar Isi
TogglePengertian Usability Testing
Usability testing merupakan sebuah metode yang sengaja digunakan dengan tujuan untuk menguji fungsionalitas suatu produk, baik dari aplikasi maupun website. Pengujian ini merupakan tanggung jawab dari seorang UX developer.
Dalam prosesnya, UX developer akan mengumpulkan beberapa user lalu meminta bantuan agar mereka menggunakan secara langsung produk yang hendak diluncurkan. Nah dari sinilah, bisa terlihat apakah user dapat menggunakan produk tersebut dengan mudah.
Baca Juga: Ideal Design Workflow Process untuk UI/UX Designer
Beda Usability Testing dan User Testing
User testing dan usability testing sama-sama merupakan dua metode testing yang digunakan untuk menguji suatu produk baik berbasis dari aplikasi maupun website. Tetapi sebenarnya jika dilihat dari segi tujuan yang dimiliki diantara keduanya terdapat perbedaan.
1. Usability Testing
Usability testing bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi atau website yang dibuat dapat digunakan oleh user. Seorang UX developer akan mencari tahu lewat usability testing kira-kira seberapa efisien dan efektif kah produk mereka untuk digunakan dalam membantu user mencapai tujuannya dan apakah user puas dengan produk yang digunakan.
Untuk melakukan usability testing ini dapat menggunakan wireframe dari aplikasi atau website ataupun aplikasi yang sudah dibuat.
2. User Testing
Tujuan dari user testing adalah untuk mengetahui apakah aplikasi atau website yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan user. Untuk kapan dapat dilakukannya user testing ialah saat sebelum dirilisnya aplikasi atau website.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Tools Terbaik untuk Cek Kecepatan Website Anda
4 Fungsi Usability Testing Website
Nah, berikut ini sejumlah fungsi dari menjalankan usability testing saat ingin merilis suatu produk baik berbasis aplikasi maupun website :
1. Memastikan Produk Sesuai Harapan
Manfaat pertama dengan dilakukannya usability testing adalah untuk memastikan dan mengetahui apakah produk sudah sesuai dengan harapan atau kebutuhan user. Selain itu, juga dapat mengetahui apakah semua fitur di dalamnya mampu bekerja sebagaimana mestinya dan cukup mudah dalam penggunaannya atau justru masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki di dalamnya.
2. Mengidentifikasi Masalah
Pada sebuah produk, biasanya terdapat beberapa fungsi yang cukup kompleks saat penggunaannya. Salah satunya adalah di proses pembayaran yang memang mengharuskan user untuk melakukan beberapa langkah.
Nah, dari dilakukannya pengujian ini, nantinya akan membantu developer mengetahui apakah fitur kompleks yang ada pada produk tersebut sudah bisa dilakukan dengan mudah dan efektif atau belum.
3. Mengetahui Setiap Aktivitas Pengunjung
Usability testing juga nantinya akan membantu untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pengguna selama berada di dalam website dan mengapa mereka melakukan hal tersebut.
4. Mampu Mengembangkan Bisnis
Sebenarnya ini merupakan tujuan utama dari dilakukannya usability testing. Tidak dapat dibantah lagi, bahwa fungsi dari usability testing adalah untuk membantu dalam mengevaluasi user experience dari sisi pengguna.
Kemudian, ketika pengguna sudah merasa nyaman dan cukup puas terhadap produk yang diluncurkan, maka kemungkinan besar mereka akan menjadi loyal customer dan mencoba untuk merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Hal tersebut tentunya juga akan membantu untuk Anda mengembangkan bisnis.
3 Metode Usability Testing
Anda juga perlu tahu bahwa ada beberapa metode usability testing yang dapat dijalankan. Berikut ini di antaranya :
1. Moderated Remote Usability Testing
Di poin pertama ini kita akan menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan moderated remote usability testing. Metode ini serupa dengan pengujian yang dilakukan secara langsung, yaitu developer masih aktif berinteraksi dengan user dan meminta mereka untuk melakukan beberapa tugas. Hanya saja developer dan user berada pada lokasi yang berbeda. Namun, tes tetap dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.
Mengingat karena metode ini dilakukan secara remote, maka developer diharuskan menyiapkan tool yang hendak digunakan terlebih dahulu yakni bisa berupa tool online seperti Lookback atau UserLytics.
2. Unmoderated Remote Usability Testing
Berbeda dengan metode yang telah dijelaskan sebelumnya, unmoderated remote usability testing ini merupakan metode yang pada pengujiannya tidak mempertemukan developer dan user.
Masing-masing user pun juga tidak diharuskan menjalani tes di waktu yang bersamaan. Dalam tahapannya user hanya diharuskan untuk mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas yang sudah diberikan. Lalu, Anda sebagai developer akan menerima hasil metrik pengerjaan tugas tersebut.
Untuk melaksanakan unmoderated remote usability testing, maka Anda tentu membutuhkan tool yang mendukung juga. Contohnya Gazepoint untuk eye tracking dan Optimal Workshop untuk card sorting.
3. In-Person Usability Testing
Metode in-person testing dilakukan dengan user dan developer berada di satu tempat yang sama. Tentu hal tersebut membutuhkan beberapa persiapan, mulai dari ketersediaan tempat, dan terkadang transportasi hingga akomodasi. Oleh karena itu, membuat metode ini membutuhkan biaya yang relatif tinggi.
Selain itu juga, maka tidak jarang tes semacam ini banyak dilakukan pada beberapa perusahaan dengan mengandalkan tester yang berasal dari karyawannya sendiri. Nah, untuk menghindari bias karena menggunakan karyawan sendiri, maka tentu saja hasil akan jauh lebih baik jika menggunakan tester independen yang berasal dari luar lingkup perusahaan.
In-person testing ini sangat memungkinkan memberikan hasil tes yang rinci dan mendalam, termasuk jika dibutuhkan respon non-verbal seperti bahasa tubuh peserta tes yang relatif sulit didapat melalui metode remote.
Nah, itu tadi penjelasan seputar pengertian dari usability testing dan fungsinya saat membuat website yang perlu Anda ketahui. Jika Anda tertarik untuk memiliki website yang tidak hanya memiliki tampilan bagus, namun juga mampu menarik pelanggan, maka sudah seharusnya untuk menyerahkan semuanya pada ahlinya.
Tidak lain tidak bukan adalah ToffeeDev yang siap membantu mengembangkan bisnis dengan berbagai layanan menarik. Mulai dari pembuatan website, layanan SEO, hingga digital ads dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya, jangan ragu untuk hubungi tim ToffeeDev sekarang juga ya!