Apakah Minat Ditargetkan Untuk Masa Depan Marketing?

Mendapat dan mendekatkan diri dengan audiens kamu menjadi lebih mudah dengan berbagai platform dan analisa yang dapat membantu kamu menemukan mereka. Namun, saat ini untuk mempersempit target audiens, kamu harus lebih memperhatikan apa ketertarikan atau minat mereka. Ini berarti bahwa kamu bisa lebih dekat dengan mereka yang benar-benar tertarik atas apa yang kamu tawarkan, dan kamu juga bisa mendekatkan diri dengan mereka berdasarkan tingkat emosional yang didasari dari ketertarikan tersebut.

Dengan menargetkan ketertarikan, saat ini mungkin hanya perlu melakukan hal tersebut. Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, bersamaan dengan konten yang direkomendasikan jejaring Revcontent, berpotensial mengungkapkan akan seperti apa marketing di masa depan.

Sebagai contoh, Facebook menawarkan sebuah cara untuk menargetkan dengan tingkat hyper-granularity. Pada bagian iklan yang ditargetkan pada layanan pembuatan iklan itu sendiri, kamu dapat memilih untuk menargetkan berdasarkan ketertarikan yang dibagikan di linimasa orang banyak, iklan yang mereka klik, halaman yang mereka sukai, aplikasi yang mereka gunakan dan aktifitas lainnya yang diikuti oleh mereka baik di dalam maupun di luar Facebook, begitu juga dengan Instagram.

Minat juga dapat menyelaraskan dengan data demografik seperti lokasi, jenis kelamin dan umur. Proses ini mirip dengan ketika kami membeli iklan pada Twitter dan Revcontent.

Sementara sebelumnya, kamu telah memilih untuk muncul dengan topik-topik seperti “olahraga”, “berita”, atau “kesehatan”, minat yang ditargetkan bisa jauh lebih dalam, sama seperti contoh berikut:

Home>Cooking>Family>School Lunches

Tingkatan penargetan seperti ini menawarkan sebuah tingkat yang lebih besar dari kontrol, transparansi dan kostumisasi untuk merk, menghubungkan mereka dengan audiensnya dengan cara yang lebih tepat.

  • More traffic, engagement and brand awareness

Aneka merk seperti Blue Apron, Wayfair, Condé Nast dan New York Times, sudah mengambil keuntungan dari minat yang ditargetkan dan melihat hasil yang luar biasa, menurut laporan yang dipublikasikan.

Sebagai contoh, Digiday menemukan bahwa New York Times telah melihat perbedaan yang positif sejak menggunakan minat yang ditargetkan untuk membawanya ke traffic, terutama dengan sebuah cerita tentang konser penyanyi muda, Ariana Grande. Artikel yang mendapat 40 kali lebih banyak dari rata-rata artikel Times dan 40 persen traffic-nya datang ke artikel tersebut melalui Facebok. Selain itu, artikel tentang “Empire” mendapat 28 kali lebih banyak di Facebook dibandingkan dengan postingan biasanya.

Selain membawa “pendekatan” ke tingkat yang lebih baik, minat yang ditargetkan memungkinkan dapat membiarkan para publisher menjadi lebih efisien pada bagaimana mereka menggunakan halaman Facebook dan Twitter. Sebuah brand bisa memposting lebih banyak cerita, mengingat mereka akan tahu beberapa minat yang akan ditargetkan sementara yang lainnya mungkin menarik audiens yang lebih luas.

Selain itu, minat yang ditargetkan memberikan harapan baru untuk konten di hari-hari kemarin dengan menghubungkan dan membagikannya kepada mereka yang memiliki ketertarikan yang sama dengan minat tersebut. Kemampuan seperti ini memberikan brand tersebut sebuah cara untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari investasi konten mereka.

Beberapa perusahaan sudah mengerti bahwa minat yang ditargetkan akan menyebabkan ketergantungan lebih besar melalui media platform, termasuk social-bookmarking seperti Pinterest. Sedangkan yang lainnya telah mencatat bahwa minat yang ditargetkan bukanlah hal besar untuk meningkatkan traffic, hal ini lebih kepada melibatkan kelompok-kelompok tertentu yang kemudian akan meningkatkan kesadaran brand/merk diantara segment kata kunci tersebut.

Sebagai tambahan, taktik khusus ini bukanlah satu-satunya jalan untuk mendapatkan konsuen tapi cara mudahnya, ini berarti untuk mengeneralisasikan lebih agar marketing yang dijalankan menjadi sukses.

Secara keseluruhan, minat yang ditargetkan dapat dipelajari untuk evolusi ilmu marketing dan memberikan kepada kita sekilas peluang untuk lebih jauh lagi mendefinisikan serta berkomunikasi dengan pelanggan utama yang kita miliki.

source: marketingland

Share this post :

Scroll to Top