4 Perbedaan Backend dan Frontend

perbedaan Backend dan Frontend

Sekarang ini, bisnis perlu melebarkan sayapnya di dunia digital jika ingin bertahan. Perusahaan bisa membuat aplikasi hingga website yang menjangkau pelanggan atau calon pelanggan secara luas di internet. Anda sebagai pemilik bisnis tentu akan membutuhkan para ahli frontend dan backend untuk mengembangkan aplikasi yang perusahaan Anda buat. Meski sama-sama berlatar belakang IT, keduanya nyatanya berbeda. Pahami perbedaan backend dan frontend berikut ini.

Pengertian Backend dan Frontend

Aplikasi atau website yang dibutuhkan perusahaan tak bisa dibuat hanya dalam sekali jentikan jari. Perlu peran backend dan frontend untuk bisa membuat dan mengembangkan aplikasi yang Anda buat menjadi lebih baik dan nyaman digunakan oleh pelanggan. Sesuai namanya, frontend tentu bergerak di bagian tampilan (front) dan backend bergerak di bagian belakang (back) terkait pengoperasian aplikasi atau website. Lebih lengkapnya, berikut perbedaan backend dan frontend beserta cara kerjanya.

Baca juga: Mengenal Pengertian Programmer, Profesi Penting Saat Ini!

Pengertian dan Cara Kerja Frontend

Frontend sendiri merupakan bagian dari website atau aplikasi yang menunjukkan tampilan muka pada para penggunanya. Sesuai namanya, ‘front’ yang artinya ‘di depan’, frontend developer bertugas untuk menghubungkan aplikasi atau website ke pengguna dengan tampilan interaksi yang menarik dan efisien. Bagian frontend akan membuat tombol, teks, gambar, hingga menu interaksi di aplikasi atau website perusahaan Anda.

Cara kerja frontend sebenarnya tidak merancang desain website atau aplikasi dari nol. Hal tersebut sudah dilakukan oleh tim UI designer. Frontend memindahkan desain yang dibuat UI designer dan memodifikasinya menjadi lebih interaktif, hidup, dan sesuai dengan pesan atau branding yang dipegang perusahaan.

Pengertian dan Cara Kerja Backend

Backend nyatanya jauh berbeda dari frontend. Backend bergerak di bagian belakang yang artinya bekerja menjalankan seluruh server aplikasi atau website dan database. Sesuai namanya, backend developer merupakan sosok di belakang layar yang tak akan berinteraksi langsung dengan pengguna. Namun, merekalah yang memberi kekuatan dari apa yang terjadi di dalam sebuah aplikasi dan website.

Cara kerja backend adalah dengan berfokus pada database, scripting, dan arsitektur aplikasi atau website. Mereka akan menuliskan kode-kode untuk membantu mengomunikasikan informasi kepada browser.

Backend developer merupakan salah satu pemecah masalah terbaik di perusahaan karena mereka memakai pemikiran logis untuk menemukan solusi terbaik. Backend akan membuat tampilan layar website atau aplikasi yang dibuat frontend, kemudian mereka akan memilih sistem yang cocok sesuai dengan keinginan klien atau pemilik bisnis.

banner

4 Perbedaan Backend dan Frontend

Jika membaca pengertian di atas, tentu Anda bisa langsung menyimpulkan bahwa backend dan frontend tak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkesinambungan untuk menyempurnakan kinerja aplikasi atau website sebuah perusahaan sehingga pelanggan menjadi lebih nyaman berinteraksi di sana. Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Berikut perbedaan backend dan frontend di perusahaan.

1. Skill yang Dibutuhkan

Backend dan frontend memiliki dasar ilmu yang berbeda, sehingga perlu skill yang berbeda pula untuk bisa mengerjakan tugas masing-masing. Frontend memerlukan skill pemrograman. Seorang frontend developer perlu setidaknya memahami minimal tiga bahasa pemrograman, yaitu Javascript, HTML, dan CSS. Frontend juga harus mampu mengelola framework seperti Angular.js atau React.js dan library.

Sementara untuk bekerja di bidang backend, diperlukan skill membaca bahasa pemrograman yang ditampilkan pada ‘balik layar’ sebuah website atau aplikasi. Backend developer biasanya akan memahami framework dan library seperti GO, C#, Express dan Django. Ada pula bahasa pemrograman lain seperti MySQL, SQL Server, dan Oracle yang harus dipahami untuk bergerak di bidang backend.

2. Cara Kerja

Cara bekerja backend dan frontend tentu berbeda. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, frontend akan berfokus terhadap tampilan aplikasi dan website seperti isi konten, tombol, font, warna, dan sebagainya untuk membuat pelanggan berinteraksi secara nyaman. Sementara itu, backend bergerak mengontrol server, sistem, dan database aplikasi atau website dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti Phyton, PHP, atau Ruby.

3. Waktu Bekerja

Backend dan frontend memiliki waktu bekerja yang berbeda. Frontend developer biasanya akan mulai bekerja usai UX designer telah menyelesaikan pekerjaan. Dia akan langsung mengeksekusi semuanya jika pihak UX designer sudah tak lagi mengubah sisi desain UX. Frontend akan mengerjakan semuanya dengan bahasa pemrograman pada desain User Interface.

Sementara itu, backend developer baru akan mulai bekerja setelah frontend menyelesaikan semuanya. Backend developer akan langsung mengambil alih pekerjaan untuk menentukan penggunaan instruksi apa saja yang bisa diaplikasikan pada desain dan bahasa pemrograman yang dipakai dalam aplikasi atau website klien.

4. Posisi di Perusahaan

Backend dan frontend sama-sama bekerja berdampingan. Namun, ketika sudah berada di perusahaan, keduanya nyatanya memiliki posisi yang berbeda. Dengan tugas yang berbeda, tentu terdapat perbedaan backend dan frontend. Pasalnya, beberapa perusahaan menyatakan bahwa frontend developer tidak harus memiliki skill backend, begitu juga sebaliknya. Atas dasar inilah posisi keduanya menjadi dibedakan.

Meski ada perusahaan yang memisahkan keduanya menjadi dua tim berbeda, ada pula perusahaan yang mempekerjakan satu orang untuk mengurus backend dan frontend di saat bersamaan. Untuk pekerjaan tipe ini, pekerja akan diberi status sebagai full stack developer karena dianggap menguasai seluruh skill dari backend dan frontend.

Itu dia perbedaan backend dan frontend beserta penjelasan cara kerja mereka masing-masing. Memiliki tugas yang berbeda, keduanya dibutuhkan perusahaan untuk membuat aplikasi atau website yang nyaman diakses pelanggan. Jika Anda ingin membuat website yang bisa menarik pelanggan, hubungi ToffeeDev. Kami menyediakan berbagai jasa Digital Marketing, termasuk SEO dan pembuatan website untuk keperluan bisnis Anda. Segera hubungi ToffeeDev dan konsultasikan kebutuhan pembuatan website Anda bersama kami!

Share this post :

Scroll to Top