Website Audit Untuk Pemula Dalam Meningkatkan SEO & UX

Website Audit

Apabila website Anda memiliki masalah yang mengganggu SEO bahkan UX Anda? Sehingga traffic menurun sangat drastis? Yang bisa Anda lakukan adalah website audit.

Mengaudit website adalah sesuatu yang harus Anda lakukan. Karena website adalah sebuah produk yang kompleks dan masalah apapun bisa saja terjadi. Bahkan Anda tidak sadar akan hal ini bila tidak melakukan site audit.

Apa itu Website Audit?

Menganalisa website Anda dari segi teknikal, UX, dan SEO adalah yang akan Anda lakukan dalam proses website audit.

Masalah traffic yang menurun, conversi yang tidak maksimal, pengunjung yang bingung adalah masalah-masalah yang bisa Anda deteksi melalui website audit. Namun dengan menemukan masalah ini bukan berarti tugas Anda selesai, memperbaiki masalah tersebut adalah langkah selanjutnya.

Berikut adalah 10 langkah yang bisa dilakukan:

1. Periksa Desain Website Anda

Desain website bukan hanya untuk memperindah atau mengikuti tren, namun juga harus memastikan apakah pengunjung website Anda nyaman ketika menggunakannya. 

Pop-ups dan Ads yang mengganggu

Pop-up akan sangat mengganggu dari segi UX. Tidak akan ada orang yang ingin melihat iklan pop-up muncul ketika masuk ke sebuah halaman. Biasanya orang-orang akan memilih untuk meninggalkan website Anda.

Selain UX, konversi dan SEO juga akan terkena dampaknya.

Text yang Tidak Bisa Dibaca

Jika orang-orang tidak bisa membaca apapun di website Anda, para pengunjung secara otomatis akan memilih untuk keluar dari website Anda.

Pastikan Anda menggunakan font yang besar, tapi jangan terlalu besar juga sehingga akan memakan space pada halaman Anda. Gunakan font yang baik, sans-serif adalah font yang baik dibanding serif. White space yang cukup, agarorang-orang nyaman dalam membaca web Anda. Terakhir gunakan kontras

Call to Actions yang Tidak Jelas

Pastikan CTA pada website Anda jelas dan masuk akal

2. Periksa Navigasi Website Anda

Menu navigasi yang baik akan memudahkan para pengunjung dalam menggunakan website Anda. Pastikan menu navigasi tersebut tidak hanya Anda saja yang mengerti, namun para pengunjung Anda juga paham cara menggunakannya.

Menu yang jelas dan tidak dipenuhi oleh berbagai macam hal yang tidak penting adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Anda penuhi.

Coba juga untuk meminta pendapat dari orang lain. Bisa dari keluarga, teman, hingga kolega Anda untuk mendapat hasil yang objektif.

3. Periksa Mobile-Friendliness

Lebih dari 49% masyarakat menggunakan mobile untuk browsing di internet. Sehingga bisa saja setengah dari pengunjung website Anda menggunakan perangkat mobile untuk mengakses website Anda.

Periksa apakah website Anda mobile-friendliness di Google’s Mobile-Friendly Test tool, sehingga Anda tidak mengasingkan setengah dari pengunjung website Anda.

4. Periksa File robots.txt dan Sitemap Anda

Robots.txt adalah file teks sederhana yang memberi tahu mesin pencari halaman mana yang dapat dan tidak dapat di crawl oleh mesin pencari. Sitemap adalah file XML yang membantu mesin pencari untuk memahami halaman apa yang Anda miliki dan bagaimana situs Anda disusun.

Robots.txt dapat diakses di yourdomain.com/robots.txt. Tidak dapat menemukan sitemap Anda? URL biasanya ada di file robots.txt Anda. Jika tidak, periksa folder root hosting Anda untuk file XML.

BACA JUGA: 3 Alasan Website Anda Akan Menjadi Kegagalan

5. Periksa Apakah Website Anda Menggunakan HTTPs

HTTPs adalah sebuah bukti apakah website Anda aman atau tidak. HTTPs akan meng-encrypt data Anda, fungsi ini akan bermanfaat jika website Anda menangani data seperti:

  • Data pembayaran
  • Mengumpulkan data pengguna
  • Mendapatkan ranking yang tinggi

Jika Anda masih belum menggunakan HTTPs, maka Anda bisa memanfaatkan SSL certificate.

6. Periksa Loading Speed Website Anda

Sebuah statement dari Google menyatakan 53% pengguna mobile akan meninggalkan sebuah website yang membutuhkan waktu lebih dari 3 detik untuk loading. Ini tentu saja akan memberikan dampak yang cukup parah terkait traffic serta konversi dari website Anda.

Untuk mengecek loading speed website, ada beberapa tool yang bisa digunakan, namun Google menyediakan tool gratis yaitu PageSpeed Insights.

7. Cek “Kualitas” Konten Anda

Kualitas konten dapat menentukan apakah website Anda akan berhasil atau tidak. Manfaatkan H1-H6 untuk memberikan struktur dan hierarki ada halaman Anda. Jangan gunakan bahasa yang terlalu sulit untuk memudahkan orang-orang dalam mencerna isi dari konten Anda.

Gunakan Google Analytics untuk melihat halaman mana yang memiliki traffic paling banyak atau memiliki conversion value yang tinggi. Dengan begitu Anda aka tahu konten seperti apa yang baik untuk website Anda.

8. Periksa Broken Page dan Link

Broken page dan link akan memberikan UX yang buruk. Membuat kualitas dari website Anda turun drastis. Ada banyak tool yang bisa digunakan untuk memeriksa hal ini, salah satunya tool dari Ahrefs.

9. Cek Meta Title dan Description dari Berbagai Halaman

Meta title dan description yang unik sangat wajib untuk setiap halaman di website Anda.

Tujuan utama, setidaknya dari perspektif SEO, adalah untuk menarik pengguna ketik memilih halaman Anda daripada hasil lainnya. Itulah cara Anda mendapatkan lebih banyak traffic dari peringkat saat ini, dan itu juga dianggap sebagai faktor peringkat tidak langsung.

Lakukan audit untuk menemukan halaman yang tidak memiliki meta title dan description yang baik, sehingga Anda dapat memperbaikinya. Ahrefs site audit adalah tool yang bisa membantu Anda.

10. Cek Halaman yang Akan Dioptimasi dengan Keyword yang Tepat

Tidak setiap halaman di situs web Anda perlu dioptimalkan untuk SEO.

Namun ada beberapa halaman yang bisa dioptimalkan untuk keyword yang tepat. Apa yang menjadi kriteria keyword yang ‘tepat”?

Kombinasi dari 3 hal ini yang bisa menjadi kriteria untuk keyword yang tepat:

  1. Traffic potential.
  2. Difficulty yang rendah.
  3. Relevansi

Dengan 3 hal ini maka Anda dapat memilih keyword mana yang bisa Anda pakai untuk mengoptimasi halaman dari website Anda. 

Pada akhirnya 10 hal ini adalah langkah-langkah yang tepat ketika Anda ingin melakukan site audit, bagi pemula. Ada baiknya Anda merekrut profesional atau menggunakan jasa agensi untuk memudahkan proses site audit.

Bila Anda memiliki pendapat ataupun pertanyaan, silahkan tulis pada kolom komentar, dan jangan lupa untuk share artikel ini.

Share this post :

Scroll to Top