Keberadaan website mempunyai fungsi lebih dari sekadar tempat menyampaikan informasi. Website juga dapat Anda manfaatkan sebagai sarana melakukan pemasaran produk secara digital. Berkaitan dengan fungsi tersebut, penggunaan Google Analytics untuk memonitor performa website sifatnya wajib. Di sini, Anda bisa mengetahui banyak parameter penting, termasuk di antaranya adalah bounce rate.
Data terkait nilai ini bisa Anda ketahui dengan mudah dengan Google Analytics. Anda dapat menuju ke pilihan Behavior > Site Content > All Pages Report. Di situ, Anda akan memperoleh laporan secara menyeluruh dari setiap halaman. Selain itu, ada pula kolom khusus yang menunjukkan nilai dari masing-masing halaman dan sekaligus website secara keseluruhan.
Definisi
Ketika menggunakan Google Analytics, Anda akan mendapati nilai bounce rate berkisar antara 0-100. Bounce rate merupakan parameter metrik yang memperlihatkan persentase pengunjung website yang tidak melakukan tindakan apapun dalam kunjungannya. Seorang pengunjung termasuk dalam kategori bounce ketika tidak melakukan interaksi di landing page dan mengakhiri kunjungannya hanya pada satu halaman.
Pemilik website dapat memanfaatkan parameter bounce rate untuk menilai kualitas halaman website seta kualitas dari audience. Kualitas audience berkaitan erat dengan kesesuaian profil para pengunjung dengan konten yang ada di website. Parameter ini pun kerap dijadikan penilaian dalam mengukur kualitas SEO serta tingkat kenyamanan website di mata para pengunjung.
Cara Menilai Bounce Rate yang Bagus
Anda mungkin bertanya-tanya, berapa nilai yang bagus untuk sebuah website? Laporan dari GoRocketFuel.com memperlihatkan jika nilai rata-ratanya pada website berkisar antara 41 – 51%. Hanya saja, parameter nilai ini juga berkaitan erat dengan jenis website. Riset dari Custom Media Labs memperlihatkan kalau jenis website memiliki pengaruh besar pada nilai bounce rate.
Berdasarkan data dari Custom Media Labs, website yang termasuk dalam kategori ecommerce dan retail memiliki rata-rata berkisar antara 20-45%. Sementara itu, website lead generation memiliki rata-rata 30-55%. Selanjutnya, landing page punya angka rata-rata yang sangat tinggi, yakni 60-90%.
Nilai yang rendah merupakan indikasi bahwa pengunjung merasa nyaman di dalam website. Sebaliknya, nilai yang tinggi menjadi indikator bahwa website Anda tak mampu memberi kenyamanan kepada para pengunjung. Di waktu bersamaan, nilai yang tinggi juga jadi indikasi bahwa Anda belum mampu mendatangkan pengunjung yang memiliki kesesuaian dengan produk yang dimiliki.
Baca Juga: Cara Mengurangi Bounce Rate Website Anda
Cara Memperbaiki Bounce Rate Website yang Tinggi
Kalau Anda mendapati website memiliki nilai yang tinggi, jangan khawatir. Ada berbagai metode yang bisa Anda praktekkan untuk memperbaikinya, antara lain adalah:
- Tingkatkan readability konten. Caranya, Anda dapat menyusun konten dengan paragraf pendek. Langkah ini dapat memberi kemudahan para pengunjung dalam memahami konten yang Anda sajikan.
- Hindari iklan popups. Iklan yang muncul tiba-tiba di browser sangat mengganggu. Apalagi, kalau iklan tersebut tidak relevan dengan pengunjung.
- Susun ulang CTA. Bounce rate dapat terjadi kalau Anda memiliki CTA yang lemah. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk mengatur ulang CTA yang mendorong pengunjung melakukan konversi.
- Pilih segmen pengunjung yang tepat. Caranya, Anda perlu membangun konten yang sesuai dengan profil audience. Selain itu, sesuaikan pula distribusi konten pada target segmen. Dengan cara ini, Anda bisa memperoleh pengunjung yang sesuai dengan target segmen.
- Tingkatkan load time. Bounce rate tinggi bisa terjadi ketika website punya load time yang lama. Perlu Anda ketahui, rata-rata pengguna internet menginginkan website dapat muncul secara penuh dalam waktu 2 detik. Lebih dari itu, mereka bakal beralih ke website lain.
Nah, itulah penjelasan tentang bounce rate yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat, ya.