Apa itu Influencer? Apa Kriterianya?

apa itu influencer

Belakangan ini, Anda mungkin sering mendengar kata “influencer”. Gambaran-gambaran tertentu mungkin muncul di pikiran Anda. Entah itu orang yang berpengaruh, orang yang memiliki banyak penggemar, hingga orang yang membuat konten tertentu di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu influencer? Apa saja hal-hal yang membuat seseorang dapat disebut sebagai influencer?

Mengenal apa itu influencer

Influencer atau influencer marketing adalah salah satu bentuk marketing yang memanfaatkan platform media sosial. Biasanya strategi marketing yang dijalankan berupa endorsement atau product placement.

Orang-orang ini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan, khususnya keputusan untuk melakukan transaksi pembelian. Untuk kriterianya sendiri bisa dilihat pada poin-poin di bawah ini. 

Baca Juga : Keuntungan Menggunakan Influencer Marketing

Kriteria menjadi influencer

Setelah mengetahui apa itu influencer, Anda mungkin bertanya-tanya hal apa saja yang dapat membuat seseorang menjadi influencer. Sebenarnya tidak ada aturan pasti, namun secara umum berikut adalah beberapa kriterianya.

1. Memiliki followers dalam jumlah tertentu

Kriteria yang paling utama adalah jumlah followers atau pengikut. Seperti namanya, influencer berarti “orang yang memberikan pengaruh”. Seseorang tidak bisa disebut influencer jika tidak bisa memberikan pengaruh. Dalam konteks media sosial, pengaruh dapat diukur dari jumlah followers-nya.

Apakah influencer adalah orang-orang yang memiliki banyak followers? Belum tentu. Figur yang memiliki banyak pengikut memang memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memberikan pengaruh. Namun, perlu diingat, setiap hal ada target pasarnya masing-masing. Semua orang pun punya seleranya masing-masing. Di setiap pasar mainstream selalu ada niche yang tersegmentasi dengan khusus.

Jadi, tidak mengherankan jika ada seseorang yang “hanya” memiliki 1.000 pengikut namun sudah mendapatkan endorsement dari brand tertentu. Seribu pengikut yang loyal tentu akan cenderung lebih menguntungkan dibanding puluhan ribu pengikut tapi hanya ratusan orang saja yang loyal.

Baca Juga : Cara Menjadi Influencer di Media Sosial

2. Kualitas konten

Apa itu influencer juga tak dapat dilepaskan dari konten yang disajikan. Mereka juga harus memiliki konten berkualitas. Kualitas seperti apa? Tentunya kualitas yang sesuai dengan brand atau perusahaan yang menggunakan jasa mereka. 

Perhatikan style dan nilai yang diusung oleh mereka. Mereka tentu memiliki gaya dan pendekatan masing-masing dalam membuat konten. Untuk media sosial Instagram, misalnya, ada yang lebih suka mengunggah konten foto, tapi ada juga yang lebih suka mengunggah video. 

Mereka biasanya juga memiliki nilai yang diusung. Ada yang mengusung gaya hidup sehat, self-love, cinta lingkungan, hingga yang mengusung hobi atau minat tertentu. Nilai inilah yang biasanya menjadi ukuran bagi brand untuk melakukan kerja sama.

3. Persona

Apa itu influencer berhubungan erat dengan citra dan persona. Mereka tentu memiliki persona masing-masing yang mereka tampilkan di media sosial. Hal inilah yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain. Misalnya, James Charles yang identik dengan persona beauty guru. Contoh lain ada PewDiePie yang identik dengan persona sebagai seorang game reviewer.

Persona juga membantu mereka untuk lebih mudah mendapat “penawaran” dari brand. Sebagai contoh, James Charles yang menyajikan konten-konten terkait makeup tentu akan menarik minat brand makeup. Begitu juga dengan PewDiePie, tentu akan menarik minat para produsen game untuk melakukan kerja sama.
Demikian pembahasan mengenai apa itu influencer dan juga kriterianya. Perlu diingat, tidak ada aturan tetap yang mengatur tentang kriteria influencer. Selain kolaborasi dengan influencer, digital marketing juga bisa dilakukan dengan cara lain. Salah satunya melalui jasa SEO. Dengan SEO, bisnis Anda bisa semakin dikenal dan berkembang.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat