Apakah Menjadi Seorang Designer Sama Dengan Menjadi Seorang Seniman?

Welcome back to Toffee #SharingMonday! Kali ini bersama saya Kevin Winata. Setiap Senin, kami akan share insights seputar Digital Marketing, design, dan website. Hari ini kita akan membahas sebuah topik yang seringkali menimbulkan sebuah kebingungan di industri kreatif, yaitu apakah menjadi seorang designer sama dengan menjadi seorang seniman?

Apa Yang Dimaksud Dengan Designer?

Pertama, kita akan bahas dari sisi seorang designer. Sebagai seorang designer, tugas utama yang dilakukannya adalah memecahkan masalah dan memberikan solusi. Ketika ada sebuah kebutuhan dari seorang klien, maka seorang designer harus dapat menyediakan sebuah solusi dan jalan keluar yang cocok dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien tersebut. Bisa jadi hal itu menyangkut masalah pembuatan website untuk perusahaan, juga penciptaan logo untuk sebuah brand, poster untuk sebuah konser, iklan untuk sebuah YouTube, foto untuk produk, dan lain sebagainya. Biasanya, setelah mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan klien, seorang designer kemudian akan melakukan brainstorming dan riset kreatif untuk mencari solusi yang cocok dengan kebutuhan tersebut. Setelah solusi ini ditemukan, barulah seorang designer kemudian mengubah solusi tersebut ke dalam sebuah bentuk yang menarik secara estetik dan juga sesuai dengan selera klien. Berdasarkan cara berproses ini, dapat dikatakan berarti fokus dari apa yang dibuat oleh seorang designer ini adalah fungsi atau manfaat, yang pastinya bersinergi dengan apa yang klien butuhkan dan sesuai dengan ekspektasi klien.

Apa Yang Dimaksud Dengan Seniman?

Lalu, bagaimana dengan seorang seniman? Jika seorang designer berfokus pada suatu masalah dan pemecahannya, maka seorang seniman itu berfokus pada ekspresi. Sebuah karya seni tidak perlu memikirkan sebuah solusi bagi permasalahan, karena seni itu berfungsi untuk menyampaikan pesan, ide, dan sebuah alat untuk mengekspresikan diri, bisa jadi juga sebuah bentuk yang menenangkan, atau bahkan sebuah sarana untuk menemukan keindahan di dalam hidup. Seni menangkap momen-momen yang ada di sekitar kita seperti waktu, sejarah, konsep sosial, komentar sosio-politik, permasalahan kehidupan, dan masih banyak lagi. Melalui sebuah karya, seorang seniman dapat mengespresikan keresahan dan menyampaikannya kepada masyarakat melalui rupa yang sesuai dengan apa yang dia inginkan, tentunya dengan harapan bahwa masyarakat dapat mengerti dan tergerak oleh karya seni tersebut.

Perbedaan Designer dan Seniman

Setelah memahami garis besar perbedaan antara seorang designer dan seorang seniman, kita dapat menyimpulkan yaitu bahwa sebenarnya design dan seni adalah dua sisi yang berbeda dalam satu koin yang sama yang disebut kreativitas. Namun, sisi yang satu bertujuan untuk mengekspresikan kebutuhan internal dan yang satu lagi bertujuan untuk mengekspresikan kebutuhan external. Wujud dari seni terkadang dapat terlihat impulsif, dekoratif, abstrak, dan sulit dimaknai di mana semuanya itu berfokus pada sang seniman yang menciptakan sebuah karya yang muncul dari dirinya sendiri dan dapat dimaknai secara bebas dan sedemikian rupa juga oleh pengamatnya. Sedangkan design, di sisi lain harus memiliki wujud yang sederhana, jelas, dan juga mudah dipahami, sehingga rupa dari sebuah design tidak boleh menciptakan sebuah kebingungan atau makna yang multitafsir. Jika designer tugasnya berfokus pada fungsi, maka hasil akhir dari apa pun yang diciptakannya itu harus berbentuk dalam User Experience atau UX yang dipahami masyarakat.

Berarti, jawaban dari pertanyaan di awal adalah designer berbeda dengan Seniman. Seorang designer bukanlah seorang seniman, dan seorang seniman bukanlah seorang designer. Meskipun keduanya berbeda, designer yang baik memang bukanlah seorang seniman, akan tetapi penting bagi seorang designer untuk memiliki pemahaman estetika yang baik seperti seorang seniman. Meskipun berakar dari sisi kreatif yang sama, namun design dan seni sebenarnya merupakan dua hal yang amat berbeda. Design diciptakan untuk memberikan solusi bagi mereka yang membutuhkannya, bukan untuk memenuhi kebutuhan sang designer sendiri. Jika sebuah design tidak bekerja dengan baik, maka dapat dibilang design itu gagal dalam memenuhi tujuannya, yaitu memecahkan masalah. Designer ada untuk memecahkan masalah, bukan untuk menciptakan sebuah masalah baru. Dan ingat, tugas utama seorang designer berfokus pada fungsi untuk menciptakan User Experience yang baik untuk kliennya.

Jadi, inti dari pembahasan hari ini adalah “Seorang Designer bukanlah seorang Seniman, karena Designer fokus pada fungsi, sedangkan Seniman fokus pada ekspresi”. Sekian insights hari ini, semoga dapat bermanfaat dan jangan lupa untuk share. Jika Anda mempunyai usulan topik untuk kami bahas di video berikutnya, silakan comment dibawah ini. Sampai jumpa di Toffee #SharingMonday berikutnya!

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat