Bagaimana Manfaat Sosial Media Untuk Berkomunikasi Dengan Tujuan

Bagaimana Perusahaan Menggunakan Social Media Untuk Berkomunikasi Dengan Tujuan?

Apa yang membuat Brand Bergema?

Perusahaan menggunakan sosial media untuk berkomunikasi kepada kostumer, Apa yang membuat kostumer membangun loyalitas terhadap brand perusahaan tersebut? Bagaimana perusahaan mengatur semuanya? Jawabannya simpel: kemampuan untuk berkomunikasi dengan tujuan/maksud.

Apa yang perusahaan telah lakukan?

Old Spice, contohnya, mengikuti entertainment model untuk menarik kostumer menggunakan twitter mereka. Mereka menekankan pada twit yang cerdas dan lucu untuk memikati hati kostumer dan perusahaan yang lainnya seperti, Taco Bell yang mencoba untuk mebuatnnya terlihat lucu!

Twitter

Credits: Aidan Denis – Undergraduate Student at Babson College

 

Perusahaan lainnya telah memutuskan untuk menggunakan sosial media sebagai fungsi dari Customer Service. Twitter, contohnya, memperbolehkan kamu untuk merespon cepat dan menangkap interaksi public secara perorangan. Tidak hanya kostumer yang memiliki pengalaman tersebut, tapi semua pengguna twitter mengakui hal tersebut. Statistik memperlihatkan perusahaan bahwa twitter memberi pengaruh sebagai channel social care yang bisa melihat 19 persen bertambah dari kepuasan kostumer.

 

General Electric memperlihatkan kreativitas untuk mengadopsi Snapchat untuk medium. Akun snapchat mereka, @generalelectric, memfasilitasi ketertarikan di bagian science dan memperlihatkan kultur dan personalitas perusahaan mereka. Saat ini mereka sedang mempromosikan emoji science lab mereka, yang pertama di dunia, dan mereka mengatur tugas yang berhubungan dengan keterlibatan kostumer. Para pengguna mengirimkan mereka emoji dan sebagai imbalannya mereka mengirimkan beberapa “science”.

Snapchat, membanggakan dirinya untuk menghilangkan photo perantara, telah menjadi salah satu media kreatif yang telah dilaksanakan. Beberapa perusahaan menggunakan Snapchat untuk membagi kode promosi ke pengikut mereka, mengizinkan perusahaan untuk mengambil alih dimana pengguna Snapchat dapat bergaya seperti Brand ambassador, dan bahkan untuk menunjukkan video demo dari produk yang kamu tawarkan. Sebagai tambahan fitur iklan mereka sangatlah luar biasa bagi perusahaan-perusahaan, baik itu dari membangun geotags atau memanfaatkan fitur discover.

 

Snapchat

Credits: Aidan Denis – Undergraduate Student at Babson College

 

Screenshot dari Discover page hari ini memperlihatkan beberapa perbedaan perusahaan dalam mempengaruhi fitur Discover Snapchat, termasuk BuzzFeed, IGN, dan WWE. Beberapa dari ini menampilkan contoh sesuatu yang lucu, konten kreatif yang membuat target demografik Snapchat, berumur sekitar 18-24, yang ingin diajak mereka.

Sekarang pertanyaannya… mengapa perusahaan harus melakukan itu? Merekrut dan menyewa top talent adalah alasan satu-satunya. Setelah men-survey sesame mahasiswa di Babson College, mereka menyebutkan menginginkan perusahaan dengan kultur perusahaan yang positif sebagai alasan pertama dibalik keinginan untuk bekerja dengan perusahaan yang kedepannya dengan gaji yang kompetitif dan maju dalam mobilitasnya. Dengan cara apalagi kamu dapat menujukkan kelucuan dan kultur perusahaan yang kolaboratif disamping dengan sosial media?

 

Diatas itu, sosial media adalah jalan terbaik untuk menjaga pemakai tetap terhubung. Dengan sosial media yang digunakan dimana-mana adalah suatu yang tidak ada otak dimana pemakai, terutama millenials, mengikuti sosial media untuk bertanya dan mengetahui brand. Ini adalah esensial dari perusahaan untuk mempertunjukkan strategi brand dan berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan bahwa tidak ada “berisik” di dalam metode komunikasi mereka.

Kemampuan untuk menggunakan visual memainkan kunci peranan penting didalam sosial media. Dengan persentase tinggi dari “visual learners” di marketplace, dan terhubung dengan multimedia (foto, gambar, audio) ke dalam postingan kamu dapat meningkatkan hubungan lebih erat. Gunakan foto yang pas dengan brand dan menyampaikan pesanmu.

Contoh , postingan instagram dari Vineyard Vines highlights, mereka membagikan merchandise mereka sebagai produk dan mereka mengaturnya pas dengan liburan yang akan datang untuk promosi betapa lucunya perusahaan mereka dan produk apa yg mereka miliki.

 

Clothes

Credits: Aidan Denis – Undergraduate Student at Babson College

Dengan menaburkan “Know-Like-Trust model’, market harus MENGETAHUI tentang apa yg perusahaan kamu lakukan, SUKAI perusahaan dan mereka dan brand nya dan PERCAYA pesan apa yang di pakai oleh perusahaanmu.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat