‘Banyak jalan menuju Roma’, banyak pula strategi yang bisa Anda coba untuk mempromosikan bisnis. Salah satunya adalah affiliate marketing yang makin populer di media sosial. Euforia affiliate marketing ini tidak hanya disambut baik oleh afiliator atau orang yang mempromosikan produknya, tetapi juga merchant dan pemilik bisnis. Sebelum memutuskan untuk menerapkan strategi ini, sudahkah Anda memahami apa itu affiliate marketing?
Daftar Isi
TogglePengertian Affiliate Marketing
Mari kita mulai dengan memahami apa itu affiliate marketing serta cara kerja strategi ini dalam mempromosikan produk atau bisnis Anda.
Apa itu Affiliate Marketing?
Affiliate marketing adalah model pemasaran yang dilakukan melalui kerja sama antara pemilik bisnis (merchant) dengan penerbit (affiliate) untuk mempromosikan produk atau layanan yang dihasilkan oleh pemilik bisnis. Affiliate atau afiliator akan mendapatkan komisi berdasarkan performa dari upaya pemasaran yang mereka lakukan.Â
Sederhananya, ketika affiliate yang Anda ajak untuk bekerja sama berhasil mengarahkan pengunjung potensial ke website, kemudian pengunjung tersebut melakukan pembelian melalui tautan afiliasi yang dibagikan, afiliator tersebut akan memperoleh komisi dari transaksi tersebut. Konsep ini menjadi win-win solution bagi kedua belah pihak karena merchant bisa mendapatkan promosi yang lebih luas, sedangkan afiliator berkesempatan untuk menghasilkan pendapatan pasif.
Kepopuleran affiliate marketing makin meningkat sejak awal 2020-an. Contohnya saja, program Shopee Affiliate dari Shopee. Dilansir dari ANTARA News, Program ini mengalami peningkatan jumlah afiliasi sebanyak 2 kali lipat sepanjang tahun 2022. Lonjakan afiliator tersebut tentu membuahkan hasil, yaitu peningkatan jumlah transaksi di Shopee sampai tiga kali lipat. Jadi, bukan hanya afiliator yang mendapatkan keuntungan, tetapi Anda sebagai merchant juga berpeluang memperoleh peningkatan angka penjualan.
Bagaimana Affiliate Marketing Bekerja?
Cara kerja affiliate marketing dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, Anda sebagai merchant (pemilik produk atau layanan) membuat program afiliasi dan menawarkannya kepada afiliator potensial. Jika ada yang tertarik menjadi afiliator, mereka dapat mendaftar ke program tersebut, kemudian Anda akan memberikan tautan afiliasi unik yang mengandung kode identifikasi afiliator masing-masing. Contohnya: Anda mempunya brand bernama Luna dan afiliator bernama Budi akan mendapatkan tautan afiliasi, maka tautannya bisa ditulis LUNABUDI2023.Â
Kemudian, afiliator akan menggunakan tautan afiliasi tersebut untuk mempromosikan produk atau layanan melalui berbagai saluran, seperti blog, media sosial, atau email marketing. Ketika seseorang mengklik tautan afiliasi mereka dan melakukan pembelian di website Anda, sistem akan melacak kode identifikasi afiliator tersebut dan mengaitkannya dengan transaksi yang dilakukan oleh pengguna.
Setelah transaksi selesai, Anda akan memberikan komisi kepada afiliator sesuai yang telah disepakati sebelumnya. Besarnya komisi biasanya bergantung pada jenis produk atau layanan yang dipromosikan dan telah diatur dalam program afiliasi. Inilah yang membuat affiliate marketing menjadi cara yang efektif bagi merchant dalam meningkatkan penjualan mereka, sementara afiliator berkesempatan untuk menghasilkan pendapatan pasif.
Peran dalam Affiliate Marketing
Dalam ekosistem affiliate marketing, terdapat tiga peran utama yang saling berkaitan, yaitu merchant, affiliate atau publisher, serta network atau afiliasi. Mari kita bahas perannya satu per satu.
1. Merchant
Merchant adalah pihak yang memiliki produk atau layanan yang ingin dipromosikan. Mereka mencari afiliator yang bersedia membantu memasarkan produk atau layanannya melalui program afiliasi. Tugas merchant meliputi menyediakan materi promosi, melacak penjualan yang berasal dari tautan afiliasi, dan membayar komisi kepada afiliator.
2. Affiliate atau Publisher
Affiliate atau publisher adalah orang yang berperan sebagai mitra Anda sebagai merchant dalam mempromosikan produk atau layanan mereka. Tugas mereka adalah mencari cara untuk memasarkan produk atau layanan tersebut dengan menggunakan tautan afiliasi yang telah diberikan. Afiliator perlu berkreasi dalam menyusun strategi pemasaran agar bisa menarik perhatian audiens dan mengarahkan mereka ke website Anda.
3. Network atau Afiliasi
Network atau afiliasi adalah platform atau perantara yang menghubungkan merchant dan afiliator. Network menyediakan berbagai program afiliasi dari berbagai merchant dalam satu tempat, sehingga memudahkan afiliator untuk memilih produk atau layanan yang sesuai dengan niche atau target audiens Anda. Contohnya, program Shopee Affiliate yang dilakukan oleh Shopee atau Tiket Affiliate by Tiket.com Selain itu, network juga bertanggung jawab untuk melacak aktivitas dan komisi yang diperoleh afiliator dari program afiliasi.
Baca Juga:Â Langkah-Langkah Melakukan Affiliate Marketing
Model Pembayaran dalam Affiliate Marketing
Ketika hendak menerapkan affiliate marketing, Anda perlu mempertimbangkan beberapa model pembayaran yang berbeda. Ketiga model pembayaran yang umum digunakan adalah pay-per-sale (PPS), pay-per-click (PPC), dan pay-per-lead (PPL). Berikut penjelasan dari masing-masing model pembayaran tersebut.
1. Pay-Per-Sale (PPS)
PPS adalah model pembayaran yang paling umum dalam affiliate marketing. Dalam model ini, afiliator akan menerima komisi berdasarkan persentase dari harga produk atau layanan yang berhasil terjual. Sebagai contoh, jika afiliator mempromosikan sebuah produk senilai Rp100.000 dengan komisi 10%, maka mereka akan memperoleh Rp10.000 sebagai komisi apabila produknya berhasil terjual.
Model PPS idealnya cocok untuk produk dengan profit margin yang cukup besar dan tingkat konversi yang baik. Afiliator hanya akan mendapatkan komisi jika ada penjualan yang terjadi sehingga mereka perlu memastikan bahwa pemasarannya efektif dan menarik bagi calon pembeli.
2. Pay-Per-Click (PPC)
PPC adalah model pembayaran di mana afiliator menerima komisi setiap kali seseorang mengklik tautan afiliasi, terlepas dari apakah mereka melakukan pembelian atau tidak. Dalam model ini, afiliator mendapatkan komisi berdasarkan jumlah klik yang berhasil diarahkan ke website merchant.
Model PPC idealnya cocok untuk produk atau layanan yang memiliki tingkat konversi yang rendah, tetapi memiliki banyak lalu lintas (traffic). Namun, afiliator perlu berhati-hati karena tidak semua klik akan menghasilkan pembelian, sehingga strategi pemasaran yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kesempatan mendapatkan komisi.
3. Pay-Per-Lead (PPL)
PPL adalah model pembayaran di mana afiliator menerima komisi ketika seseorang mengunjungi website dan melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir, mendaftar newsletter, atau mengunduh aplikasi. Afiliator tidak perlu menunggu terjadinya penjualan untuk mendapatkan komisi dalam model PPL.
Model PPL idealnya cocok untuk Anda yang ingin mengumpulkan data prospek potensial atau lead. Ketika berhasil mengarahkan orang untuk mengambil tindakan yang Anda inginkan, afiliator akan mendapatkan komisi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Keuntungan dan Manfaat Affiliate Marketing
Ada beberapa keuntungan dan manfaat dalam menerapkan affiliate marketing sebagai strategi pemasaran bisnis Anda. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Sumber Pendapatan Pasif
Salah satu keuntungan utama affiliate marketing adalah potensi mendapatkan pendapatan pasif bagi afiliator. Setelah berhasil membuat konten promosi atau tautan afiliasi yang efektif, afiliator dapat terus memperoleh komisi dari penjualan yang berasal dari tautan tersebut, bahkan setelah mereka tidak lagi aktif mempromosikan produk atau layanan. Keuntungan ini memungkinkan afiliator untuk menghasilkan uang tanpa harus bekerja secara langsung setiap saat.
2. Skala Bisnis yang Lebih Besar
Anda sebagai merchant dapat memperluas jangkauan promosi produk atau layanan secara signifikan. Dengan bantuan affiliate yang bekerja untuk mempromosikan produk, Anda dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli dari berbagai pasar dan wilayah. Skala bisnis yang lebih besar menjadi kesempatan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Baca Juga:Â Mengenal Affiliate Marketing: Cara Efektif Mendapatkan Penghasilan dari Internet
3. Rendahnya Risiko dan Biaya Awal
Affiliate marketing mengurangi risiko dan biaya awal yang harus Anda tanggung untuk memasarkan produk atau layanan. Dalam model PPS dan PPL, Anda hanya membayar komisi ketika ada tindakan yang diinginkan terjadi, seperti penjualan atau tindakan tertentu. Artinya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran di muka tanpa ada jaminan hasil yang pasti.
4. Keuntungan bagi Merchant dan Affiliate
Keuntungan dari affiliate marketing tidak hanya dirasakan oleh merchant saja, tetapi juga oleh afiliator. Merchant mendapatkan manfaat dari ekspansi jangkauan pemasaran dan potensi meningkatkan penjualan, sementara afiliator berkesempatan untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari upaya pemasaran mereka.
Langkah-langkah dalam Memulai Affiliate Marketing
Seperti apa langkah yang harus dilakukan dalam memulai affiliate marketing? Ikuti saja empat langkah di bawah ini.
1. Pilih Program Affiliate yang Tepat
Tentukan niche atau tema yang sesuai dengan minat atau pengetahuan, kemudian cari program afiliasi yang relevan dengan niche tersebut. Pilih merchant yang menawarkan produk atau layanan berkualitas dan memiliki reputasi baik.
2. Bangun Konten Berkualitas dan Relevan
Konten berkualitas dan relevan adalah kunci keberhasilan dalam affiliate marketing. Buatlah konten yang menarik, informatif, dan memberikan nilai tambah bagi audiens. Konten yang berkualitas akan lebih mudah menarik perhatian calon pembeli dan meningkatkan peluang untuk mengarahkan mereka ke website merchant.
Baca Juga:Â Inilah 10 Tips Membuat Konten yang Menarik!Â
3. Promosikan Tautan Afiliasi secara Efektif
Gunakan berbagai saluran pemasaran, seperti blog, media sosial, email marketing, dan platform lainnya untuk mempromosikan tautan afiliasi. Pastikan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan karakteristik target audiens.
4. Pantau dan Analisis Performa Kampanye
Pantau secara teratur performa kampanye affiliate marketing yang telah dilakukan. Analisis data tentang jumlah klik, konversi, dan komisi yang diperoleh. Dengan memantau hasil kampanye, Anda bisa mengidentifikasi strategi pemasaran yang efektif dan mengoptimalkan performa untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Tantangan dalam Affiliate Marketing
Terlepas dari banyaknya keuntungan dan manfaat dari affiliate, ada juga beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh merchant dan affiliate. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:
1. Persaingan yang Ketat
Affiliate marketing telah menjadi populer sehingga persaingan di antara affiliate untuk menarik perhatian audiens menjadi semakin ketat. Afiliator perlu berusaha lebih keras untuk membuat konten dan strategi pemasaran yang lebih menonjol di tengah banyaknya affiliate lainnya.
2. Pencurian Komisi
Pencurian komisi dapat terjadi ketika seseorang mencoba untuk mengganti tautan afiliasi Anda dengan tautan afiliasi milik mereka sendiri, sehingga mereka yang akan mendapatkan komisi dari penjualan yang dibantu untuk diarahkan. Untuk menghadapi tantangan ini, Anda perlu memilih platform afiliasi yang andal dan memiliki sistem keamanan yang baik.
3. Kepercayaan dan Reputasi
Reputasi affiliate sangatlah penting. Jika afiliator mempromosikan produk atau layanan yang buruk atau tidak sesuai dengan nilai-nilai mereka, kepercayaan dan reputasi mereka di mata audiens pun rusak. Oleh karena itu, mereka harus memilih merchant dan produk dengan cermat, serta selalu memberikan konten yang jujur, informatif, dan relevan kepada audiensnya.
Setelah memahami apa itu affiliate marketing, apakah Anda tertarik untuk mencoba strategi pemasaran ini? Jika ya, Anda bisa membuka program afiliasi atau bergabung di website e-commerce yang sudah mengadakan program afiliasi agar bisa mendapatkan afiliator yang tertarik untuk mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan.
Perlu diingat bahwa affiliate marketing bukanlah satu-satunya strategi dalam memasarkan produk. Anda bisa mencoba strategi Digital Marketing lainnya, seperti Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), atau menggunakan iklan digital. Masih bingung dalam memilih strategi pemasaran digital yang tepat sasaran? Klik di sini untuk berkonsultasi dengan ToffeeDev, Digital Marketing Agency Indonesia, mengenai strategi Digital Marketing yang sesuai dengan bisnis Anda! Tingkatkan angka penjualan bisnis Anda hanya bersama ToffeeDev!