Berbicara tentang strategi pemasaran, kita sering kali terpaku pada konsep konvensional yang berfokus pada penggunaan data demografis atau perilaku konsumen secara umum. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, pendekatan baru yang lebih personal dan efektif telah muncul, yaitu behavioral data marketing atau juga bisa disebut behavioral targeting.
Pada kesempatan kali ini, ToffeeDev akan memandu Anda untuk mengenal behavioral data marketing, mulai dari pengertiannya, manfaatnya, serta tahapan dalam penerapannya. Agar dapat menerapkannya dengan benar, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Behavioral Data Marketing?
Behavioral data marketing adalah pendekatan pemasaran yang berfokus pada pemahaman perilaku konsumen berdasarkan data yang dikumpulkan dari interaksi mereka dengan produk atau layanan. Data perilaku ini dapat mencakup segala consumer behaviour, mulai dari pola pembelian, preferensi produk, interaksi media sosial, hingga aktivitas browsing online.
Manfaat Behavioral Data Marketing
Manfaat behavioral targeting sangatlah signifikan dalam mengubah cara perusahaan memandang dan mendekati pemasaran. Dari pengambilan keputusan yang lebih baik hingga peningkatan retensi pelanggan, setiap aspek dari strategi pemasaran dapat diperbaiki dan ditingkatkan melalui penerapan data perilaku konsumen. Berikut beberapa manfaat utamanya.
1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Karena memiliki akses ke wawasan yang lebih dalam tentang perilaku konsumen, Anda dapat mengambil keputusan yang didasarkan pada bukti, bukan hanya pada asumsi atau intuisi semata. Data perilaku konsumen ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang mendorong konsumen untuk berinteraksi dengan merek atau melakukan pembelian.
Baca Juga: Target Marketing vs Market Segmentation: Apa Perbedaannya?
2. Personalisasi yang Lebih Tinggi
Salah satu kunci keberhasilan dalam pemasaran saat ini adalah personalisasi. Konsumen modern mengharapkan pengalaman yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Dengan menggunakan data perilaku konsumen, Anda dapat menciptakan pengalaman yang lebih personal bagi pelanggan.
Hal tersebut dapat berupa rekomendasi produk yang disesuaikan dengan riwayat pembelian sebelumnya, pesan promosi yang berdasarkan minat dan preferensi individual, atau bahkan penawaran khusus yang didasarkan pada perilaku browsing online.
3. Meningkatkan Retensi Pelanggan
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pelanggan untuk kembali menjadi kunci untuk meningkatkan retensi pelanggan. Menerapkan behavioral targeting membuat perusahaan dapat mengidentifikasi pola-pola dan tren-tren yang menunjukkan apa yang membuat pelanggan kembali ke merek mereka. Apakah itu pelayanan pelanggan yang baik atau penawaran promosi yang menarik. Data perilaku konsumen ini dapat membantu perusahaan memahami apa yang penting bagi pelanggan mereka.
Baca Juga: Customer Retention: Panduan Lengkap untuk Mempertahankan Pelanggan
4. Optimasi Pengeluaran Pemasaran
Menerapkan behavioral targeting membuat perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran pemasaran dengan lebih efisien. Dengan memahami perilaku konsumen dan mengidentifikasi segmentasi yang paling mungkin untuk melakukan pembelian, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran dengan lebih terarah.
Tahapan Penerapan Behavioral Data Marketing
Memahami tahapan penerapan behavioral targeting menjadi langkah kunci dalam mengoptimalkan penggunaan data perilaku konsumen dalam strategi pemasaran di media marketing. Dari pengumpulan data hingga pengoptimalan berkelanjutan, setiap tahapan memiliki peran penting dalam menciptakan kampanye pemasaran yang efektif dan berorientasi pada konsumen. Berikut lima tahapannya.
1. Kumpulkan Data yang Relevan
Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah mengumpulkan data yang relevan. Anda dapat memulainya dengan mengidentifikasi jenis data perilaku relevan untuk bisnis yang bisa mencakup data transaksi, data interaksi website, data social media, dan banyak lagi.
Sebagai contoh, data transaksi dapat memberikan wawasan tentang pola consumer behaviour, sementara data interaksi website dapat mengungkapkan preferensi produk atau konten tertentu.
2. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisisnya. Untuk menganalisisnya, gunakan alat analitik yang sesuai. Temukan pola-pola dan wawasan yang tersembunyi dalam data yang dapat membantu dalam memahami perilaku konsumen dengan lebih baik.
3. Segmentasi Pelanggan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, kelompokkan pelanggan ke dalam segmen-segmen yang berbeda berdasarkan perilaku mereka. Misalnya, Anda dapat mengelompokkan pelanggan berdasarkan preferensi produk, frekuensi pembelian, atau nilai transaksi. Segmentasi pelanggan ini memungkinkan Anda untuk membuat kampanye yang lebih terarah dan personal, sesuai dengan kebutuhan serta preferensi masing-masing segmen.
4. Personalisasi Konten
Gunakan data perilaku yang telah didapatkan untuk membuat rekomendasi produk yang relevan, penawaran khusus yang menarik, atau pesan promosi yang diadaptasi. Personalisasi konten akan membantu Anda meningkatkan keterlibatan konsumen dan meningkatkan kemungkinan konversi. Pelanggan akan merasa dihargai dan lebih cenderung untuk berinteraksi jika konten yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
5. Pengoptimalan Berkelanjutan
Langkah terakhir dalam tahapan penerapan behavioral targeting adalah pengoptimalan berkelanjutan. Teruslah memantau kinerja kampanye dan respons pelanggan. Ingatlah bahwa data perilaku konsumen dapat berubah seiring waktu, jadi penting untuk tetap fleksibel dan responsif.
Untuk itu, lakukan eksperimen dengan berbagai strategi dan taktik pemasaran, serta gunakan wawasan yang diperoleh untuk mengoptimalkan kampanye secara terus-menerus. Melalui cara ini, Anda dapat memastikan bahwa strategi pemasaran akan tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan pasar secara keseluruhan.
Contoh Penerapan Behavioral Data Marketing yang Efektif
Behavioral data marketing dapat diterapkan dalam berbagai macam bentuk dan strategi. Berikut beberapa contohnya.
1. Rekomendasi Produk di E-commerce
Situs e-commerce memanfaatkan behavioral data marketing untuk merekomendasikan produk kepada penggunanya. Rekomendasi ini didasarkan pada riwayat pembelian, produk yang dilihat, dan produk yang ditambahkan ke keranjang belanja. Contohnya jika baru saja membeli sepatu lari, Anda mungkin akan melihat rekomendasi produk seperti kaus kaki lari, celana lari, atau smartwatch di halaman beranda situs e-commerce Anda.
2. Iklan Retargeting
Iklan retargeting merupakan iklan yang ditampilkan kepada pengguna yang telah mengunjungi situs web atau aplikasi tetapi tidak melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian. Iklan ini dapat berupa banner iklan, iklan video, atau iklan teks yang ditampilkan di berbagai platform online, seperti website, social media, dan aplikasi mobile.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Iklan di Google Ads?
3. Email Marketing yang Dipersonalisasi
Email marketing yang dipersonalisasi adalah email yang dikirimkan kepada pengguna dengan konten yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Konten email ini dapat berupa informasi produk, promo, atau tip yang sesuai dengan profil pengguna.
Contohnya, jika berlangganan email newsletter dari toko elektronik, Anda akan menerima email yang berisi informasi tentang produk terbaru, promo khusus untuk pelanggan setia, atau tip untuk menggunakan produk elektronik.
4. Konten yang Dipersonalisasi di Website
Website yang menggunakan behavioral data marketing dapat menampilkan konten yang dipersonalisasi kepada penggunanya. Konten ini dapat berupa produk yang direkomendasikan, artikel yang menarik, atau video yang relevan dengan minat pengguna.
Misalnya, jika mengunjungi website berita dan membaca beberapa artikel tentang teknologi, Anda mungkin akan melihat konten yang dipersonalisasi tentang gadget terbaru atau review produk teknologi di halaman beranda website berita tersebut.
Demikianlah penjelasan menyeluruh terkait behavioral data marketing. Memahami perilaku konsumen dan menggunakan data tersebut secara efektif dapat menjadi kunci untuk menciptakan kampanye pemasaran yang lebih terarah, personal, dan efektif.
Namun, untuk lebih memaksimalkan potensi pemasaran digital Anda, gunakanlah jasa Digital Marketing dari ToffeeDev. Dengan pengalaman dan keahlian dalam berbagai bidang seperti optimasi website, SEO, iklan media sosial, dan banyak lagi lainnya, ToffeeDev dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran yang dan efektif.
Jadi tunggu apalagi, hubungi kami sekarang juga dan jadwalkan konsultasi segera untuk lebih meningkatkan kesuksesan bisnis Anda!