Dalam era bisnis yang semakin kompleks dan penuh dengan persaingan yang ketat, pemahaman yang mendalam tentang konsep golden circle merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Golden circle dalam bisnis merupakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan perusahaan untuk memahami esensi sebenarnya dari bisnis.
Dalam artikel ini, Anda akan mengenal secara detail tentang bagaimana golden circle dapat diterapkan dalam konteks bisnis, serta bagaimana konsep ini dapat menjadi landasan yang kokoh dalam mengembangkan bisnis dan strategi pemasaran yang efektif. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
ToggleApa itu Golden Circle dalam Bisnis?
Golden circle adalah sebuah konsep yang mengubah cara memahami alasan dan esensi sebuah bisnis. Konsep ini diperkenalkan dalam buku yang terkenal, di mana disebutkan bahwa keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh apa yang dilakukan atau bagaimana perusahaan melakukannya, tetapi yang paling penting adalah mengapa mereka melakukannya.
Konsep golden circle bukan hanya tentang bagaimana bisnis beroperasi, tetapi juga tentang bagaimana bisnis berkomunikasi dengan dunia luar. Dengan memulai dari dalam ke luar, dari “why” ke “how” dan “what“, sebuah bisnis dapat menarik pelanggan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan perusahaan. Hal ini adalah tentang membangun hubungan yang bermakna dengan pelanggan dan memotivasi untuk membeli ke dalam visi dan nilai-nilai bisnis Anda.
Contoh penerapan konsep golden circle telah terbukti menjadi alat yang kuat dalam mengembangkan merek yang kuat dan membedakan diri dari pesaing. Itu sebabnya Anda perlu memahami dan mengomunikasikan “why” dengan jelas agar bisnis dapat menarik pelanggan yang setia dan membangun hubungan yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, golden circle bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga merupakan panduan praktis untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Baca juga: 10 Cara Jitu Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan pada Bisnis
3 Pilar Golden Circle dalam Bisnis
Sebagai landasan konseptual yang mendalam dalam memahami esensi sebuah bisnis, golden circle memiliki komponen utama yang membentuk fondasi keberhasilannya. Simon Sinek dalam bukunya berjudul “Start With Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action” menjelasakan ketiga pilar ini secara bersama-sama membentuk struktur yang kuat untuk memahami nilai-nilai inti organisasi. Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:
1. What
“What” merujuk pada aspek paling jelas dan konkret dari sebuah bisnis yaitu produk atau jasa yang ditawarkan. Pilar ini adalah hal yang mudah diidentifikasi dan diukur karena dapat dilihat secara langsung oleh pelanggan. Dalam konteks golden circle, “what” merupakan bagian terluar dari lingkaran yang berarti bahwa ini adalah titik awal yang lebih mudah dipahami oleh orang luar yang melihat bisnis tersebut.
Produk atau layanan adalah manifestasi fisik dari bisnis yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan. Contohnya bisa berupa barang seperti pakaian, perangkat elektronik, atau layanan seperti konsultasi, pendidikan, atau perawatan kesehatan.
Meskipun penting untuk memiliki produk atau layanan yang berkualitas, sehingga menjadikannya sebagai fokus utama dalam strategi bisnis dapat menyebabkan perusahaan kehilangan keunggulan kompetitif jangka panjang.
Baca Juga: 16 Tren Marketing Terbaik 2024 yang Wajib Dikuasai Bisnis
2. How
Selanjutnya adalah “How”. Pilar ini mengacu pada cara atau metode yang digunakan oleh sebuah bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut mencakup proses, teknologi, atau pendekatan yang membedakan bisnis tersebut dari pesaingnya. Meskipun “how” tidak selalu terlihat oleh pelanggan secara langsung, tetapi itu adalah elemen visual yang penting dalam memberikan nilai tambah dan membedakan diri dari kompetisi.
Cara sebuah bisnis beroperasi mencerminkan nilai-nilai, keahlian, dan inovasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut Beberapa di antaranya termasuk segala hal mulai dari desain produk, teknologi yang digunakan, proses produksi, hingga cara menyampaikan layanan kepada pelanggan. Bisnis yang berhasil seringkali memiliki cara yang unik atau efisien dalam melakukan aktivitas perusahaan yang menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
3. Why
“Why” adalah inti dari golden circle dan merupakan pilar yang paling penting dalam memahami esensi sebuah bisnis. Hal ini mencakup motivasi atau mencari tujuan yang mendasari eksistensi bisnis tersebut.
Menjawab pertanyaan “mengapa” berarti mengungkapkan nilai-nilai, kepercayaan, atau visi yang mendorong setiap tindakan dan keputusan. Bisnis yang memiliki “why” yang kuat memiliki daya tarik yang lebih besar bagi pelanggan dan karyawan karena merasa terhubung secara emosional dengan menentukan tujuan yang lebih besar.
Mengapa sebuah bisnis melakukan apa yang dilakukan adalah pertanyaan yang lebih dalam daripada sekadar mencari keuntungan. Pilar “why” mencerminkan tujuan yang lebih besar, seperti membawa perubahan positif dalam masyarakat, sehingga menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi pelanggan atau memberikan solusi untuk masalah yang ada.
Bisnis yang mampu menjelaskan “why” dengan jelas dan meyakinkan cenderung lebih sukses dalam menarik dan mempertahankan pelanggan yang setia serta mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya.
Manfaat Menerapkan Golden Circle dalam Bisnis
Penerapan konsep ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi bisnis, terutama dalam memperkuat identitas, strategi pemasaran, serta hubungan dengan pelanggan. Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari menerapkan Golden Circle dalam bisnis:
1. Meningkatkan Kejelasan Tujuan Bisnis
Dengan memahami dan mendefinisikan Why atau alasan di balik keberadaan bisnis, perusahaan dapat memiliki tujuan yang lebih jelas. Hal ini membantu para pemilik bisnis dan karyawan untuk tetap fokus pada visi dan misi perusahaan. Tujuan yang jelas tidak hanya membantu dalam pengambilan keputusan, tetapi juga memberikan arah yang kuat untuk pengembangan jangka panjang.
2. Membangun Loyalitas Pelanggan
Ketika perusahaan mampu mengomunikasikan alasan keberadaannya (Why) secara efektif kepada pelanggan, mereka cenderung lebih mudah membangun koneksi emosional. Pelanggan yang memahami dan merasakan nilai yang ditawarkan oleh bisnis akan lebih loyal dan merasa lebih terikat pada brand tersebut.
3. Strategi Pemasaran yang Lebih Efektif
Dengan menerapkan Golden Circle, pemasaran tidak hanya berfokus pada fitur produk (What) atau cara kerja produk (How), tetapi lebih pada alasan mengapa produk tersebut ada. Pendekatan pemasaran ini lebih personal dan mampu menyentuh sisi emosional pelanggan. Pemasaran yang berdasarkan Why cenderung lebih menarik dan dapat menghasilkan dampak yang lebih besar.
4. Memperkuat Identitas Brand
Golden Circle membantu bisnis membangun identitas brand yang lebih kuat dan autentik. Dengan fokus pada Why, brand akan lebih mudah diingat dan diakui oleh pelanggan karena mereka dapat mengidentifikasi dengan nilai-nilai yang diwakili oleh brand tersebut. Identitas yang kuat ini juga akan membantu bisnis dalam menjaga konsistensi brand di berbagai platform dan media.
5. Meningkatkan Kepuasan dan Motivasi Karyawan
Sama seperti pelanggan, karyawan juga membutuhkan alasan untuk merasa terhubung dengan pekerjaan mereka. Ketika sebuah perusahaan memiliki Why yang jelas, karyawan akan lebih termotivasi karena mereka merasa bekerja untuk sesuatu yang bermakna, bukan hanya untuk gaji atau keuntungan perusahaan. Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Contoh Penerapan Golden Circle dalam Bisnis dan Marketing
Melalui contoh penerapan golden circle dalam strategi bisnis dan pemasaran, sebuah perusahaan dapat membangun identitas merek yang kuat dan menginspirasi koneksi yang mendalam dengan pelanggan. Mari telusuri contoh-contoh dari bagaimana konsep ini diimplementasikan dalam praktik bisnis:
1. Brand Identity (What)
Brand identity mencakup aspek visual dan verbal dari merek yang membentuk citra dan persepsi merek di mata pelanggan. Hal ini mencakup elemen-elemen seperti logo, warna, tipografi, dan gaya desain yang digunakan dalam komunikasi brand. Penerapan golden circle dalam identitas brand berarti memastikan bahwa elemen-elemen ini mencerminkan esensi atau “what” dari tujuan bisnis tersebut.
Perusahaan yang menerapkan konsep ini dalam identitas brand mereka akan fokus pada menciptakan elemen-elemen yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan tentang produk atau jasa yang mereka tawarkan. Misalnya, sebuah perusahaan teknologi mungkin memilih warna-warna yang futuristik dan desain yang bersih untuk mencerminkan inovasi dan kemajuan teknologinya.
Baca Juga: Meningkatkan Brand Performance: Kunci Penting dalam Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
2. Brand Character (How)
Karakter brand mengacu pada cara di mana merek berinteraksi dan berkomunikasi dengan pelanggan. Biasanya brand character ini mencakup gaya komunikasi, sikap merek, dan cara merek merespons situasi tertentu.
Jadi, golden circle dalam karakter brand berarti memastikan bahwa cara merek berperilaku dan berkomunikasi mencerminkan bagaimana perusahaan melakukan bisnis, atau pilar “how” perusahaan menjalankan operasinya.
Merepresentasikan perusahaan yang menerapkan konsep golden circle dalam karakter brand dapat membangun hubungan dengan pelanggan melalui cara yang konsisten dengan nilai-nilai dan mencapai tujuan. Misalnya, brand yang menempatkan pelayanan pelanggan sebagai prioritas utama mungkin akan membangun karakter brand yang ramah, responsif, dan empatik.
3. Brand Identity (Why)
Identitas brand dalam konteks the golden circle mengacu pada nilai-nilai, keyakinan, atau visi yang mendasari eksistensi merek dengan menyajikan inti dari merek yang memberikan motivasi dan arahan bagi semua tindakan dan keputusan yang diambil oleh perusahaan. Penerapan golden circle dalam identitas brand berarti menjadikan “why” sebagai pusat dari semua aktivitas pemasaran dan operasional.
Konsep ini dapat dilakukan melalui kampanye pemasaran, komunikasi merek, dan keputusan bisnis yang diambil oleh perusahaan. Misalnya, brand mission yang menekankan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial mungkin akan menonjolkan komitmen mereka untuk lingkungan dalam semua aspek operasional dan pemasaran mereka.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, memahami konsep golden circle dapat menjadi kunci keberhasilan bagi setiap perusahaan. Dengan memahami golden bisnis dalam bisnis, Anda dapat membangun brand yang kuat, terhubung secara emosional dengan pelanggan, dan membedakan diri dari pesaing.
Baca Juga: Mengungkap Pentingnya Brand Culture dalam Memengaruhi Persepsi Konsumen
Golden circle bukan hanya tentang menjual produk atau jasa, tetapi juga tentang menyampaikan nilai-nilai. Selain itu penentuan tujuan yang mendasari setiap tindakan dan keputusan yang diambil oleh perusahaan juga termasuk.
Untuk menerapkan konsep golden circle dengan efektif dalam strategi pemasaran, Anda memerlukan bantuan dari para ahli di bidangnya. ToffeeDev adalah mitra yang tepat untuk membantu Anda memahami dan menerapkan konsep golden circle dalam marketing bisnis dan pemasaran perusahaan.
Dengan layanan SEO, Ads, dan Web Development yang berfokus pada nilai tambah bagi pelanggan, ToffeeDev siap membantu Anda mencapai tujuan bisnis. Jangan biarkan bisnis Anda terjebak dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Jadwalkan meeting untuk konsultasi kebutuhan marketing Anda dan arahkan bisnis menuju kesuksesan yang lebih besar. Kunjungi ToffeeDev segera untuk mendapatkan solusi digital marketing yang tepat!