Market penetration strategy adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam dunia bisnis, terutama ketika hendak meluncurkan sebuah produk atau usaha baru. Setiap bisnis memerlukan Agar tidak salah langkah, Anda harus memahami apa yang dimaksud dengan market penetration.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari secara mendalam mengenai apa itu market penetration atau penetrasi pasar. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan penjelasan mengenai contoh market penetration strategy. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Market Penetration Strategy?
Definisi dari market penetration sendiri dapat cukup membingungkan karena istilah tersebut digunakan untuk dua hal yang berbeda. Market penetration sendiri dapat didefinisikan sebagai sebuah pengukuran maupun aktivitas bisnis. Berikut ini adalah penjelasan lengkap dari market penetration.
Market Penetration Sebagai Pengukuran
Market penetration sebagai pengukuran, atau yang biasa disebut market penetration rate, adalah cara untuk menganalisis atau mengukur jumlah produk atau layanan yang dijual dibandingkan dengan ukuran pasar, atau perkiraan jumlah konsumen yang tertarik untuk membelinya. Hasil pengukuran ini berguna untuk menentukan potensi pasar, serta mengembangkan strategi yang tepat sasaran untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Market Penetration Sebagai Aktivitas
Market penetration yang didefinisikan sebagai aktivitas, atau yang biasa disebut market penetration strategy, adalah sebuah proses di mana perusahaan meluncurkan produk baru, yang sudah ada di pasar saat ini, untuk mendapatkan pangsa pasar dari perusahaan kompetitor. Aktivitas ini dapat membantu perusahaan merencanakan strategi mereka untuk pertumbuhan pada masa depan.
Baca juga: Outbound Marketing: Pengertian, Kelebihan, dan Penerapannya
10 Strategi Market Penetration
Ketika hendak meluncurkan produk baru, perusahaan tidak dapat meluncurkannya ke pasar begitu saja. Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan dan diperhatikan agar hasil yang didapatkan bisa menguntungkan. Berikut ini beberapa strategi market penetration yang berguna ketika meluncurkan produk baru.
1. Penyesuaian Harga
Penyesuaian harga adalah salah satu strategi penetrasi pasar yang paling sering digunakan. Contoh dari penerapan strategi ini adalah ketika perusahaan menurunkan harga produk baru tersebut agar lebih murah dari produk yang sama dari pesaing demi meningkatkan penjualannya.
Tidak hanya itu saja, perusahaan juga dapat menyesuaikan harga produk barunya dengan cara menaikkan atau menurunkan harganya. Namun, pastikan perusahaan sudah melakukan perhitungan yang matang sebelumnya. Jangan sampai perusahaan asal menaikkan atau menurunkan harga produk begitu saja.
Penyesuaian harga ini harus dilakukan dengan bijak, berdasarkan perhitungan yang matang, serta keputusan bersama. Jangan sampai Anda melakukan penyesuaian harga secara berlebihan, yang hanya akan merugikan perusahaan. Sebagai contoh, ketika harga produk selalu dinaikkan, maka konsumen akan pergi mencari yang lebih murah. Di sisi lain, jika harga selalu turun, maka konsumen akan mengira bahwa produk tersebut murahan.
2. Membuka Banyak Saluran Distribusi
Ketika meluncurkan produk baru, saluran distribusi adalah salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Makin banyak saluran distribusi yang dimiliki, maka akan makin banyak produk yang dapat tersebar di pasaran. Dengan begitu, penjualan produk tersebut juga akan makin tinggi.
3. Fokus Pada Satu Saluran Distribusi
Apabila Anda tidak memiliki modal yang cukup untuk membuat banyak saluran distribusi, coba fokus saja pada satu saluran distribusi. Sebagai contoh, Anda memilih saluran distribusi secara online melalui marketplace atau e-commerce. Dengan begitu, Anda bisa memfokuskan diri untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran agar produk dapat mencapai konsumen yang ada di saluran distribusi tersebut.
Baca juga: Pentingnya Niche Market untuk Meraup Keuntungan
4. Meningkatkan Produk
Cara terbaik untuk menarik pangsa konsumen dari kompetitor adalah dengan menawarkan produk yang jauh lebih baik dari produk lain yang serupa. Sebelum memasarkan produk, coba lakukan banyak percobaan hingga produk tersebut memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari produk kompetitor. Selain itu, pastikan juga biaya pembuatan produk tersebut tidak terlalu mahal.
5. Akuisisi atau Kemitraan
Akuisisi adalah strategi market penetration yang sudah sering digunakan sejak lama. Seperti yang orang-orang bilang, “If you can’t beat them, join them!” atau lebih tepatnya pada kasus ini “buy them!” Melakukan akuisisi berarti pada dasarnya Anda membeli basis pelanggan dan pangsa pasar dari perusahaan yang dibeli tersebut.
Namun, jika Anda masih berada dalam fase startup dan belum memiliki modal yang cukup, kemitraan dapat selalu menjadi opsi alternatif dari akuisisi. Walaupun berbeda, tetapi akuisisi dan kemitraan sama-sama memiliki efek yang menguntungkan perusahaan ketika melakukan market penetration, yaitu untuk mendapatkan basis pelanggan dan pangsa pasar yang baru.
6. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi perusahaan untuk memasuki produk atau lini produk baru, layanan baru, atau pasar baru, yang melibatkan keterampilan, teknologi, dan pengetahuan yang secara substansial berbeda. Strategi ini terbukti dapat berhasil meningkatkan market penetration yang dilakukan oleh setiap perusahaan yang menerapkannya.
Diversifikasi produk melibatkan penambahan produk baru ke lini produk yang sudah ada, baik yang masih diproduksi atau sudah dipasarkan. Perluasan lini produk yang ada dengan produk terkait adalah salah satu metode yang telah diadopsi oleh banyak perusahaan besar. Sebagai contoh, jika perusahaan bergerak di bidang pasta gigi, Anda dapat menambahkan sikat gigi ke dalam lini produk yang dijual.
7. Membuat Barrier to Entry
Barrier to entry merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas untuk melindungi perusahaan yang sudah ada dan membatasi sebuah persaingan di pasar. Biasanya, hal ini dilakukan dengan cara memberikan berbagai macam hambatan pada perusahaan baru yang ingin memasuki pangsa pasar, seperti memonopoli bahan pembuatan produk, modal awal yang tinggi, dan lain sebagainya.
8. Modifikasi Produk
Setiap perusahaan harus menganalisis respons dari konsumen terhadap produknya dan produk milik kompetitor. Hal ini berguna untuk memantau karakteristik seperti apa dan fitur apa yang disukai oleh konsumen ketika membeli produk tersebut. Dengan begitu, nantinya perusahaan dapat melakukan modifikasi terhadap produk yang sudah ada untuk meningkatkan tingkat market penetration.
Baca juga: Tujuan Pengujian Produk Baru dan Cara Melakukannya
9. Melakukan Lebih Banyak Promosi
Ketika melakukan penetrasi pasar, Anda harus mengetahui bahwa konsumen sudah terbiasa membeli produk yang sama dari perusahaan kompetitor. Oleh karena itu, untuk meningkatkan brand awareness agar konsumen dapat mempertimbangkan untuk membeli produk Anda, perusahaan harus melakukan lebih banyak promosi.
10. Menggunakan Strategi Pemasaran yang Tepat Sasaran
Melakukan banyak promosi saja tidak cukup, Anda juga harus melakukan promosi yang memang tepat sasaran agar sumber daya yang dikeluarkan tidak terbuang sia-sia. Untuk meningkatkan brand awareness agar market penetration dapat meningkat, coba gunakan strategi pemasaran digital.
Di era yang sudah serba digital ini, tidak mengherankan jika strategi Digital Marketing memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi. Anda dapat menggunakan jasa Digital Marketing dari ToffeeDev jika belum bisa melakukannya sendiri. Kami menyediakan berbagai layanan, mulai dari SEO, Ads, hingga pembuatan website. Jika tertarik, Anda dapat menghubungi kami di sini!