IndonesiaEnglish

Memahami Segmentasi, Targeting, Positioning, dan Contohnya

segmentasi targeting positioning dan contohnya

Sebagai seorang pebisnis, Anda harus tahu bahwa ada begitu banyak strategi digital marketing yang dapat diterapkan untuk mengembangkan bisnis di dunia digital. Oleh karena itu, ToffeeDev akan memberikan informasi penting mengenai salah satu strategi digital marketing yang digunakan oleh para pebisnis dalam mengembangkan usaha mereka yaitu strategi segmentasi, targeting, positioning, dan contohnya.

Apa itu segmentasi, targeting, dan positioning (STP)? Silakan simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Segmentation, Targeting, Positioning (STP)?

Segmenting, targeting, positioning (STP) adalah strategi digital marketing yang terdiri dari tiga proses utama, yakni segmenting, targeting, dan positioning. Dalam STP marketing, langkah pertama adalah menargetkan segmen pasar tertentu, kemudian menentukan target pasar yang memiliki potensi terbesar, dan akhirnya menentukan positioning yang tepat untuk strategi promosi.

Menerapkan strategi STP dalam pemasaran sangat penting agar kegiatan strategi pemasaran menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Dengan memahami setiap tahapan segmenting, targeting, dan positioning, Anda bisa mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan memaksimalkan hasil yang diperoleh dari promosi digital.

Baca Juga: Mengenal Strategi Mobile Marketing yang Efektif Saat Ini

Segmenting

Langkah pertama dalam STP marketing adalah segmenting, yaitu proses membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang lebih spesifik berdasarkan berbagai faktor seperti gaya hidup, minat, atau karakteristik demografis. Dalam strategi segmenting targeting positioning (STP), menargetkan segmen yang tepat akan membantu Anda memahami ukuran dan potensi pasar serta meningkatkan efektivitas promosi.

Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pebisnis pemula adalah menargetkan konsumen secara luas tanpa mempertimbangkan segmentasi yang lebih spesifik. Padahal, penerapan STP yang baik akan memastikan bahwa strategi promosi lebih terarah dan sesuai dengan audiens yang benar-benar berpotensi untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan.

Untuk membagi pasar, terdapat beberapa jenis segmentasi utama yang dapat digunakan:

1. Segmentasi Demografis

Segmentasi ini membagi kelompok konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan faktor lain yang berhubungan dengan karakteristik individu. Dengan memahami demografi audiens, Anda dapat menentukan target pasar yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan bisnis. Contohnya, produk perawatan kulit premium lebih cocok ditargetkan kepada wanita berusia 25–40 tahun dengan penghasilan menengah ke atas dibandingkan remaja dengan daya beli yang lebih rendah.

2. Segmentasi Geografis

Dalam segmentasi ini, pasar dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggal atau beraktivitas konsumen. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis restoran di Jakarta Selatan, maka strategi pemasaran dapat difokuskan untuk menjangkau pelanggan yang tinggal atau bekerja di area tersebut. Selain itu, perusahaan yang menjual pakaian musim dingin lebih cocok menargetkan konsumen di daerah dengan suhu rendah dibandingkan daerah tropis.

3. Segmentasi Psikografis

Jenis segmentasi ini didasarkan pada gaya hidup, nilai, serta minat konsumen terhadap produk atau layanan tertentu. Sebagai contoh, bisnis yang menjual perlengkapan olahraga dapat menargetkan segmen konsumen yang memiliki gaya hidup sehat dan aktif. Contoh lainnya adalah brand fashion mewah yang menargetkan konsumen dengan gaya hidup premium yang lebih mengutamakan status sosial daripada harga.

4. Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini berfokus pada bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk atau layanan, termasuk kebiasaan pembelian, loyalitas merek, atau cara mereka menggunakan produk. Misalnya, perusahaan e-commerce dapat membedakan pelanggan berdasarkan frekuensi pembelian, lalu memberikan diskon eksklusif kepada pelanggan yang sering berbelanja untuk meningkatkan loyalitas mereka.

5. Segmentasi Firmografis

Segmentasi ini digunakan dalam pemasaran B2B (Business-to-Business) dan membagi pasar berdasarkan karakteristik perusahaan, seperti industri, ukuran perusahaan, pendapatan tahunan, atau lokasi bisnis. Contohnya, penyedia layanan software mungkin akan menawarkan solusi yang berbeda untuk perusahaan rintisan dibandingkan dengan perusahaan multinasional karena kebutuhan mereka berbeda.

6. Segmentasi Berbasis Kebutuhan

Jenis segmentasi ini berfokus pada memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan berdasarkan masalah atau tantangan yang mereka hadapi. Misalnya, dalam industri otomotif, beberapa konsumen membeli mobil karena kebutuhan transportasi sehari-hari, sementara yang lain membeli mobil sebagai simbol status. Dengan memahami kebutuhan ini, perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih sesuai dengan keinginan pelanggan.

7. Segmentasi Transaksional

Segmentasi ini didasarkan pada riwayat transaksi pelanggan, termasuk jumlah pembelian, frekuensi pembelian, dan jumlah uang yang dikeluarkan. Contohnya, toko online dapat mengelompokkan pelanggan menjadi pembeli baru, pelanggan tetap, dan pelanggan VIP, lalu menyesuaikan pesan pemasaran dan program loyalitas untuk setiap kelompok tersebut.

apa itu segmenting, targeting, positioning

Targeting

Setelah pasar dibagi ke dalam berbagai segmen, langkah selanjutnya ialah menentukan target pasar yang paling menguntungkan. Pada tahap ini, penting untuk melakukan analisis lebih dalam guna memastikan bahwa segmen yang dipilih memiliki ukuran dan potensi yang cukup besar untuk menghasilkan keuntungan.

Dalam targeting positioning, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, antara lain:

  • Undifferentiated Targeting Strategy
    Digunakan untuk produk yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat tanpa perlu segmentasi khusus. Strategi ini sering digunakan dalam pemasaran massal yang menjangkau audiens yang luas.

  • Differentiated Targeting Strategy
    Menyesuaikan strategi pemasaran untuk berbagai segmen yang berbeda. Misalnya, perusahaan kosmetik dapat memiliki produk yang ditujukan khusus untuk pria dan wanita, dengan strategi pemasaran yang berbeda untuk masing-masing segmen.

  • Concentrated Targeting Strategy
    Fokus pada satu segmen tertentu yang sangat spesifik, misalnya, bisnis yang hanya menargetkan pecinta kopi premium dengan produk berkualitas tinggi.

  • Custom Targeting Strategy
    Digunakan untuk pemasaran yang bersifat personal, seperti email marketing yang dikirimkan langsung ke pelanggan berdasarkan preferensi mereka.

Dalam penerapan STP, pemilihan strategi target pemasaran yang tepat sangat berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis. Dengan memahami karakteristik pasar dan kebutuhan konsumen, Anda dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Baca Juga: 12 Cara Menentukan Target Pasar yang Tepat Sasaran

Positioning

Tahapan terakhir dalam segmenting targeting positioning adalah positioning, yaitu bagaimana bisnis Anda ingin dikenal oleh pasar. Pada tahap ini, Anda harus menentukan di mana dan bagaimana produk atau layanan Anda akan dipromosikan agar sesuai dengan segmen target yang telah ditentukan.

Dalam dunia digital, strategi pemasaran dapat dilakukan melalui berbagai platform, tergantung pada segmen target yang ingin dijangkau. Secara umum, positioning dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  1. B2C (Business-to-Customer)
    Bisnis yang menjual langsung ke konsumen akhir biasanya memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk promosi. Misalnya, bisnis fashion yang menargetkan anak muda dapat menggunakan Instagram sebagai platform utama karena mayoritas penggunanya adalah generasi muda dengan gaya hidup yang trendi.

  2. B2B (Business-to-Business)
    Bisnis yang menjual kepada perusahaan lain lebih cocok menggunakan platform seperti LinkedIn dan website profesional untuk membangun kredibilitas dan menarik calon klien.

Selain memilih platform yang tepat, dalam contoh penerapan positioning, Anda juga perlu menonjolkan unique selling point (USP) dari produk atau layanan Anda agar memiliki nilai tambah dibandingkan kompetitor.

Baca Juga: Terapkan SEO yang Tepat Untuk Target Pasar Tanpa Batas

Cara Penerapan Segmenting, Targeting, Positioning (STP)

Penerapan segmenting, targeting, positioning

Setelah Anda memahami apa itu segmenting, targeting, dan positioning, kali ini ToffeeDev akan memberikan contoh studi kasus mengenai cara penerapan STP marketing. Dengan studi kasus ini, Anda dapat lebih memahami cara menyusun strategi pemasaran yang efektif.

Untuk studi kasus ini, kami akan mengisahkan seorang pebisnis A yang menjalankan usaha di bidang mode fashion wanita ala idol Kpop Korea. Seluruh pakaian yang dijual oleh pebisnis A ini diimpor langsung dari Korea Selatan, sehingga range harga jual berkisar antara 150.000 hingga 400.000.

Dari keterangan di atas, kita dapat melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu sebagai berikut:

  1. Segmentasi Demografis
    Dalam strategi STP marketing, segmentasi pasar berdasarkan usia dan faktor demografis lainnya sangat penting. Dalam kasus ini, segmen yang ditargetkan adalah perempuan, dengan usia 18-35 tahun, memiliki status pelajar, mahasiswa, ataupun sudah memiliki penghasilan minimum 2 juta rupiah. Usia, jenis kelamin, dan status ekonomi memainkan peran besar dalam menentukan apakah seseorang termasuk dalam segmen target bisnis ini.

  2. Segmentasi Geografis
    Karena bisnis ini berbasis online, pebisnis A dapat menjangkau pelanggan dari berbagai wilayah. Namun, untuk tahap awal, fokus dapat diberikan pada pelanggan di Indonesia karena lebih mudah dalam proses pengiriman.

  3. Segmentasi Psikografis
    Konsumen yang dituju ialah mereka yang menggemari fashion, khususnya gaya berpakaian idol Kpop Korea. Melalui riset pasar, pebisnis A dapat memahami kebiasaan konsumsi dan preferensi fashion dari pelanggan potensialnya.

Setelah mengetahui segmen target yang dipilih, maka tahap selanjutnya dalam strategi pemasaran ini adalah targeting.

Manfaat STP Marketing

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, STP marketing (Segmenting, Targeting, Positioning) menjadi strategi yang krusial untuk memastikan pemasaran berjalan lebih efektif. Dengan menyusun strategi pemasaran berbasis STP, perusahaan dapat lebih tepat sasaran dalam menargetkan pelanggan, mengoptimalkan sumber daya, serta menciptakan posisi yang kuat di pasar. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan STP dalam pemasaran:

1. Peningkatan Efektivitas Pemasaran

Penerapan STP marketing memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif dalam menjangkau pelanggan yang benar-benar membutuhkan atau tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan segmentasi pasar yang tepat, perusahaan dapat membagi audiens berdasarkan usia, jenis kelamin, gaya hidup, hingga lokasi geografis, sehingga kampanye pemasaran yang dilakukan lebih relevan dan personal.

Hal ini juga membantu dalam menyusun pesan pemasaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga meningkatkan keterlibatan dan kemungkinan konversi. Dengan strategi ini, perusahaan dapat menarik perhatian pelanggan potensial dengan cara yang lebih spesifik, berbeda dari pemasaran yang bersifat general dan kurang terarah.

Contohnya, perusahaan e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia menggunakan riset pasar untuk memahami perilaku belanja pengguna dan menampilkan promosi yang lebih personal, sehingga pelanggan lebih tertarik untuk melakukan pembelian.

2. Optimalisasi Sumber Daya

Dalam dunia bisnis, pengelolaan sumber daya yang efisien sangatlah penting agar anggaran pemasaran dan tenaga kerja tidak terbuang sia-sia. Dengan menggunakan strategi pemasaran berbasis STP, perusahaan dapat fokus pada segmen target yang memiliki potensi keuntungan tertinggi, sehingga alokasi dana pemasaran menjadi lebih efisien.

Misalnya, dengan menggunakan platform digital seperti Facebook dan Instagram Ads, bisnis dapat melakukan targeting yang sangat spesifik, seperti berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, minat, hingga kebiasaan belanja online, sehingga iklan hanya ditampilkan kepada audiens yang relevan.

Hal ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan peluang terjadinya transaksi karena promosi lebih tepat sasaran. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi seperti big data, artificial intelligence (AI), dan machine learning, bisnis dapat melakukan riset pasar secara lebih mendalam untuk memahami kebutuhan pelanggan dan menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.

3. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Salah satu manfaat utama dari penerapan STP dalam pemasaran adalah kemampuannya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan berdasarkan segmen target, bisnis dapat menawarkan produk atau layanan yang benar-benar memenuhi kebutuhan mereka, sehingga pelanggan merasa lebih dihargai dan dipahami.

Kepuasan pelanggan yang tinggi akan berdampak pada peningkatan loyalitas terhadap merek, di mana mereka tidak hanya akan melakukan pembelian ulang tetapi juga merekomendasikan produk kepada orang lain. Selain itu, positioning yang kuat akan membantu bisnis dalam membangun citra merek yang lebih positif di mata konsumen.

Contohnya, merek seperti Apple dan Nike berhasil menerapkan STP marketing dengan menargetkan pelanggan yang mengutamakan keunggulan produk, kualitas, dan status sosial, sehingga mereka memiliki komunitas pelanggan yang loyal dan terus mendukung merek mereka.

Contoh Segmenting, Targeting, Positioning

Setelah mengetahui apa itu strategi STP marketing dan langkah-langkah penerapannya untuk bisnismu, saatnya merinci contoh STP marketing. Namun, sebelumnya, Anda disarankan untuk melakukan analisis terhadap hasil penerapan strategi STP marketing yang telah dilakukan oleh berbagai merek.

Salah satu contoh yang dapat diobservasi terkait segmentasi, targeting, positioning adalah Starbucks. Kedai kopi ini berhasil menempatkan bisnis mereka dengan segmentasi yang tepat. Contohnya, target pasar Starbucks adalah para penggemar kopi dengan status ekonomi menengah ke atas. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan tumbler khusus dan kartu keanggotaan dengan bonus menarik untuk merangsang pembelian dari target pasar tersebut.

Selanjutnya, Starbucks mengadaptasi logo putri duyung Siren mereka di Saudi Arabia agar sesuai dengan norma budaya setempat dalam mempromosikan produk. Hal ini dilakukan karena gambar putri duyung tanpa pakaian dianggap tidak pantas di Arab. Dengan tindakan ini, Starbucks berusaha memudahkan akses ke pasar target mereka.

Maka, hasil akhir pada tahapan positioning ini adalah pebisnis A dapat memasarkan produk-produk fashion tersebut melalui media sosial, e-commerce, ataupun marketplace. Ketiga platform online tersebut memiliki segmentasi B2C atau langsung kepada end user.

Banner General ToffeeDev

Sekian informasi yang dapat kami sampaikan seputar strategi STP marketing ini. Agar strategi promosi untuk bisnis Anda berhasil, pertimbangkan untuk menggunakan  jasa google ads ToffeeDev. Dengan pengalaman dan keahlian kami dalam bidang pemasaran digital, kami dapat membantu meningkatkan visibilitas dan daya tarik produk Anda di pasar yang kompetitif.

Jika Anda membutuhkan konsultasi dengan Digital Marketing Agency dalam menjalankan strategi digital marketing atau penerapan STP ini, silakan hubungi ToffeeDev sekarang juga karena kami siap untuk membantu seluruh pebisnis dalam mengembangkan usahanya di dunia digital.

Share this post :

Scroll to Top

SEO E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

SEO For B2B

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

Jasa Local SEO

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

SEO Audit

Audit analyzes a website's performance

E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

Company Profile

Digital solutions to enhance online presence and user experience

Google Ads

Optimizes visibility on Google

Meta Ads

Optimizes visibility on Meta

Tiktok Ads

Optimizes visibility on Tiktok

Linkedin Ads

Optimizes visibility on Linkedin

Yandex Ads

Optimizes visibility on Yandex

Programmatic Ads

Optimizes visibility with Programmatic