Setiap bisnis memiliki segmentasi tersendiri yang memang sudah dirancang sejak awal. Tujuan penentuan segmentasi dalam bisnis berfokus untuk menjalankan strategi promosi. Salah satunya menggunakan STP, yaitu segmenting, targeting, positioning. Segmenting adalah aktivitas untuk mengategorikan pasar ke dalam beberapa kelompok.
Selain itu masih ada targeting dan positioning yang masing-masing juga memegang peranan penting. Jika Anda sedang merintis bisnis pada saat ini dan ingin melakukan pemasaran yang tepat dan sesuai target pasar, maka jangan lewatkan informasi ini.
Benar sekali, STP menjadi bagian penting dalam menjalankan strategi promosi. Anda bisa mendapatkan berbagai macam informasi penting ketika membaca informasi di dalam artikel yang sudah dirangkum ToffeeDev. Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak penjelasan tentang segmenting, targeting, dan positioning di bawah ini.
Daftar Isi
ToggleMengenal Penerapan Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, STP (segmenting, targeting, positioning) memegang peranan penting untuk menjadi salah satu bagian dalam strategi pemasaran. Fokus utama dari STP sendiri adalah menentukan arah suatu bisnis akan dioperasikan. Itulah mengapa perlu untuk melakukan identifikasi segmen, analisis target pasar, dan menentukan posisi tepat di industri untuk menjalankan bisnis.
Strategi STP juga sangat tepat untuk membangun brand image, menentukan marketing plan, hingga kredibilitas bisnis yang memang harus terus bertumbuh. Tapi itu semua tidak akan bisa didapatkan jika Anda belum mengerti bagaimana penerapan strategi STP ini. Mari membahas ketiganya, dari segmenting, targeting, positioning di sini.
1. Segmenting
Segmenting adalah penentuan untuk melihat bagaimana segmentasi pasar bisnis Anda. Menentukan segmen pasar atau membagi pasar ini memang tidak mudah. Kegiatan untuk mengklasifikasikan pasar ke dalam beberapa kategori atau kelompok ini berguna agar Anda dapat lebih mudah melihat karakteristik masing-masing.
Untuk menentukan target pasar atau klasifikasinya, Anda harus melihat terlebih dahulu produk seperti apa yang dibutuhkan oleh masing-masing segmen atau kelompok. Jangan sampai Anda membuat segmentasi pasar, namun bingung ada apa saja segmennya.
Aktivitas ini membuat strategi pemasaran Anda dapat dilakukan secara efisien dan efektif sehingga mampu memberikan hasil optimal dalam memberikan kepuasaan para pelanggan.
Ada beberapa poin atau kategori segmentasi pasar yang dapat kamu manfaatkan sebagai tolak ukur segmenting ini, yakni:
Demografis
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan demografis, seperti usia, ras, gender, pekerjaan, pendidikan, agama, hingga kewarganegaraan. Segmentasi ini termasuk yang paling sering digunakan karena terhitung mudah dan cepat.
Geografis
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan letak geografis mereka, seperti kota, provinsi, komplek perumahan, bahkan hingga negara.
Psikografis
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan sifat psikologi mereka, seperti hobi, gaya hidup, kepribadian, dan lainnya.
Perilaku
Anda dapat membagi target pasar berdasarkan perilaku mereka, contohnya seperti saat melakukan pembelian, tujuan membeli produk, ketertarikan terhadap produk, dan lainnya.
Keempat kategori dalam segmenting ini boleh Anda jadikan pedoman saat sedang menentukan segmentasi pasar bagi bisnis. Jangan sampai Anda melupakan bagian segmenting ini karena memegang peranan penting untuk mendapatkan target pasar yang tepat. Semakin jelas target pasar Anda, maka semakin fokus untuk setiap aktivitas pemasarannya.
Baca Juga: Mengenal Business Plan dan Mengapa Perlu Membuatnya
2. Targeting
Selanjutnya ada targeting. Dari segi namanya saja sudah terlihat apa maksud dari komponen ini. Targeting adalah tindakan untuk menilai minat dan ketertarikan dari berbagai segmen pasar yang sudah Anda buat sebelumnya. Selanjutnya Anda dapat menentukan kelompok segmen mana yang cocok untuk menjadi target pasar. Target pasar ini diharapkan mampu menjadi calon pelanggan dari bisnis Anda ketika strategi pemasaran sudah dijalankan.
Total ada empat strategi yang bisa Anda terapkan dalam melakukan targeting, yaitu undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting strategy, concentrated targeting strategy, dan custom targeting strategy. Mari kita bahas satu per satu:
- Undifferentiated targeting strategy adalah strategi yang berfokus pada pasar besar dengan memiliki kebutuhan serupa. Dikarenakan kebutuhannya serupa, maka strategi pemasaran yang dijalankan juga lebih simpel, alias hanya satu untuk melayani semuanya. Perusahaan sendiri bisa mendapatkan peluang untuk optimalisasi produksi, distribusi, hingga periklanan agar mendapatkan citra terbaik dari para konsumen.
- Differentiated targeting strategy adalah penjelasan bagaimana perusahaan memproduksi berbagai produk dengan ciri berbeda-beda. Pasti ada saja kebutuhan berbeda dari setiap konsumen. Mereka menginginkan variasi produk yang beragam sehingga Anda harus berusaha menawarkan berbagai jenis produk sesuai permintaan pasar.
- Concentrated targeting strategy adalah langkah perusahaan untuk fokus menawarkan jenis produk tertentu dalam suatu segmen tertentu. Segmen ini dinilai memiliki peluang paling besar di pasar, jadi fokus hanya di situ saja.
- Custom targeting strategy adalah fokus untuk pendekatan konsumen bersifat individual. Jadi Anda benar-benar memfokuskan pendekatan konsumen per orang saja. Hasil yang didapatkan biasanya penjualan hampir pasti karena langsung tertuju kepada tiap konsumen.
Mungkin Anda berpikir bahwa harus memilih salah satu di antara undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting strategy, concentrated targeting strategy, dan custom targeting strategy. Namun sebenarnya Anda dapat mengombinasikan keempatnya untuk perkembangan bisnis yang lebih baik lagi. Inilah mengapa posisi targeting juga sama pentingnya ketika dibandingkan dengan segmenting dan positioning.
Di dalam targeting juga ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:
Profitabilitas
Semua bisnis pasti menginginkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan menentukan profitabilitas, Anda dapat mempertimbangkan target pasar. Jadi, cek target pasar yang paling mampu mendapatkan profit terbaik bagi bisnis Anda. Dengan begitu, hasil yang didapatkan juga mampu sesuai target bisnis.
Pertumbuhan
Semua bisnis pasti ingin terus bertumbuh. Anda harus memproyeksikan rencana untuk beberapa periode ke depan untuk melihat bagaimana pertumbuhan bisnis. Pastikan langkah apa yang harus diambil untuk mencapai target ke depannya dari bisnis sendiri.
Akses
Maksud dari akses di sini adalah pikirkan bagaimana cara Anda mempromosikan produk bisnis agar semakin mudah diakses oleh pembeli. Contohnya, seperti Anda mempromosikan bisnis ke Pulau Bali, padahal seluruh produk ada di Pulau Sumatera. Untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen dari Bali, Anda harus memikirkan bagaimana mekanisme pengiriman barang. Dengan begitu produk Anda semakin mudah diakses oleh konsumen di berbagai lokasi lain.
3. Positioning
Setelah mengenal segmenting dan targeting, kini waktunya kita membahas positioning. Fokus utama dari positioning adalah menempatkan iklan dan promosi produk di segmen yang sudah Anda pilih sebelumnya. Target yang ingin dicapai pun juga telah ditentukan. Ada beberapa tips yang dapat Anda perhatikan ketika melakukan positioning:
Berikan Solusi
Anda pasti sudah mengetahui apa saja permasalahan dan keluhan yang sering dialami segmen pasar bisnis target pasar. Sekarang waktunya Anda melihat solusi apa yang mereka butuhkan. Anda bisa memberikan solusi kepada mereka dengan produk yang dimiliki. Tentunya jangan lupa untuk membungkus produk Anda dengan strategi marketing yang maksimal sehingga target pasar melihat bahwa mereka dapat menemukan solusi permasalahannya.
Tentukan USP (Unique Selling Point)
Saat menyusun strategi positioning bagi bisnis, sebaiknya ketahui apa saja keunggulan yang dapat ditawarkan produk Anda. Manfaatkan keunggulan itu sebagai senjata dalam menjadi perbedaan dengan para pesaing bisnis Anda. Jadi ada hal unik dan berbeda dari produk Anda sendiri.
Buat Campaign Sesuai Target Pasar
Setiap target pasar memiliki ketertarikan tersendiri terhadap suatu campaign. Sebaiknya Anda membuat campaign sesuai target pasar agar mereka dapat langsung mengetahui kehadiran produk bisnis tersebut. Sudah cukup banyak campaign yang dibuat bisnis untuk langsung fokus kepada target pasar mereka, contohnya Tokopedia dengan BTS.
Pahami Keunggulan dan Kekurangan
Setiap produk pasti memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Anda sendiri sudah pasti mengetahui apa keunggulan dan kekurangan produk yang dibuat. Sebaiknya optimalkan potensi keuntungan dari produk untuk dijual kepada konsumen. Sebaliknya, antisipasi potensi masalah yang mungkin saja dapat terjadi ketika produk itu sudah digunakan. Jadi Anda sudah bersiap-siap ketika ada masalah.
Jadi itulah tiga bagian dalam STP yaitu, segmenting, targeting, positioning yang telah ToffeeDev bahas secara lengkap. Anda sekarang sudah dapat memahami bagaimana caranya menjalankan STP untuk bisnis sendiri. Perhatikan juga sumber daya yang dimiliki agar mampu mencapai target market tersebut. Namun jika masih bingung, kami masih memiliki satu informasi lagi tentang STP untuk Anda.
Baca Juga: Engagement Marketing: Membangun Relasi dengan Konsumen
Contoh Penerapan Strategi Pemasaran STP
Ada beberapa contoh penerapan STP di berbagai bidang bisnis, contohnya di bidang jasa dan produk kesehatan. Contoh yang kami berikan di sini dapat menjadi gambaran bagi Anda terkait cara penerapan STP ketika sedang mulai merintis perusahaan sendiri dan berupaya dalam mempromosikan setiap produk.
1. Bisnis Jasa
Ketika melakukan segmenting untuk bisnis jasa, Anda bisa melakukan identifikasi pasar yang memang membutuhkannya. Contohnya orang yang membutuhkan layanan konsultasi bisnis untuk digital marketing, seperti yang disediakan ToffeeDev.
Kemudian untuk targeting, coba pastikan kelompok pelaku bisnis yang menjadi target Anda. Bagian ini memang tergantung target bisnis Anda. Bisa B2C atau mungkin B2B. Dengan memahami hal ini, aktivitas marketing Anda dapat disesuaikan dengan lebih baik.
Sekarang waktunya menentukan positioning dengan memberikan solusi bagi target bisnis. Contohnya, seperti memberikan konsultasi bisnis dengan berbagai layanan digital marketing agar perusahaan tersebut dapat lebih berkembang.
2. Bisnis Produk Kesehatan
Segmenting untuk bisnis produk kesehatan bisa menyasar target pasar yang memang membutuhkan produk tersebut.
Kemudian untuk targeting, fokus kepada target pasar yang memiliki ketertarikan untuk produk kesehatan tersebut. Contohnya produk multivitamin yang memang sedang dibutuhkan di tengah pandemi ini. Anda bisa langsung fokus kepada target pasar tersebut.
Untuk positioning sendiri, Anda harus memberikan penjelasan dalam promosi produk terkait apa saja nilai plus dari seluruh kandungannya. Jadi Anda menjadi lebih mudah untuk menjual produk tersebut karena memang sedang dibutuhkan juga oleh sebagian besar masyarakat pada saat ini.
Baca Juga: Top 10 Social Media Tips Untuk Business
Jadi itulah penjelasan tentang STP secara lengkap, termasuk arti segmenting adalah bagian awal dari strategi ini. Semoga informasi yang kami berikan ini dapat menjadi ilmu baru dan bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis Anda.
Berbicara mengenai pertumbuhan bisnis, ToffeeDev menyediakan berbagai layanan digital marketing yang dapat Anda manfaatkan. ToffeeDev memiliki layanan SEO dan Ads yang dapat Anda manfaatkan untuk pertumbuhan bisnis secara pesat. Tim kami selalu bekerja secara profesional dengan pengalaman mendukung berbagai jenis bisnis dan industri dengan hasil optimal.
Jadi tunggu apalagi? Hubungi ToffeeDev untuk melakukan konsultasi bisnis dan temukan solusi terbaik bersama kami sekarang juga!