Business-to-Consumer (B2C) adalah sebuah model bisnis antara produsen dengan konsumen secara langsung. Produk yang dijual biasanya merupakan produk jadi atau produk siap pakai. Melihat perkembangan teknologi digital, Anda sebagai pemasar B2C perlu mengembangkan strategi digital marketing B2C untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Lantas, apa saja strategi digital marketing B2C yang tepat untuk bisnis sekarang ini? Simak penjelasannya berikut ini!
- Optimasi Website Ecommerce Anda
Jika kita membahas bisnis B2C di era digital, tentu bahasan soal website tidak bisa dilewatkan. B2C ecommerce adalah salah satu lahan bisnis paling subur nan menjanjikan untuk mendulang rupiah saat ini. Karena itu, berinvestasi pada website ecommerce adalah langkah awal yang harus Anda lakukan dalam strategi digital marketing B2C.
Lalu, investasi seperti apakah yang harus Anda utamakan dalam website ecommerce Anda? Ada tiga karakteristik utama yang harus dimiliki sebuah website ecommerce supaya mendukung strategi digital marketing B2C Anda.
Daftar Isi
ToggleResponsif
Pernahkah Anda mengunjungi sebuah website yang terlihat baik dalam tampilan desktop tetapi seketika berantakan ketika dibuka lewat smartphone? Itulah masalah yang akan Anda temui ketika website toko online Anda tidak responsif.
Website responsif adalah wajib hukumnya. Apalagi di tahun 2019 ini. Hal ini karena jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat. Sebuah studi dari Statista menunjukkan peningkatan jumlah orang yang berbelanja secara online lewat smartphone. Di tahun 2013, hanya ada sekitar 75 persen orang berbelanja lewat smartphone. Lima tahun berselang, jumlah ini meningkat menjadi 86 persen.
Website yang responsif akan memudahkan Anda untuk mengincar pasar potensial tersebut. Website responsif memanjakan pengguna smartphone dengan tampilan yang tetap menyenangkan. Meski website yang sama dibuka dari berbagai macam gadget yang memiliki resolusi layar yang berbeda. Para pengguna smartphone bisa berbelanja online dengan mudah hanya lewat smartphone saja.
Dengan begitu, website yang responsif akan menjadi amunisi khusus Anda untuk mengincar pasar pengguna smartphone yang besar tersebut dan menjadikan mereka sebagai pelanggan setia Anda.
Cepat
Kecepatan adalah segalanya. Begitu juga kecepatan sebuah website. Sebuah studi menunjukkan bahwa pelanggan berekspektasi sebuah website dapat diakses hanya dalam waktu 2 detik! Jika waktu loading lebih dari itu, 40 persen pelanggan Anda akan siap angkat kaki dari website Anda.
Dalam urusan B2C ecommerce, kecepatan adalah impresi pertama yang didapatkan oleh pelanggan Anda. Anda bisa saja kehilangan pelanggan potensial sebelum sempat menawarkan apapun, hanya karena waktu loading website Anda tidak cukup cepat. Karena itu investasikan tenaga dan sumber daya Anda pada kecepatan loading website.
Desain Website
Desain website Anda tidak kalah pentingnya dengan kedua poin di atas. Tampilan website Anda adalah identitas brand Anda. Desain website membantu pelanggan mengingat karakter brand Anda. Semakin banyak orang mengingat Anda karena karakter brand Anda, maka semakin mudah juga Anda untuk mengeksekusi strategi marketing selanjutnya.
- Berikan Pengalaman Berbelanja yang Menyenangkan
Anda sudah memiliki website yang responsif, cepat, dan memiliki desain website yang senada dengan branding produk Anda. Apakah tiga kualitas di atas cukup untuk membuat website Anda sebagai strategi digital marketing B2C? Jawabannya, tentu saja belum.
Jika ketiga kualitas website tersebut sudah terpenuhi, kini waktunya untuk “mendandani” website Anda dengan berbagai fitur yang memanjakan pengguna website Anda. Tujuannya utamanya adalah memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan.
Poin pengalaman berbelanja ini seringkali dilupakan oleh para pelaku bisnis B2C. Padahal, user experience yang baik akan meninggalkan kesan yang baik. Kesan yang baik adalah salah satu strategi marketing terampuh untuk membuat pelanggan Anda melakukan pembelian kedua dan seterusnya. Kesan yang baik juga memperbesar kemungkinan produk Anda akan direkomendasikan kepada pelanggan baru lainnya.
Demi kesan yang baik, website Anda tentu harus dibekali berbagai fitur yang memudahkan proses pembelian. Fitur-fitur penting tersebut antara lain: kemudahan dalam memilih variasi produk, memilih jasa ekspedisi, menghitung ongkos kirim, atau menyediakan berbagai pilihan payment gateway.
Jika website ecommerce Anda berbasis WordPress yang dipadukan dengan WooCommerce, tentu menambahkan fitur tersebut tak akan jadi persoalan. Berbagai plugin toko online untuk WooCommerce tersedia secara gratis dan bisa Anda terapkan dengan meng-install-nya saja.
- Edukasi Konsumen Lewat Content Marketing
Jika berbicara soal strategi digital marketing B2C, content marketing tentu tidak boleh luput dari topik bahasan. Strategi digital marketing apapun tak akan berhasil jika tidak didukung oleh kualitas konten yang mumpuni juga. Karena itu, Anda pun tidak boleh meninggalkan konten dalam menjalankan B2C marketing.
Peran konten dalam strategi digital marketing B2C bersifat vital. Kualitas konten yang baik tak hanya berfungsi untuk mendeskripsikan dan “menjual” fitur-fitur menarik pada produk Anda. Strategi konten marketing yang apik adalah kekuatan Anda untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan hingga menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada brand Anda. Tujuan tertinggi yang ingin dicapai tak lain dan tak bukan adalah angka penjualan yang semakin meningkat.
Untuk mengeksekusi strategi content marketing Anda, media yang digunakan pun bisa beragam. Anda bisa mulai dengan memaksimalkan manfaat blog bagi bisnis Anda. Selain blog, sosial media adalah lahan manis untuk mengeksekusi strategi content marketing Anda. Jangan lupa untuk memasang iklan di berbagai platform seperti Instagram, YouTube, dan Facebook untuk memperbesar exposure brand dan mendatangkan lebih banyak konsumen potensial bagi bisnis Anda.
- Pahami Kebiasaan Konsumen
Strategi marketing dibuat untuk menarik konsumen. Karena itulah, perilaku konsumen menjadi salah satu aspek penting yang harus Anda pertimbangkan sebelum mengeksekusi strategi digital marketing B2C Anda. Keliru menganalisa perilaku konsumen dapat mengakibatkan strategi marketing yang Anda jalankan pun menjadi tidak efektif dan efisien.
Ditambah lagi, setiap industri memiliki segmentasi konsumen yang berbeda-beda. Perilaku konsumennya pun berbeda. Strategi marketing yang mujarab untuk suatu industri belum tentu cocok jika diterapkan di industri lainnya.
Untuk memahami perilaku konsumen di industri yang Anda tekuni, Anda perlu mengetahui apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, bagaimana cara mereka menghabiskan waktu dan uang, dan bagaimana cara mereka berbelanja. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Anda dapat memetakan kebiasaan konsumen yang menjadi target pasar Anda dan strategi marketing yang tepat di tiap customer journey mereka saat ini.
- Buat Kontes dan Giveaway
Siapa yang tidak suka kontes? Semua orang suka mengikuti kontes apalagi jika dengan usaha yang seminimal mungkin bisa membuka kesempatan untuk mendapatkan hadiah yang besar. Dengan pemikiran ini, menyelenggarakan kontes atau lomba bisa jadi salah satu tips marketing B2C yang bisa Anda adaptasi untuk bisnis Anda.
Kontes yang dibuat pun tidak perlu megah dan berbentuk offline event. Dengan bantuan teknologi, Anda bisa membuat kontes lewat blog atau sosial media Anda. Anda bisa meminta pelanggan Anda untuk menjawab pertanyaan seputar produk Anda atau memberikan feedback mereka terhadap produk Anda.
Namun, jangan lupa jika tujuan utama dari kontes ini adalah untuk memuluskan jalannya strategi marketing B2C Anda. Pastikan jika kontes yang Anda buat memberikan feedback untuk mendukung strategi marketing Anda nantinya. Untuk mencapai hal tersebut, Anda bisa meminta peserta kontes untuk follow akun sosial media, subscribe YouTube, memberikan like di Instagram, mention di Twitter, ataupun menuliskan email mereka.
Agar kontes yang diselenggarakan memiliki efek marketing yang lebih besar, perhatikan juga hadiah yang akan Anda bagikan. Anda bisa memberikan hadiah yang berhubungan dengan bisnis Anda seperti voucher belanja, kupon diskon, freebies, dan sejenisnya.
Nah, itu dia lima strategi digital marketing B2C yang bisa Anda terapkan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkan.