Bisnis tidak hanya tentang menjual produk dan mendapat keuntungan. Perlu ada berbagai macam strategi yang tepat untuk membuat produk Anda berkembang seiring berjalannya waktu.
Salah satu caranya adalah melakukan analisis mendalam tentang bagaimana perilaku konsumen terhadap produk yang Anda buat, atau terkait pasar yang sedang diincar, dengan menerapkan Cohort Analysis. Cohort Analysis adalah salah satu metode atau strategi yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis Anda. Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Cohort Analysis?
Cohort Analysis adalah sebuah analisis unit tentang perilaku user, subscriber, atau konsumen. Analisis ini dilakukan secara mendalam sehingga Anda bisa mendapatkan data terkait tingkat interaksi pelanggan maupun calon pelanggan. Cohort Analysis menggunakan fitur demografis umum yang difokuskan dalam kurun waktu tertentu. Meski pada dasarnya analisis ini digunakan untuk hal-hal ilmiah, kini Cohort Analysis bisa menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan bisnis Anda.
Salah satu alat yang selaras dengan Cohort Analysis adalah Google Analytics. Google Analytics dapat terintegrasi dengan bisnis Anda secara digital, kemudian akan langsung menunjukkan seluruh data dari perilaku konsumen terhadap produk Anda.
Jika dilihat sekilas, hasil datanya hanya berupa angka. Namun, nomor-nomor inilah yang akan menjadi kunci agar bisnis Anda terus berkembang secara pesat ke depannya. Angka tersebut merupakan perilaku dan penyebab konsumen berinteraksi dengan produk dari sebuah bisnis.
Baca juga: Pengertian, Jenis dan Contoh Customer Relationship Management yang Bisa Ditiru
Tujuan Cohort Analysis
Sebuah bisnis tentu dibuat untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan produk atau jasa layanan. Namun, dalam proses untuk mendapatkan keuntungan tersebut, pebisnis tentu tak bisa hanya sekadar menjual produk ke pelanggan. Di sinilah peran Cohort Analysis berjalan.Cohort Analysis adalah metode yang bisa membantu sebuah bisnis untuk lebih dekat dengan konsumennya.
Hal ini tak terlepas dari tujuan Cohort Analysis, yaitu untuk menemukan siklus perilaku konsumen yang terdiri dari akuisisi, retensi, dan pengembangan. Analisis ini akan membuat Anda memahami peningkatan atau penurunan dari keterlibatan konsumen terhadap produk yang Anda miliki. Data biasanya mulai tersedia sejak pelanggan mengakses produk hingga mereka tak lagi menggunakannya.
Anda sebagai pebisnis bisa menggunakan data-data yang diberikan dari Cohort Analysis untuk memahami perilaku konsumen dan siklus penggunaannya. Data-data tersebut menjadi bekal bagi sebuah bisnis untuk mengetahui kualitas produk yang dijual. Anda bisa terus menyesuaikan kualitas produk dengan menambahkan berbagai fitur dan terus mengembangkan layanan, sehingga customer retention bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Pentingnya Cohort Analysis Bagi Bisnis
Cohort Analysis adalah salah satu metode yang penting bagi bisnis. Dalam sebuah bisnis, tentu Anda ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan ini didapat dari memahami siklus konsumen. Perlu dipahami bahwa sebuah bisnis memerlukan banyak pelanggan tetap untuk bisa mencapai tahap sehat.
Nah, Cohort Analysis ini sangat berguna untuk membuat konsumen biasa menjadi pelanggan tetap. Seluruh data yang disajikan akan digunakan untuk meramu strategi pendekatan terhadap konsumen dan menyesuaikan produk yang cocok dengan mereka.
3 Tipe Cohort Analysis
Data-data yang diberikan hasil dari Cohort Analysis sangat berguna untuk perkembangan bisnis Anda. Seluruh data bisa dijadikan acuan untuk meramu strategi yang tepat agar penjualan bisa terus meningkat seiring waktu. Anda juga bisa meramu kualitas produk atau layanan yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan.
Jika sudah memahami metode tersebut, maka perlu dipahami juga beberapa tipe Cohort Analysis yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Berikut di antaranya:
1. Behavioral cohort
Tipe Cohort Analysis ini pada umumnya mengategorikan kelompok konsumen berdasarkan perilaku mereka. Biasanya, data yang didapatkan dari analisis tipe ini adalah seberapa aktif konsumen menggunakan layanan atau produk yang disediakan.
Di samping itu, Anda bisa juga mendapatkan data seberapa banyak konsumen atau pengguna yang mendaftar ke layanan yang disediakan, serta berbagai tindakan lainnya terhadap produk yang dijual. Data tersebut juga bisa mengetahui seberapa loyal pelanggan terhadap bisnis yang Anda jalankan.
2. Acquisition cohort
Tipe Cohort Analysis yang kedua adalah Acquisition Cohort. Data yang diperoleh dari analisis tipe ini berhubungan dengan waktu. Contohnya, Anda akan mendapatkan data tentang sejak kapan pengguna atau konsumen menggunakan layanan atau produk yang Anda jual. Lalu, Anda juga bisa menemukan data hingga kapan mereka menggunakan produk tersebut. Data-data ini kemudian bisa dikelompokkan juga berdasarkan waktunya, misalnya harian, mingguan, atau bulanan.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui 4 Prinsip Customer Engagement
3. Specific customer behavior
Tipe yang satu ini cukup berbeda dari dua sebelumnya. Specific Customer Behavior digunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku sekelompok konsumen yang berbeda. Hal ini didapat dengan cara membagi seluruh konsumen menjadi beberapa kelompok untuk analisis konsumen dari sejak pemasangan layanan, pemberhentian, hingga penagihan atau transaksi yang terjadi.
Cohort Analysis adalah metode penting untuk membuat bisnis yang Anda jalankan menjadi lebih dekat ke konsumen. Alasan-alasan mengapa mereka melakukan pemberhentian penggunaan layanan, atau tak lagi membeli produk, bisa menjadi data penting untuk meningkatkan kualitas produk Anda. Namun, jika Anda masih bingung dengan penggunaan metode ini, serahkan saja pada ToffeeDev. Kami menyediakan jasa digital marketing hingga konsultasi kebutuhan pemasaran digital untuk keperluan kemajuan bisnis Anda. Kami akan memasarkan produk Anda dengan strategi yang tepat sesuai dengan pesan-pesan dari brand yang Anda bangun. Hubungi ToffeeDev sekarang dan mari bersama-sama tingkatkan angka penjualan produk!
