Ada banyak sekali strategi yang dapat Anda gunakan ketika berhubungan dengan kegiatan pemasaran suatu bisnis, salah satunya adalah data driven marketing. Dari sekian banyaknya strategi marketing, pasti muncul pertanyaan apa beda data driven marketing dengan strategi marketing yang ada. Lalu, apa bedanya?
Untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai dunia marketing ini, ToffeeDev akan mengulas secara khusus apa yang dimaksud dengan data driven marketing, dari pengertian, manfaat, strategi penerapan, hingga tantangan yang akan dihadapi ketika menerapkan data driven marketing. Pastikan Anda untuk membaca artikel hingga akhir untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
Apa itu Data Driven Marketing?
Data driven marketing adalah salah satu metode dalam strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengoptimalkan komunikasi antara pemilik bisnis dengan konsumen. Data driven marketing menggunakan beberapa informasi dari pelanggan sebagai acuan perusahaan untuk mendapatkan strategi pemasaran yang efektif.
Data driven marketing umumnya menggunakan beberapa informasi pelanggan seperti rentang usia, letak geografis hingga tingkat pendapatan. Informasi tersebut sangat mempermudah perusahaan dalam menentukan marketing target atau target pemasaran sehingga pemasaran yang dilakukan dapat dilakukan dengan efisien. Â
Baca Juga: 6 Cara Menghitung Engagement Rate
3 Manfaat Data Driven Marketing
Ada beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan ketika menerapkan data driven marketing. Berikut adalah sederet manfaat yang harus Anda ketahui dari data driven marketing.
1. Dapat Mengetahui Kebutuhan Pasar
Metode data driven marketing sangat membantu perusahaan dalam mengetahui kebutuhan dari konsumen. Hal ini karena metode data driven marketing menggunakan informasi dari pelanggan untuk menentukan lokasi pemasaran yang tepat juga seberapa banyak layanan produk atau jasa mereka dengan tepat sasaran.
2. Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan
Selain digunakan untuk mengetahui kebutuhan pasar, informasi pelanggan yang digunakan dalam metode data driven marketing juga dapat digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan pengembangan bisnis.
Pertimbangan dapat dilakukan dengan menganalisis data atau informasi yang telah didapatkan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah pengembangan bisnis dengan tepat dan efisien.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Cara Memasarkan Produk Melalui Media Sosial
3. Untuk Menganalisa Penjualan Produk
Selain itu, metode pemasaran data driven marketing juga dapat berfungsi untuk menganalisa penjualan produk yang telah digunakan. Data berupa angka dari hasil penjualan selanjutnya dianalisis dengan cara menghitung secara matematis lalu dikombinasikan dengan metode data driven marketing.
Hasil perhitungan tersebut nantinya dapat membantu perusahaan untuk mengetahui berapa jumlah keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan dalam menjual produk yang dihasilkan. Maka dari itu, perusahaan nantinya akan dapat menentukan langkah yang tepat dalam memasarkan produk yang dihasilkan.Â


3 Cara Melakukan Data Driven Marketing
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan data driven marketing. Berikut adalah cara penerapan data driven marketing yang dapat Anda lakukan.
1. Mengidentifikasi Data
Pengidentifikasian data sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan banyak bantuan dari platform analytics. Namun, meskipun dari hasil analytics pun sebenarnya sudah dapat dikatakan sangat spesifik. Namun, tingkat spesifikasi ini masih terlalu general. Pastikan lagi untuk lebih melakukan spesifikasi yang lebih dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.
2. Membuat Iklan yang Terencana
Buatlah iklan yang menarik namun terencana. Anda dapat mendaur ulang iklan secara terencana agar pelanggan tetap kembali pada Anda. Kembalinya pelanggan dalam rentan waktu yang berbeda juga memberikan hasil data yang berbeda pula seiring berjalannya waktu. Anda bisa menggunakan layanan dari pihak ketiga untuk layanan jasa Google Ads.
3. Memilih Channel yang Tepat
Memilih channel yang tepat adalah salah satu cara untuk menerapkan data driven marketing. Channel yang tepat di sini adalah sesuai dengan tujuan dan karakteristik perusahaan. Namun, terlepas dari kedua hal itu, Anda harus memilih channel yang memiliki potensi lebih untuk mengumpulkan banyak orang sehingga pengiklanan Anda dapat diakui banyak orang.
Baca Juga: Mengenal Macro Influencer dari Jenis Influencer Marketing
3 Hal yang Menjadi Tantangan Data Driven Marketing
Selain mengetahui keuntungan yang dapat diberikan data driven marketing, Anda juga perlu mengetahui tantangan apa saja yang akan dihadapi ketika menerapkannya. Berikut adalah beberapa tantangan data driven marketing yang harus Anda ketahui.
1. Tantangan dalam Validasi Data
Ketika Anda menerapkan data dengan menggunakan data driven marketing, tantangan yang harus dihadapi adalah tingkat validasi atau keaslian data yang Anda kumpulkan. Meskipun dengan hadirnya digital marketing, Anda dapat mudah mengumpulkan data. Namun, kadang keaslian data masih dapat dipertanyakan.
Pada penerapannya masih ada celah bagi setiap pengguna atau pelanggan yang mengisi data dengan sesuka hati mereka, yang mana data yang dikumpulkan sebenarnya tidak sesuai. Maka dari itu, celah inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Anda ketika menerapkan data driven marketing.
2. Keharusan untuk Menarik dan Memperbarui Data Setiap Waktu
Jumlah pelanggan yang dapat Anda kumpulkan bisa sangat banyak, bahkan menyentuh angka jutaan atau lebih. Selain itu, basis digital marketing membuat data sangat mudah untuk didapatkan pada setiap waktunya.
Data ini harus Anda menyimpan data-data baru yang muncul pada kapan saja untuk memperbarui basis data bisnis Anda. Apabila hanya menggunakan cara manual. Mungkin akan menjadi pekerjaan yang berat dan membosankan. Maka dari itu, pastikan Anda memiliki tools yang dapat memudahkan pekerjaan seperti ini seperti marketing dashboard.
Baca Juga: Mengenal Apa itu SEO Marketing
3. Mengatasi Permasalahan Silo
Data driven marketing juga memiliki tantangan yang berhubungan dengan silo. Apa itu silo? Silo adalah keadaan di mana Anda atau suatu divisi pada perusahaan tidak dapat mengakses data dari divisi lain untuk kelancaran perkembangan bisnis.
Namun, ketika Anda mengalami tantangan seperti ini, bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. Anda tetap bisa mengatasi masalah ini dengan membangun data warehouse yang nantinya dapat diakses di satu tempat.
Untuk memaksimalkan marketing bisnis Anda dengan berbasis digital, Anda dapat menggunakan layanan dari ToffeeDev. Silakan temukan berbagai layanan digital marketing lainnya dari ToffeeDev di sini atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.