Perbandingan Strategi Digital Marketing B2B vs B2C

Digital Marketing B2B vs B2C

Digital marketing menjadi bagian penting di dalam industri pada saat ini. Ketika banyak industri besar yang memutuskan untuk tetap mempertahankan gaya marketing konvensional, tetap lebih banyak yang sadar bahwa dengan pendekatan digital lebih tepat. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat juga membantu penerapan digital marketing menjadi lebih efektif. Digital marketing juga bisa diterapkan di dalam model bisnis B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer). Sebenarnya bagaimana perbandingan digital marketing B2B vs B2C?

Dalam gaya bisnis yang dijalankan, sudah jelas B2B dan B2C memiliki perbedaan. Ketika B2B berfokus dalam transaksi bisnis antara perusahaan dengan perusahaan, berbeda dengan B2C. B2C fokus dalam transaksi bisnis antara perusahaan dengan konsumen secara langsung. Bisa dibilang, B2C lebih dekat dengan kehidupan masyarakat luas, dibandingkan dengan B2B. Namun ketika berbicara mengenai pekerjaan yang dijalankan, banyak orang yang bekerja di perusahaan B2B.

Untuk penerapan digital marketing B2B vs B2C sendiri, sebenarnya ada perbedaan dan juga ada persamaannya juga. Tidak dapat dipungkiri, ada beberapa cara sama dan berbeda di antara keduanya. jadi bagaimana perbandingan digital marketing dari kedua model bisnis? Simak penjelasna lengkapnya di bawah ini.

Digital Marketing B2B

Digital marketing B2B memang berfokus untuk menarik perhatian para perusahaan yang membutuhkan produk atau jasa Anda. Maka dari itu, diperlukan website yang berisi informasi penting dan menunjang bisnis, menggunakan SEO untuk optimasi website dan konten, serta memaksimalkan media sosial.

Khusus untuk website, sudah pasti harus dibuat sebaik mungkin dengan optimasi SEO yang benar. Dengan optimasi yang dilakukan, maka brand awareness dan penjualan bisa naik dengan sendirinya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, website perusahaan B2B harus bisa dijalankan dengan berkala. Tidak boleh ada masa di mana website tersebut tidak terurus. Perusahaan yang membutuhkan bisnis Anda bisa melihat hal tersebut sebagai bentuk ketidakseriusan dalam pekerjaan.

Untuk bisa mengoptimalkan website, maka perlu juga bantuan konten. Konten yang dibuat inipun harus memiliki nilai SEO agar bisa menaikkan trafik ke dalam website. Terakhir adalah mencoba membuat media sosial yang dimiliki diisi oleh postingan yang serius dan menunjukkan bahwa perusahaan Anda cocok dijadikan tempat perusahaan lain untuk membeli produk atau jasa. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa digital marketing B2B harus bisa menunjukkan profesionalitas yang lebih besar dan serius.

Digital Marketing B2C

Untuk digital marketing B2C sendiri, memang fokus untuk menarik perhatian konsumen yang lebih santai dan bisa dilakukan dengan berbagai gaya. Sebenarnya untuk strategi digital marketing B2C, tetap sama dengan B2B. Menggunakan website, optimasi konten dengan SEO, hingga menggunakan media sosial. Tapi ada satu lagi strategi yang bisa dijalankan yaitu memberikan promo secara terang-terangan di dalam website atau media sosial.

Ketika berbicara promo yang diberikan kepada konsumen, sudah pasti ada dua cara yang biasa dilakukan, yaitu memberikan potongan harga atau diskon dan memberikan promo seperti Beli 1 Gratis 1. Untuk digital marketing B2C memang harus bisa menarik perhatian lebih banyak tipe orang dan lapisan masyarakat. Secara penerapan sebenarnya lebih sulit, namun tetaplah menantang. Itulah mengapa B2C selalu mengharapkan ide-ide baru nan segar agar bisa lebih banyak menarik perhatian konsumen secara langsung.

Itulah perbandingan strategi digital marketing B2B vs B2C. Semoga informasi yang diberikan di artikel ini bisa memberikan manfaat sekaligus wawasan terbaru kepada Anda. Jangan lupa untuk memberikan komentar tentang artikel ini dan share artikel ini di media sosial Anda agar semakin banyak yang tahu informasi ini.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat