LinkedIn tidak main-main ketika menyangkut tentang foto profil profesional dan begitu juga dengan kamu. Jika kamu mengunggah sebuah foto ke profil yang bukan merupakan foto asli kamu atau bahkan bukan sebuah foto kepala saja, LinkedIn berhak untuk mencabut itu dari profilmu. Jika dalam 3 kali kamu mengunggah foto “palsu” — jangan main-main, LinkedIn akan melarang kamu untuk mengunggah foto kembali. No joke.
Situs 313 million-plus member adalah sebuah jaringan profesional, khususnya dengan kolega saat ini dan dulu, mempekerjakan manager, klien yang berpotensi, dan kontak lain yang berhubungan dengan bisnis. Itu artinya, foto profil kamu juga harus profesional. Dalam kata lain, aman. Menunjukkan foto profil ke khalayak.
Jadi, jika kamu ingin menunjukkan wajah profesional kamu di LinkedIn — kamu tentu mau, kan? Jangan ragu untuk menggantinya sekarang. Mengunggah foto selfie sebetulnya tidak masalah, apalagi jika kamu melakukannya di Instagram, Tinder atau Facebook. Namun, ketika kamu mengunggahnya di LinkedIn, ini akan menjadi suatu masalah. Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut ada beberapa pengingat jenis foto untuk kamu sebelum kamu mengunggahnya menjadi foto profil LinkedIn, dikutip dari Entrepreneur.com:
-
Daftar Isi
ToggleFoto selfie di kaca
Just please, simpanlah kepedean kamu, selfie di depan kaca kamar mandi, foto head-to-toe atau kata lain #OOTD hanya untuk Facebook. Itu membuat kamu sama sekali tidak profesional di LinkedIn, bahkan jika kamu nampak terlihat seperti boss ketika menggunakan gaya setelan hipster Hugo Bosss, atau apapun yang kamu pikirkan. Come on, mulai sekarang buang jauh-jauh foto tersebut di profil LinkedIn kamu — dan foto casual apapun yang menunjukkan selfie kamu. #wrongplatform
-
Foto dengan filter berlebihan
Bersantailah sejenak dari filter yang berlebihan. Sebenarnya, jangan gunakan filter sama sekali, tidak pada LinkedIn. Karyawan dan klien yang berpotensi ingin menghubungi kamu secara langsung, mungkin akan mengurungkan niatnya ketika melihat foto profil kamu yang seperti itu. Jika kamu melakukannya di Instagram, sama sekali tidak masalah, apalagi jika kamu suka warna yang mencolok. Tapi LinkedIn bukanlah tempat untuk ajang seperti itu.
-
Foto bertema “Aku sangat membenci hidupku”
Jangan pernah memposting sebuah foto profil yang membuat kamu terlalu intens, misal sedih yang berlebihan. Sebenarnya, apa yang kamu harapkan dengan memposting foto seperti itu? Calon boss kamu juga tidak akan terlalu peduli dengan betapa beratnya hidup kamu — hanya dengan melalui sebuah foto. Dan juga, jangan memasang foto profil yang terlalu gembira. Cukup memasang foto dengan senyum yang indah dan jadikan ini sebagai keuntungan dari sebuah “kompetisi”.
Dengan senyum yang rileks dan indah, kamu secara gamblang telah menjadi seseorang yang mudah dihubungi dan dipercaya, seseorang yang melihatmu sebagai karyawan yang berpotensi pun akan menghampiri profil kamu. Selalu ingat kalimat ajaib yang berbunyi “selalu ada keajaiban dalam sebuah senyuman”. Ini sudah terbukti. Gunakanlah hal ini sebagai keuntungan buat kamu. -
Foto yang buram
Tidak ada seorangpun yang harus menyipitkan mata ketika ia melihat foto kamu. Biasakan diri kamu dengan salah satu tools di Photoshop: Sharpening. Atau, jika memang ternyata foto kamu terlalu buram atau sulit untuk diperbaiki, gunakan foto yang berbeda, yang jauh lebih jelas. Fokus, wajah. Ini merupakan hal yang sangat mendasar.
-
Foto seluruh badan yang cukup “Heboh”
Bagi beberapa pengguna LinkedIn, menggunakan foto seluruh badan adalah keharusan. Mereka berpikir menggunakan foto dengan gaya berlebihan, memakai legging, menggunakan T-shirt yang kebesaran, adalah sesuatu yang keren, namun tidak untuk LinkedIn. Atau berpose dengan gaya “Yoga”, atau yang lebih ekstrem lagi adalah memasang foto dengan menggunakan baju karate dengan sabuknya. Just no… Cobalah berpose normal untuk foto seluruh badan, dengan latar belakang yang polos, gaya yang tidak berlebihan, itu saja sudah cukup untuk menarik perhatian calon boss kamu di LinkedIn. Jika kamu memasang foto seperti yang tersebut di atas, mulai sekarang berhenti dan gantilah foto seluruh badan kamu dengan yang lebih sopan.
-
Foto bertema “Katakan Hai Pada Kucingku”
Berikut ini adalah aturan termudah yang perlu diingat: Kecuali kamu seorang dokter hewan, jangan pernah berpose dengan hewa peliharaan kamu. Sebesar apapun kamu memuja salah satu jenis kucing, maaf, itu bukanlah salah satu yang dibutuhkan dalam foto profil LinkedIn. Kamu adalah kamu. Simpanlah foto bersama hewan peliharaan kamu untuk kebutuhan yang lain, asal jangan di LinkedIn.
-
Foto bertema “Oops, saya menjatuhkan sesuatu”
Secara teknis, kami memang lebih dari sebuah wajah saja. Kamu adalah seseorang. Seseorang yang utuh dengan otak di kepala, kedua kaki dengan sepatu, dan kamu bisa memposting foto profil LinkedIn manapun yang kamu mau. Artinya, kita berharap, kecuali terjadi sesuatu yang aneh yang mengharuskan kamu menoleh ke bawah dagumu. Atau telinga kamu. Kamu akan mendapatkan keseluruhan foto. Tunjukkanlah wajahmu, seluruh wajahmu tanpa ada yang lain hanya wajahmu.
-
Foto siluet standar LinkedIn
Di atas memang bisa dapat sedikit dimengerti — dan seperti orang yang tidak memiliki kepercayaan diri, kembali lagi dengan wajah mereka — kamu bisa kehilangan beberapa kesempatan orang untuk melihat profil kamu hanya karena kamu tidak memasang foto profil sama sekali. Jika kamu memasang foto diri kamu pada profil, LinkedIn mengatakan ada kesempatan lebih dari 7 kali orang mengklik profilmu. Jadi jangan menggunakan foto dengan warna yang creepy seperti gambar standar “male silhoutte”.