Ya, ini merupakan hal yang cukup mengganggu di dunia internet selama beberapa tahun belakangan. Bagaimana tidak, untuk menunjukkan kalau kamu manusia atau bukan, kamu harus menuliskan kata yang terdapat pada kolom yang berada di atas form ketika kamu hendak memasukkan data. Bagi sebagian orang, ini merupakan hal yang cukup menjengkelkan — apalagi jika kamu harus berkali-kali memasukannya — karena salah memasukkan kodenya.
CAPTCHA sendiri merupakan singkatan dari Completely Automated Public Turing Test to tell Computers and Humans Apart. Jika dilihat dari kepanjangannya, tentu kamu sudah tahu bahwa “alat” ini diperuntukkan untuk meyakinkan bahwa kamu adalah manusia, bukan komputer. Sistem yang sudah ada sejak tahun 2009 ini, akan “dibunuh” oleh Google di tahun 2017.
Mesin pencari terbesar di dunia itu tak lagi secara terang-terangan mengidentifikasi penggunanya dari depan, melainkan dari belakang (background). Sistem ini disebut dengan “invisible CAPTCHA” alias CAPTCHA yang tak terlihat, dilansir dari Kompas.com. Perwakilan dari Google mengatakan bahwa ini adalah kombinasi machine learning dan analisis mendalam yang mampu beradaptasi dengan ancaman yang lebih baru.
Itulah mengapa, Invisible CAPTCHA lebih dipilih untuk mendeteksi bahwa kamu manusia atau robot. Tidak hanya itu, sistem baru ini dinilai lebih akurat dalam mengidentifikasi manusia. Invisible CAPTCHA akan semakin jauh lagi merekam dan menganalisa tindakan pengguna internet.
Bagi kamu yang belum tahu, CAPTCHA sendiri memiliki love-hate relationship dengan para penggunanya. Walaupun menjengkelkan, namun sistem tersebut sebetulnya berguna untuk mencegah serangan hacker di dunia internet. Google perlahan mulai menghilangkan CAPTCHA dari sistemnya. Nantinya kamu tidak akan lagi melihat tulisan “I’m not a robot” kembali. Namun, ada sedikit “kekurangan” dari sistem terbaru Google ini, yaitu bagi kamu yang tidak suka “dilacak” mungkin akan sedikit merasa risih dengan adanya Invisible CAPTCHA ini.
