Kesalahan Umum pada UX Design

Halo semuanya, Welcome back to Toffee #SharingMonday. Di setiap hari Senin, kita akan sharing berbagai hal seputar Digital Marketing, web development, dan juga design. Di kesempatan kali ini bersama saya Deka sebagai designer di Toffeedev akan membahas mengenai kesalahan umum pada UX Design.

1. Terlalu Banyak Memberikan Pilihan Kepada User

Hanya karena pengguna memiliki lebih banyak pilihan, ini engga berarti mereka akan lebih puas dan merasa senang. Banyak pilihan membuat user harus berpikir lebih lama untuk menentukan pilihan, apalagi banyak pilihan yang engga relevan. Dan ini berhubungan dengan Hick’s Law. Hick’s Law adalah teori yang memprediksi bahwa waktu dan upaya yang diperlukan untuk membuat keputusan, meningkat seiring dengan jumlah pilihan. Maka dari itu inilah alasan mengapa kita harus mengecilkan sedikit mungkin pilihan yang ada. Beberapa contoh yang sudah menerapkan Hick’s Law ini adalah Google. Kemudian contoh lainnya ada juga desain remote. Bisa dibilang minimalis adalah kunci untuk menerapkan Hick’s Law ini.

2. Anggapan Bahwa Semuanya Harus Dapat Diakses Melalui Homepage

Kenyataannya engga semuanya harus selalu dapat diakses dari homepage. Kita harus mampu menampilkan informasi yang jelas, langsung ke intinya, dan tepat tanpa harus menampilkan terlalu banyak hal apalagi hal-hal yang sebenarnya engga perlu. Dan ini berhubungan dengan poin pertama tadi, terlalu banyak menampilkan informasi juga akan membuat user kesulitan untuk memahami apa yang sebenarnya kita tawarkan dan tidak menutup kemungkinan bagi user akan langsung meninggalkan website kita.

3. Penggunaan Infinite Scroll

Sebenarnya ini engga sepenuhnya salah, karena tergantung kondisi. Namun biasanya penggunaan infinite scroll ini cukup membuat kontra dalam UX dan pengalaman user. Infinite scroll memungkinkan user untuk mengscroll konten halaman tanpa henti dan dari sisi user, ini akan menyebabkan experience yang membosankan dan pada akhirnya, user tidak dapat menemukan informasi yang dia cari. Masalah lainnya adalah area footer yang akan sulit untuk terlihat, karena konten yang terus dimuat otomatis akan membuat footer semakin terdorong ke bawah. Footer ada karena suatu alasan, yaitu mengandung konten yang terkadang dibutuhkan user. Terkadang kita menginginkan beberapa informasi tambahan seperti alamat, kontak, dan informasi lainnya yang bersifat bantuan, maka kita akan melihat ke area footer. Solusi atau opsi lain yang bisa kita gunakan adalah menggunakan Pagination, di mana konten yang banyak akan dibagi menjadi beberapa halaman atau bagian. Namun ada beberapa kondisi di mana infinite scroll ini dapat berjalan cukup efektif. Infinite scroll cocok untuk website atau aplikasi yang kontennya didapat menggunakan User-Generated Content seperti Twitter, Facebook, Pinterest, dan Instagram.

4. Mengesampingkan Fungsi Untuk Mengikuti Tren Desain

Mengikuti tren desain memang cukup penting, karena setiap tahunnya pasti akan selalu ada tren desain terbaru. Namun yang perlu kita perhatikan adalah kita harus bereksperimen untuk memahami bagaimana user bereaksi terhadap tren desain tersebut. Apakah efektif? Semakin mempermudah user? Atau malah sebaliknya? Hal ini cukup penting untuk diperhatikan jika kita ingin membuat produk, website, atau apps yang memenuhi fungsi UX yang baik, dibandingkan hanya untuk menghias website dan mengesampingkan fungsi. Karena cantik tidak selalu berarti bermanfaat, dan efisien tidak selalu berarti efektif. Sehingga jika kita simpulkan dari poin ini adalah jangan terlalu mengikuti tren-tren desain sekarang dan terpengaruh oleh tren-tren tersebut, tapi pentingkan lah dulu fungsionalitas dan kegunaan.

5. Tidak Melakukan Research

Sejujurnya, langkah ini adalah hal yang cukup bikin malas. Tapi jangan salah, karena riset itu sangat penting dalam suatu proyek UX Design. Karena bagaimana pun juga kita harus tahu behaviour user, kebutuhan user, pengalaman user, dan motivasi user sebelum membuat sebuah product. Karena kita tidak bisa memberikan solusi tanpa memahami secara detail mengenai permasalahan yang dihadapi user. Bisa dibilang riset itu adalah bagian dari proses mendesain. Justru ketika kita melakukan riset, akan ada banyak ide-ide bagus yang kita dapatkan.

Okay jadi itulah beberapa kesalahan umum dalam UX Design yang mungkin sering kita hadapi. Dan sekian #SharingMonday kita kali ini, semoga informasinya bermanfaat. Jika kalian merasa kontennya bermanfaat silakan share, like, dan jangan lupa di-subscribe. Dan kalau misalkan kalian ada saran untuk konten selanjutnya, silakan comment di bawah. Sampai ketemu lagi di video selanjutnya.

Share this post :

Scroll to Top