Welcome to Toffee #SharingMonday, bersama saya Farhan Agassi, Content Writer dari ToffeeDev.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai di saat kita membuat sebuah konten, pasti ada satu ataupun dua sumber yang kita jadikan referensi. Bisa saja referensi ini sangat cocok dengan ide tulisan kita sehingga tulisan bisa menjadi lebih bagus ataupun mempunyai informasi yang lebih lengkap. Namun, akan sangat berbahaya apabila yang kita lakukan adalah copy paste tanpa adanya tambahan value yang berbeda, informasi baru, ataupun sesuatu yang membuatnya berbeda dari referensi. Bisa saja ini disebut sebagai plagiarisme.
Bagi para pembaca, mereka mungkin tidak terlalu mementingkan konten seperti ini. Bisa saja mereka sudah mendapatkan jawaban dari apa yang mereka cari melalui konten duplikasi ini. Namun bagi Google, mereka harus bisa memilih konten mana yang harus mereka tampilkan sehingga bisa saja berpengaruh terhadap yang namanya ranking pada hasil pencarian. Sebagai seorang penulis, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Yang pertama itu kita bisa lacak ataupun simpan referensi kita. Jadi, ketika kita sudah menulis sebuah konten dan menggunakan banyak referensi, kita bisa tambahkan itu di akhir konten. Sehingga bisa menjadi semacam daftar pustaka dan juga bisa membantu para pembaca. Mereka bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai apa yang mereka temukan di konten kita.
Yang kedua ada kutipan dan parafrase. Kedua hal ini sangat penting, terlebih lagi dalam tulisan akademik. Namun, dalam tulisan web ini juga menjadi sesuatu yang kita perhatikan. Melalui kutipan, kita juga bisa menggunakan semacam outbound link yang juga membantu konten kita menjadi lebih baik. Lalu dari parafrase, kita bisa menambahkan sesuatu yang berbeda ataupun value berbeda. Sehingga tidak terlihat terlalu mirip dengan referensi kita.
Yang terakhir, kita bisa menggunakan yang namanya plagiarism checker. Ada beberapa website ataupun tools yang bisa membantu kita. Jadi kita bisa tahu, di dalam konten kita ini mungkin ada plagiarisme yang tidak kita sadari sehingga kita bisa perbaiki nantinya untuk menghasilkan konten yang lebih baik.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang penulis dalam mencegah pembuatan konten duplikasi. Bila kalian ada ide ataupun pertanyaan yang harus dibahas di Sharing Monday berikutnya, bisa dituliskan di kolom komentar. Sampai jumpa di #SharingMonday berikutnya.