Jika Anda pernah memperhatikan komponen-komponen yang menyusun sebuah business model, bisa jadi Anda juga melihat bahwa revenue stream adalah salah satu komponen pembentuknya. Secara sederhana, revenue stream adalah poin yang dapat membantu Anda untuk melihat bagaimana bisnis bisa mendapatkan uang dan dari mana uang tersebut didapat.
Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai arti, fungsi, dan jenis-jenis dari revenue stream yang bisa menjadi acuan Anda dalam menyusun sebuah business model. Mari kita simak bersama ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
Daftar Isi
ToggleApa itu Revenue Stream?

Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/overhead-shot-of-a-pen-and-notebook-on-charts-7947837/
Revenue stream adalah sumber pendapatan utama yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan produk atau layanan yang ditawarkan. Revenue stream bisa berasal dari beberapa sumber seperti penjualan langsung, iklan, biaya berlangganan, penjualan lisensi, komisi, atau royalti.
Setiap perusahaan memiliki revenue stream yang berbeda-beda tergantung pada jenis produk atau layanan yang ditawarkan dan target pasar yang dituju. Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk fisik seperti sepatu atau pakaian biasanya mengandalkan revenue stream dari penjualan langsung, sedangkan perusahaan teknologi seperti Google atau Facebook mendapatkan revenue stream dari iklan yang ditampilkan di platform mereka.
Penting untuk mengelola dan mengoptimalkan revenue stream untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sukses. Strategi bisnis yang baik harus mempertimbangkan apakah revenue stream yang ada sudah optimal atau masih ada peluang untuk meningkatkan pendapatan.Â
Hal ini bisa dilakukan dengan cara menambah produk atau layanan baru, menjangkau pasar yang lebih luas, atau meningkatkan efisiensi operasional agar biaya produksi lebih efisien.
Fungsi Revenue Stream Untuk Bisnis
Revenue stream memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari revenue stream dalam bisnis:
1. Memproyeksikan Keuntungan
Pengetahuan revenue stream yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan memungkinkan perusahaan dapat memproyeksikan keuntungan yang akan didapatkan dalam periode waktu tertentu. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan anggaran marketing atau investasi pada masa yang akan datang.
2. Menyusun Strategi Pengembangan Perusahaan
Revenue stream dapat membantu perusahaan untuk menentukan strategi pengembangan bisnis pada masa yang akan datang. Pertimbangan revenue stream yang ada dan potensi pendapatan baru dapat membantu perusahaan menentukan produk atau layanan baru yang akan ditawarkan atau menjangkau pasar yang lebih luas untuk meningkatkan pendapatan.
Baca Juga: Inovasi: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Ciri-Cirinya
3. Memprediksi Total Penjualan dan Profit
Perusahaan dapat memprediksi total penjualan dan profit yang akan didapatkan dalam periode waktu tertentu dengan revenue stream. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan produksi atau pengiriman produk.
4. Membantu Memikat Perhatian Investor
Revenue stream juga dapat membantu perusahaan untuk memikat perhatian investor. Investor biasanya tertarik pada bisnis yang memiliki potensi pendapatan yang tinggi dan stabil dari revenue stream yang kuat. Revenue stream yang kuat memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis.
Jenis-Jenis Revenue Stream

Terdapat beberapa jenis revenue stream yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan ternama di lokal maupun mancanegara. Jenis-jenis ini hadir menyesuaikan dengan kebutuhan dan jenis industri yang digeluti oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Jenis-jenis revenue stream tersebut di antaranya:
1. Penjualan Produk dan Jasa
Revenue stream dari penjualan produk atau jasa adalah salah satu sumber pendapatan yang paling umum dan paling mudah dipahami. Bisnis dapat menghasilkan pendapatan dari penjualan produk fisik atau layanan seperti konsultasi, desain, atau layanan teknis. Contoh perusahaan yang mengandalkan revenue stream dari penjualan produk dan jasa adalah Nike, Apple, atau McDonald’s.
2. Langganan
Revenue stream dari model bisnis berlangganan adalah ketika pelanggan membayar biaya bulanan atau tahunan untuk mengakses produk atau layanan tertentu. Model bisnis ini cocok untuk perusahaan yang memiliki produk atau layanan digital, seperti aplikasi berlangganan seperti Netflix, Spotify, atau Adobe Creative Cloud.
3. Iklan
Revenue stream dari iklan adalah ketika perusahaan menghasilkan pendapatan dari pengiklan yang membayar untuk menampilkan iklan di platform atau media yang dimiliki perusahaan. Contoh perusahaan yang mengandalkan revenue stream dari iklan adalah Google, Facebook, atau Instagram.
Baca Juga: Revenue Streams Adalah: Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya
4. Lisensi
Revenue stream dari lisensi adalah ketika perusahaan menghasilkan pendapatan dari penggunaan hak cipta, paten, atau merek dagang milik perusahaan. Perusahaan dapat menjual lisensi kepada pihak ketiga untuk menggunakan produk atau merek dagang mereka. Contoh perusahaan yang mengandalkan revenue stream dari lisensi adalah Microsoft, Disney, atau Nike.
5. Penyewaan Layanan
Revenue stream dari penyewaan layanan adalah ketika perusahaan menghasilkan pendapatan dari menyewakan produk atau layanan tertentu. Contoh perusahaan yang mengandalkan revenue stream dari penyewaan layanan adalah Airbnb, Grab, atau Gojek.
6. Komisi
Revenue stream dari komisi adalah ketika perusahaan menghasilkan pendapatan dari menerima persentase dari nilai penjualan atau transaksi yang dilakukan melalui platform mereka. Contoh perusahaan yang mengandalkan revenue stream dari komisi adalah Amazon, Lazada, atau Tokopedia.
Memahami revenue stream sangat penting untuk sebuah bisnis karena revenue stream adalah sumber utama pendapatan bagi bisnis. Pemahaman revenue stream yang baik akan membantu perusahaan dapat mengetahui sumber pendapatan utama yang mereka miliki. Serta dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik, seperti menentukan produk atau layanan baru yang akan ditawarkan, menentukan harga yang tepat untuk produk atau layanan, atau menjangkau pasar yang lebih luas untuk meningkatkan pendapatan.
Selain itu, memahami revenue stream juga membantu perusahaan untuk memprediksi total penjualan dan profit yang akan didapatkan dalam periode waktu tertentu. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan produksi atau pengiriman produk.
Selain itu, memahami revenue stream juga dapat membantu perusahaan dalam memikat perhatian investor. Investor biasanya tertarik pada bisnis yang memiliki potensi pendapatan yang tinggi dan stabil dari revenue stream yang kuat. Perusahaan juga dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis.
Oleh karena itu, memahami revenue stream menjadi sangat penting bagi sebuah bisnis dalam rangka mengembangkan strategi bisnis yang tepat dan menjamin kelangsungan bisnis pada masa yang akan datang.
Pada zaman digital saat ini, apa pun bisnis yang Anda pilih, tentu tidak akan terlepas dari kebutuhan pemasaran digital usaha Anda. Oleh karena itu, para pemilik usaha dapat memanfaatkan Digital Marketing Agency Jakartaseperti Toffeedev untuk menyusun strategi pemasaran yang jitu dan aplikatif.
Sebagai salah satu Digital Marketing Agency Indonesia di Jakarta, ToffeeDevsiap membantu Anda dalam mengembangkan situs, dan membantu Anda untuk merencanakan dan menerapkan strategi Digital Marketing terbaik yang tepat sasaran, dan mencapai tujuan bisnis Anda.
Tunggu apalagi, segera hubungi kamiuntuk beragam kebutuhan digitalisasi bisnis Anda bersama ToffeeDev.