IndonesiaEnglish

13 Ecommerce Website Metrics yang Wajib Anda Tracking

ecommerce website metrics

Anda mungkin sudah tahu, bahwa saat ini memiliki website yang menarik dan fungsional saja tidak cukup. Anda perlu memastikan bahwa website tersebut bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis Anda dengan memahami user behavior. Salah satu cara terbaik untuk memastikan hal ini adalah dengan memantau dan menganalisis berbagai ecommerce website metrics.

Memahami dan melacak metrics ini membantu Anda untuk mengetahui sejauh mana performa website, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan membuat keputusan berbasis data untuk meningkatkan konversi serta penjualan.

Artikel ini akan membahas 13 ecommerce website metrics yang wajib Anda tracking agar bisnis Anda dapat bersaing dan berkembang di pasar yang makin ketat.

11 Ecommerce Website Metrics yang Wajib Anda Tracking

13 Ecommerce Website Metrics yang Wajib Anda Tracking

Berikut ini adalah 13 ecommerce website metrics yang harus Anda perhatikan dan pantau, yaitu:

1. Traffic Website

Traffic atau jumlah pengunjung adalah metric dasar yang wajib dipantau. Dengan mengetahui seberapa banyak orang yang mengunjungi website Anda, Anda dapat mengukur popularitas serta efektivitas kampanye pemasaran yang sedang dijalankan dan meningkatkan visitor engagement.

2. Bounce Rate

Bounce rate mengukur persentase pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat satu halaman saja. Angka ini penting karena jika terlalu tinggi, itu berarti ada sesuatu yang membuat pengunjung tidak tertarik untuk melanjutkan eksplorasi di website Anda, yang menunjukkan masalah dalam user experience.

3. Conversion Rate

Conversion rate adalah persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang Anda inginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar newsletter. Ini adalah salah satu ecommerce website metrics yang paling penting karena langsung berhubungan dengan pendapatan Anda.

4. Average Order Value (AOV)

Average Order Value atau AOV mengukur rata-rata nilai transaksi setiap kali pelanggan melakukan pembelian. Meningkatkan AOV adalah salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan tanpa perlu menambah jumlah pelanggan.

Baca Juga: 9 Strategi E-commerce untuk Meningkatkan Penjualan Global

5. Customer Lifetime Value (CLV)

CLV mengukur total pendapatan yang dapat dihasilkan dari seorang pelanggan sepanjang hubungan mereka dengan bisnis Anda. CLV membantu Anda memahami nilai jangka panjang dari pelanggan dan mengarahkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

6. Cart Abandonment Rate Persentase

pengunjung yang menambahkan produk ke keranjang belanja tetapi tidak menyelesaikan pembelian adalah metric penting yang perlu ditindaklanjuti. Memahami alasan di balik cart abandonment dapat membantu Anda mengurangi angka ini dan meningkatkan konversi dengan mengoptimalkan checkout process.

7. Page Load Time Kecepatan

pemuatan halaman sangat memengaruhi pengalaman pengguna. Website yang lambat dapat membuat pengunjung frustrasi dan akhirnya meninggalkan halaman, yang berpengaruh pada bounce rate dan konversi, menunjukkan pentingnya site performance.

8. Mobile Traffic vs. Desktop Traffic

Memantau perbandingan antara trafik yang datang dari perangkat mobile dan desktop dapat memberikan wawasan penting tentang perilaku pengunjung. Ini membantu Anda mengoptimalkan pengalaman pengguna di berbagai perangkat.

9. Returning vs. New Customers

Metric ini membantu Anda memahami persentase pelanggan baru dibandingkan dengan pelanggan yang kembali. Ini penting untuk mengetahui apakah strategi retensi pelanggan Anda efektif dan mengarahkan customer retention strategies yang lebih baik.

10. Referral Traffic

Referral traffic adalah jumlah pengunjung yang datang ke website Anda dari tautan di situs lain. Mengetahui dari mana trafik ini berasal membantu Anda memahami kemitraan atau kampanye mana yang paling efektif dan mengarahkan partnerships yang lebih baik.

Baca Juga: Ecommerce Website Vs Marketplace: Bagaimana Cara Memilihnya?

11. Net Promoter Score (NPS)

NPS adalah metric yang mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Ini adalah indikator penting dari kepuasan pelanggan dan kesetiaan mereka berdasarkan customer feedback.

12. Customer Retention Rate

Customer retention rate adalah metrik yang mengukur persentase pelanggan yang tetap menjadi pelanggan setelah mendapat pengalaman dengan produk atau perusahaan Anda. Metrik ini sangat penting karena dapat membantu Anda memahami seberapa baik Anda dalam mempertahankan pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan.

Tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa pelanggan puas dengan produk atau layanan Anda, yang dapat meningkatkan pendapatan jangka panjang. Dengan memantau customer retention rate, Anda dapat mengidentifikasi strategi yang efektif dalam mempertahankan pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka, seperti program loyalitas atau layanan pelanggan yang lebih baik.

13. Biaya Akuisisi Pelanggan (Customer Acquisition Cost)

Biaya akuisisi pelanggan (Customer Acquisition Cost) adalah metrik yang mengukur biaya yang diperlukan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Metrik ini sangat penting karena dapat membantu Anda memahami efisiensi strategi pemasaran Anda.

Dengan mengetahui biaya akuisisi pelanggan, Anda dapat mengevaluasi apakah investasi dalam kampanye pemasaran memberikan hasil yang sepadan. Misalnya, jika biaya akuisisi terlalu tinggi, Anda mungkin perlu meninjau kembali strategi pemasaran Anda untuk menemukan cara yang lebih efisien dalam menarik pelanggan baru.

Dengan memantau biaya akuisisi pelanggan, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dan, pada akhirnya, meningkatkan profitabilitas bisnis online Anda.

5 Tips Sukses Mengolah Ecommerce Website Metrics

5 Tips Sukses Mengolah Ecommerce Website Metrics

Memantau ecommerce website metrics saja tentu tidak cukup, Anda juga harus mengolah semua hasil metrik tersebut dengan baik. Berikut adalah lima tips yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Gunakan Alat Analitik yang Tepat

Memanfaatkan alat analitik yang sesuai adalah langkah pertama yang sangat penting. Tanpa alat yang tepat, Anda mungkin tidak akan mendapatkan data yang akurat atau mendalam mengenai performa website Anda.

Google Analytics adalah salah satu alat yang paling umum digunakan karena menawarkan berbagai fitur analitik yang komprehensif, termasuk pelacakan trafik, konversi, dan perilaku pengunjung.

Selain itu, untuk bisnis ecommerce, ada juga alat khusus seperti Google Analytics Enhanced Ecommerce yang menawarkan wawasan lebih rinci mengenai produk, transaksi, dan perilaku pembelian.

Menggunakan alat ini memungkinkan Anda melacak metrik penting seperti bounce rate, conversion rate, dan average order value secara akurat, yang merupakan dasar dari keputusan bisnis yang tepat dan memastikan data accuracy.

2. Tentukan KPI yang Jelas

Key Performance Indicators (KPI) adalah tolok ukur utama yang membantu Anda menilai sejauh mana tujuan bisnis Anda tercapai. Tanpa KPI yang jelas, Anda mungkin akan kewalahan dengan banyaknya data yang ada tanpa tahu mana yang harus difokuskan.

Misalnya, jika tujuan utama Anda adalah meningkatkan penjualan, maka conversion rate dan average order value bisa menjadi KPI utama Anda. Namun, jika fokus Anda adalah meningkatkan kesadaran merek, maka traffic website dan social media engagement mungkin lebih relevan.

Menentukan KPI yang sesuai dengan tujuan bisnis memungkinkan Anda untuk fokus pada metrics yang benar-benar memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan dan keberhasilan bisnis Anda, dengan mengidentifikasi performance metrics yang tepat.

Baca Juga: 9 KPI Website Ecommerce yang Harus Anda Perhatikan

3. Analisis Secara Berkala

Menganalisis ecommerce website metrics secara berkala adalah kunci untuk menjaga agar strategi bisnis Anda selalu relevan dan efektif. Data yang diambil dari analisis berkala membantu Anda untuk terus memantau performa website dan mengidentifikasi perubahan perilaku pelanggan atau tren pasar.

Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa bounce rate meningkat selama periode tertentu, yang mungkin menunjukkan masalah pada konten atau kecepatan halaman. Dengan melakukan analisis berkala, Anda dapat segera mengambil tindakan perbaikan sebelum masalah tersebut berdampak lebih besar pada bisnis Anda.

Selain itu, analisis berkala juga membantu dalam melacak hasil dari berbagai strategi pemasaran yang telah diterapkan, sehingga Anda dapat mengoptimalkan strategi yang paling efektif melalui trend analysis.

4. Segmentasikan Data Anda

Memecah data menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan membantu Anda dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Misalnya, Anda dapat mengelompokkan data berdasarkan demografi pelanggan seperti usia, jenis kelamin, atau lokasi geografis.

Dengan demikian, Anda dapat melihat bagaimana setiap segmen merespons konten atau produk tertentu dan menyesuaikan strategi pemasaran Anda agar lebih relevan dengan setiap segmen.

Selain itu, segmentasi berdasarkan sumber trafik (misalnya, organik, sosial media, atau iklan berbayar) dapat membantu Anda memahami dari mana pengunjung yang paling berharga berasal, sehingga Anda bisa mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih efektif.

Segmentasi juga memungkinkan Anda untuk membuat kampanye yang lebih personal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat konversi dan loyalitas pelanggan melalui targeted marketing.

5. Lakukan A/B Testing

A/B Testing adalah metode yang sangat efektif untuk meningkatkan performa website Anda dengan menguji dua versi elemen tertentu dan melihat mana yang memberikan hasil terbaik. Misalnya, Anda dapat melakukan A/B testing pada desain tombol call-to-action (CTA), layout halaman produk, atau bahkan pada pesan email marketing.

Dengan membandingkan hasil dari dua versi yang berbeda, Anda dapat menentukan mana yang lebih efektif dalam meningkatkan conversion rate atau menurunkan bounce rate. A/B Testing memungkinkan Anda untuk membuat perubahan berdasarkan data nyata, bukan sekadar dugaan atau preferensi pribadi.

Hasil dari A/B testing ini bisa menjadi landasan untuk mengoptimalkan berbagai elemen lain di website Anda, sehingga setiap perubahan yang Anda lakukan benar-benar didasarkan pada apa yang terbaik untuk pengalaman pengguna dan hasil bisnis melalui optimization.

Melacak dan memahami ecommerce website metrics adalah langkah penting dalam mengoptimalkan performa website Anda dan memastikan kesuksesan bisnis online. Dengan fokus pada 13 metrics yang telah dibahas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis untuk meningkatkan pengalaman pengguna, konversi, dan akhirnya, pendapatan.

Banner Ebook SEO

Jangan abaikan pentingnya analisis data dalam mengembangkan bisnis ecommerce Anda. Namun, jika Anda ingin bisnis ecommerce Anda lebih berkembang pesat dengan dukungan strategi digital yang tepat, ToffeeDev adalah partner yang Anda butuhkan.

Sebagai penyedia jasa digital marketing profesional dan andal, ToffeeDev memiliki pengalaman luas dalam membantu bisnis mencapai hasil yang optimal melalui analisis dan optimasi ecommerce website metrics.

Dengan layanan yang mencakup SEO, SEM, dan analitik yang mendalam, ToffeeDev siap membawa bisnis Anda ke level berikutnya. Hubungi ToffeeDev hari ini untuk konsultasi lebih lanjut dan mulai maksimalkan potensi bisnis serta kuasai pasar Anda!

Share this post :

Scroll to Top

SEO E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

SEO For B2B

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

SEO Audit

Audit analyzes a website's performance

E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

Company Profile

Digital solutions to enhance online presence and user experience

Google Ads

Optimizes visibility on Google

Meta Ads

Optimizes visibility on Meta