Hindari Penalti Google yang Bisa Merugikan Bisnis Anda

Pemilik web bisnis mana yang tak ingin situsnya tampil di hasil pencarian Google—apalagi halaman pertama dan peringkat atas?

Makin tinggi peringkat sebuah web dalam Search Engine Result Pages (SERP), makin besar peluang trafik meningkat sehingga orang lebih mengenal produk atau bahkan kehadiran bisnis tersebut. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor pendukung untuk menunjang terjadinya sales alias penjualan.

Maka dari itu, pemilik web bisnis berlomba-lomba untuk melakukan berbagai teknik digital marketing, termasuk hingga menggunakan jasa Master SEO. Namun, tidak semua cara ini berhasil. Beberapa teknik yang dianggap dapat meningkatkan peringkat justru membuahkan penalti dari Google.

Apa yang Dimaksud dengan Google Penalty?

Penalti yang dikeluarkan Google atau juga disebut Google Penalty adalah hukuman yang diberikan Google kepada web yang melanggar Google’s Quality Guidelines. Penyebab dikeluarkannya penalti boleh jadi karena web tersebut secara manual melanggar Webmaster Guideline maupun karena terkena dampak negatif dari pembaruan algoritma Google. 

Google senantiasa melakukan pembaharuan untuk meningkatkan kenyamanan penggunanya. Maka dari itu, Google pun ingin memastikan bahwa informasi yang tersedia di SERP miliknya berkualitas dan meningkatkan kepuasan pengguna. Hal inilah yang kemudian membuat Google makin memperketat informasi apa saja untuk diberikan kepada penggunanya.

Baca Juga: Pengertian SEO – Apa Itu SEO?

Apa Dampak Jika Mendapat Google Penalty?

Apabila sebuah web terkena Google Penalty, maka ranking SERP akan menurun hingga drastis—bahkan sama sekali hilang di hasil pencarian. Kalau sudah begini, Anda tentu akan kehilangan trafik dan potensi sales.

Lebih rinci, berikut beberapa dampak yang akan Anda terima apabila web mendapat penalti dari Google.

  • Konten web tidak lagi berada di peringkat atas dan kalah dengan kompetitor. Hal ini berlaku bahkan bila web Anda selama ini menempati halaman pertama dan peringkat atas sekalipun.
  • Website Anda tidak dapat lagi ditemukan di mesin pencari Google.
  • Seluruh web dihapus dari hasil pencarian cache Google dalam semalam saja.

Baca Juga: 4 Tips untuk Local SEO yang Perlu Diketahui Setiap Bisnis

Apa Saja yang Menyebabkan Web Terkena Google Penalty?

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan suatu web terkena penalti dari Google. Beberapa di antaranya merupakan kesalahan yang berasal dari pemilik web itu sendiri, tetapi sebagian lainnya boleh jadi karena tindakan yang dilakukan oleh pihak lain.

Lantas, apa saja yang menyebabkan sebuah web terkena penalti dari Google?

1. Menggunakan Terlalu Banyak H1

Heading tag H1-H6 merupakan salah satu fitur yang digunakan oleh pemilik situs web untuk membuat struktur di sebuah konten. Heading akan menjadi penanda dari setiap bagian dari konten, mulai dari judul, subjudul, dan poin-poin penting. 

Makin besar penomoran pada heading tag, kepentingannya dianggap makin berkurang oleh mesin pencari. Artinya, justru heading tag 1 yang dianggap paling penting dibandingkan tag yang lainnya.

Hal ini pun membuat banyak pemilik web membuat konten dengan jumlah H1 yang sangat banyak. Sayangnya, alih-alih membantu meningkatkan peringkat di SERP, penggunaan heading H1 yang terlalu banyak justru akan membuat web terkena Google Penalty. 

Google menganggap tindakan tersebut sebagai upaya untuk memompa listing Google menggunakan kata kunci. Selain itu, penggunaan H1 berlebihan juga dinilai sebagai aktivitas spamming. Karena itu, sebaiknya Anda hanya perlu menggunakan satu elemen H1, lalu gunakan heading selanjutnya sesuai kebutuhan dan hirarkinya.

2. Keyword Stuffing

Anda juga mungkin berpikir bahwa makin banyak keyword alias kata kunci yang terdapat di dalam konten, makin tinggi pula peringkat konten tersebut di halaman pencarian Google. Namun sebaliknya, penggunaan keyword yang berlebihan juga akan membuat web Anda justru dikenakan penalti.

Hal ini dikenal dengan istilah keyword stuffing. Sebagai solusinya, tentu saja pendistribusian kata kunci secara ideal sesuai jumlah kata yang ada di dalam artikel tersebut. Selain itu, gunakan keyword lain yang relevan untuk mendukung peningkatan ranking di SERP.

Anda bisa berkonsultasi dengan Pakar SEO sebelum membuat lebih banyak kesalahan penulisan semacam ini. Jika menggunakan jasa pihak ketiga untuk membuat konten, pastikan mereka juga memahami konsep SEO sehingga Anda tidak harus kerja dua kali.

Baca Juga: Memahami Apa Itu SEO dalam Digital Marketing dan Manfaatnya untuk Bisnis

3. Menyediakan Link yang Tidak Kredibel

Anda perlu berhati-hati saat menyertakan tautan di dalam konten yang akan disajikan. Seperti contoh, Anda menyajikan artikel tentang kesehatan dan ingin memberi tautan ke web lain dengan tujuan untuk memberi informasi tambahan atau penjelas sekaligus meningkatkan kepercayaan dengan menyertakan sumber.

Akan tetapi, niat baik saja tidak cukup. Anda perlu memastikan bahwa link yang Anda sertakan adalah link yang kredibel dan tidak bermasalah. Hindari web tujuan yang mempunyai performa buruk maupun konten yang tidak patut seperti pornografi, peretasan, atau terinfeksi malware.

Periksa kembali apakah link tujuan Anda berkualitas. Jika tidak atau meragukan, maka segera hapus link tersebut agar tidak terkena penalti dari Google

.Jasa SEO

Selain tiga hal di atas, beberapa penyebab lain sebuah web mendapat Google Penalty adalah sebagai berikut.

  • Adanya konten duplikat, baik yang bersumber dari web sendiri (sudah pernah ditulis sebelumnya) maupun web pihak lain.
  • Membeli link untuk memanipulasi Pagerank.
  • Waktu loading situs web yang lama.
  • Adanya peretasan atau identifikasi malware pada website.
  • Penggunaan teknik cloaking, termasuk jika dilakukan oleh pihak lain di luar kendali Anda (seperti diretas).
  • Adanya deceptive redirect, yakni mengarahkan pengunjung pada situs di luar kehendaknya dan tanpa persetujuan pengunjung tersebut.
  • Data peta situs tidak ditemukan.
  • Link building yang berlebihan dan dari web yang tidak berkualitas.

Cegah Google Penalty Secara Berkala

Sebelum terlambat dan berdampak terlalu jauh, Anda bisa menghindari Google Penalty dengan melakukan beberapa hal berikut secara berkala.

1. Cek Link

Seperti yang disebutkan sebelumnya, link yang terkesan tidak natural maupun spam dapat menjadi penyebab web Anda memperoleh penalti. Hal ini bisa terjadi baik karena dari situs Anda menuju situs lain maupun sebaliknya,

Lakukan identifikasi link mana saja yang bermasalah dan segeralah menghapusnya. Gunakan beberapa tool seperti Link Detox atau Disavow Tool untuk menemukan link mana saja yang tidak kredibel.

2. Cek Update Algoritma Google

Beberapa update besar seperti Panda (2011), Secure Update (2014), Mobilegeddon (2015), Penguin 4.0 (2016), dan Intrusive Interstitial Penalty (2017) menyebabkan pemilik web kewalahan. Penalti yang dilakukan membuat website tiba-tiba kehilangan peringkat.

Rajinlah mengecek update algoritma Google mengingat sebenarnya banyak perubahan yang terjadi di setiap tahun. Tak tanggung-tanggung, dalam satu bulan saja sangat mungkin terjadi beberapa update. Adapun di tahun 2021 ini, terjadi update Page Experience yang bermaksud untuk mengedepankan kenyamanan pengunjung.Pemilik web manapun berpotensi mengalami Google Penalty apabila melanggar kesesuaian yang telah ditetapkan oleh Google. Untuk meminimalkan risiko tersebut dan membuat potensi trafik serta sales jadi berkurang. Maka dari itu, lakukanlah pengecekan secara berkala terhadap konten-konten yang Anda sajikan dalam website berikut senantiasa up to date dengan algoritma maupun regulasi Google.

Share this post :

Tingkatkan Traffic, Tingkatkan Penjualan!

Dapatkan Konsultasi Gratis bersama ToffeeDev!
Scroll to Top
WhatsApp chat