Kunci Untuk Produktivitas Yang Bermakna, Menjadi Reseptif

Jika produktivitas mengajukan pertanyaan, “Bagaimana saya bisa membuat lebih efektif?” maka penerimaan menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana saya bisa menerima lebih efektif?”

Berikut ini adalah beberapa tips praktis dari PATRIK WARD, Product Research Lead dari BUFFER. Ini bukan berarti melawan “produktivitas” dalam arti tradisional, tapi ada banyak nilai dalam menyeimbangkan apa yang kita buat dengan cara kita menerima hal-hal yang ada di sekitar kita.

  1. Menonaktifkan semua notifikasi.

Menjadi reseptif bukan berarti membuka diri untuk semua kebisingan dunia.

Kadang-kadang mengatakan tidak untuk gangguan akan berguna, sehingga Anda dapat fokus pada hal-hal yang penting saja. BUFFER co-founder, Joel, mengatakan bila hidupnya paling efektif dengan nol notifikasi.

  1. Mengamati satu hal baru setiap hari.

Kita memiliki jumlah terbatas untuk menerima informasi setiap saat.

Untuk menguji ini, cobalah mendengarkan 20 lagu berbeda dan putar sekaligus, kedengarannya seperti kekacauan, dan tidak mungkin untuk memahami salah satu dari lagu tersebut.

Hidup banyak dikelilingi oleh harmoni yang tak terbatas, dengan masing-masing bersaing untuk mendapat perhatian kita. Apa yang harus mulai dilakukan adalah dengan memilih satu hal setiap hari, apakah itu sebuah lampu, lagu, tanaman di kebun, lalu luangkan waktu secara mendalam dan amati dengan benar.

  1. Praktek minimalis.

Minimalis adalah praktek memotong sesuatu yang asing dan menjadi intensional dengan ruang, harta dan waktu Anda. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini menjadi lebih reseptif dalam hidup kita sendiri?

Salah satu cara cepat untuk menjadi lebih reseptif adalah untuk mengurangi jumlah hal yang bersaing untuk mendapat perhatian kita.

Jika anda memiliki buku pada suatu waktu, Anda dapat membayangkan membaca sebuah buku akan lebih dipahami daripada Anda membaca setumpuk buku. Jika Anda membatasi diri untuk membuka satu tab browser pada suatu waktu, Anda akan lebih memperhatikan apa yang Anda baca daripada Anda membuka 15 tab bersamaan.

  1. Menulis dengan margin.

“Anda belum benar-benar membaca buku sampai Anda sudah berdebat dengannya di dalam margin”.

Menulis membuat Anda berpikir tentang buku yang Anda baca lebih lanjut dan juga memperjelas pikiran dan perasaan Anda.

  1. Bertanya dengan pertanyaan yang lebih baik.

Meskipun tidak ada pertanyaan yang buruk, pasti ada pertanyaan yang lebih baik.

Pertanyaan terbuka seperti, “Mengapa Anda berpikir bahwa itu mungkin benar?” mengundang kita untuk mendengarkan perspektif orang lain dengan lebih lengkap

Semakin kita menerima, semakin banyak energi dan inspirasi kita yang harus benar-benar produktif. Lebih produktif kita, semakin penting kita untuk menjadi lebih baik dalam menerima dan memproses sinyal.

Source: https://www.entrepreneur.com/article/285495

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat