Apakah Anda pernah menerima panggilan telepon yang menawarkan produk tertentu? Artinya Anda telah menerima cold calling. Istilah ini mungkin awam bagi Anda yang tidak berkecimpung dalam dunia bisnis. Secara singkat, cold calling adalah salah satu teknik dalam dunia sales yang cukup populer dalam meningkatkan penjualan. Yuk ketahui lebih lanjut semua hal tentang cold calling, mulai dari pengertian, kelebihan, strategi, hingga tips melakukannya di bawah ini.Â
Daftar Isi
ToggleApa Itu Cold Calling?
Cold calling merupakan metode pemasaran yang dilakukan dengan cara menghubungi calon pelanggan potensial untuk menawarkan produk. Mungkin Anda juga pernah menjadi salah satu calon pelanggan yang menerima metode cold calling ini.Â
Biasanya, cold calling dilakukan melalui telepon atau email, meskipun bisa juga dilakukan secara langsung atau melalui media sosial. Tujuan utama dari cold calling untuk menciptakan peluang bisnis baru, menawarkan produk atau layanan, dan akhirnya meningkatkan penjualan.
Proses cold calling biasanya dimulai dengan penjual yang mencari daftar nomor telepon atau email calon pelanggan yang relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Kemudian, penjual akan menghubungi calon pelanggan secara langsung.
Saat berbicara dengan calon pelanggan, Anda harus memiliki strategi yang jelas dan persuasif untuk menjelaskan manfaat produk atau layanan, serta meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk tersebut.Â
Cold calling memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, Anda dapat menjangkau calon pelanggan potensial yang belum tahu produk atau layanan yang ditawarkan. Di sisi lain, cold calling juga memiliki kelemahan karena seringkali dianggap sebagai metode yang mengganggu dan panggilan pun diputus secara sepihak.
Untuk itu, penting bagi Anda memahami etika cold calling. Pastikan Anda menawarkan produk dengan cara yang sopan. Anda juga sebaiknya tidak terlalu memaksa apabila pelanggan sudah menyatakan keberatan.Â
Baca Juga: 5 Cara Berjualan di Shopee untuk Pemula
3 Kelebihan Cold Calling?
Sebagaimana proses penjualan pada umumnya, metode apa pun yang digunakan pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu keunggulan dari metode call calling yaitu bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui telepon. Simak juga berbagai keunggulan lainnya berikut ini.
1. Mengidentifikasi Peluang Bisnis Baru
Cold calling dapat membantu Anda menemukan peluang bisnis baru dan mengembangkan pangsa pasar. Saat mencari calon pelanggan secara aktif, Anda bisa menjangkau orang-orang yang mungkin tidak menyadari produk atau layanan Anda sebelumnya. Selain itu, cold calling juga memungkinkan Anda untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan calon pelanggan serta menyesuaikan penawaran sesuai kebutuhan pelanggan.
2. Meningkatkan Penjualan
Saat memasarkan produk secara langsung kepada pelanggan, Anda dapat memperluas basis pelanggan dan meningkatkan pendapatan. Selama Anda melakukan cold calling, pastikan Anda memberikan penawaran yang menarik, sehingga peluang untuk melakukan penjualan pun akan meningkat.Â
3. Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan
Ketika Anda memberikan informasi yang bermanfaat dan memberikan solusi kepada pelanggan, secara tidak langsung Anda telah menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan bisnis Anda dengan calon pelanggan tersebut.Â
4 Strategi Cold Calling
Cold calling adalah nama lain dari telemarketing. Istilah ini mungkin lebih familier, terutama bagi Anda yang cukup awam dengan strategi bisnis. Saat melakukan cold calling, sebaiknya Anda menerapkan berbagai strategi yang akan diuraikan berikut ini agar prosesnya lebih maksimal.Â
1. Lakukan Riset Calon Pelanggan
Ada baiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu tentang calon pelanggan, serta pelajari produk atau layanan yang akan Anda tawarkan. Perhatikan juga waktu panggilan, pastikan Anda menghubungi calon pelanggan di waktu yang tepat bagi pelanggan. Jangan lupa untuk mempersiapkan skrip atau panduan untuk membantu Anda mengatur obrolan.
2. Buat Hubungan Personal
Buat hubungan personal dengan calon pelanggan. Caranya dengan berbicara seramah mungkin dan gunakan nama mereka selama mengobrol. Dengarkan dengan baik apa yang dikatakan oleh calon pelanggan dan coba untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Tunjukkan kalau Anda peduli dengan pelanggan dan berusaha membantu menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan.Â
3. Fokus Pada SolusiÂ
Berikan penjelasan yang jelas dan tepat tentang bagaimana produk atau layanan yang ditawarkan dapat membantu pelanggan. Jangan terlalu banyak bicara tentang fitur produk, tetapi lebih berfokus pada manfaat yang akan pelanggan dapatkan dari produk atau layanan Anda. Biasanya, pelanggan akan tertarik jika Anda melakukan cold calling dengan cara demikian.Â
4. Lanjutkan Follow-UpÂ
Lanjutkan follow-up dengan calon pelanggan setelah panggilan pertama. Namun, Anda jangan mengharapkan penjualan segera, tetapi jangan lupa untuk meminta izin melakukan follow-up panggilan atau mengirim e-mail di kemudian hari.Â
Dalam melakukan follow-up jangan hanya bertanya tentang penjualan, tetapi fokus pada kebutuhan pelanggan dan bagaimana Anda dapat membantu mereka. Coba untuk membangun hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan dan menjalin hubungan yang positif. Melakukan follow-up menjadi salah satu cara yang dapat meningkatkan peluang penjualan pada masa depan.
4 Tips Melakukan Cold Calling
Apakah ada tips yang bisa dilakukan agar proses cold calling ini bisa menarik minat pelanggan? Tentu saja ada, salah satunya dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan, lalu Anda bisa menawarkan solusi dari produk yang hendak ditawarkan. Yuk simak tips lainnya di bawah ini.
1. Buat Tujuan yang Jelas
Penting untuk memiliki tujuan yang jelas sebelum melakukan panggilan. Pertimbangkan apa yang ingin Anda capai dari panggilan tersebut, apakah membuat penjualan langsung, membuat janji temu, atau hanya menambah daftar calon pelanggan. Memiliki tujuan yang jelas akan membantu Anda tetap fokus selama panggilan dan meningkatkan kemungkinan Anda mencapai hasil yang diinginkan.
2. Gunakan Skrip yang Dapat Dikonfigurasi
Skrip harus mencakup informasi dasar tentang produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi jangan terlalu kaku. Coba untuk menyesuaikan skrip sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan dan lakukan improvisasi ketika diperlukan. Jangan membaca skrip secara harfiah, penting untuk terlihat alami dan berbicara dengan tenang. Skrip yang dapat dikonfigurasi juga akan memudahkan Anda dalam mengatur ulang kembali obrolan jika perlu.
3. Menjadi Ramah Dan Empati
Ada baiknya Anda menjadi telemarketer yang ramah dan empati selama panggilan. Selalu ingat, calon pelanggan mungkin sibuk atau memiliki masalah yang membutuhkan perhatian. Coba untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan mendengarkan dengan saksama apa yang pelanggan katakan. Jangan terlalu agresif atau menekan penjualan, tetapi tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan kebutuhan mereka.
Baca Juga: Jualan Online Yang Laku Setiap Hari
4. Perhatikan Waktu yang Tepat
Pastikan Anda memilih waktu yang sesuai dengan jadwal calon pelanggan. Jangan melakukan panggilan di akhir pekan atau malam hari kecuali jika memang diperlukan. Sebaiknya panggilan dilakukan di pagi atau siang hari di hari kerja, ketika pelanggan mungkin lebih tersedia dan dapat memberikan perhatian penuh kepada Anda.
Cold calling adalah satu dari sekian banyak strategi dalam pemasaran untuk meningkatkan konversi penjualan. Ada juga strategi lain yang dapat Anda coba implementasikan, yaitu digital marketing. Strategi ini memungkinkan Anda mempromosikan bisnis untuk bertumbuh dengan cepat secara digital.
Jika Anda tertarik, Anda bisa menggunakan jasa Digital Marketing Agency, ToffeeDev salah satunya. ToffeeDev menawarkan berbagai layanan marketing mulai dari Google Ads, Social Media Ads, hingga optimasi SEO. Hubungi ToffeeDev sekarang juga untuk mulai konsultasi mengenai strategi digital marketing yang tepat untuk bisnis Anda.