Mengenal Conversion Rate Optimization (CRO) dalam Digital Marketing

cro digital marketing

Tahukah Anda di dalam dunia digital marketing ada suatu proses yang disebut dengan CRO digital marketing. Lalu, sebenarnya apa CRO ini, dan sebagai proses apa CRO dalam dunia marketing? Untuk mengetahui informasi lengkapnya, simak artikel ini hingga akhir!

Apa itu Conversion Rate Optimization (CRO) Digital Marketing?

Conversion Rate Optimization (CRO) adalah strategi yang sering kali digunakan di dalam dunia pemasaran untuk meningkatkan persentase pengunjung website dengan melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir kontak. Dengan menganalisis total pengunjung, perilaku mereka di halaman produk, serta data calon pelanggan, sebuah bisnis dapat menerapkan strategi CRO yang efektif. Meskipun terkadang memerlukan biaya, investasi dalam CRO dapat memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.

CRO difokuskan pada meningkatkan tingkat konversi dari lalu lintas yang ada dengan mengevaluasi dan mengoptimalkan elemen situs web seperti desain, konten, navigasi, dan panggilan tindakan. Ini digunakan dalam digital marketing untuk meningkatkan efektivitas kampanye dan meningkatkan Return of Investment atau ROI.

Baca Juga: Panduan Lengkap Conversion Rate Digital Marketing: Tingkatkan Efektivitas Konversi Website Anda

Fungsi CRO dalam Pemasaran Digital

Berikut adalah beberapa fungsi penting Conversion Rate Optimization (CRO) dalam pemasaran digital:

1. Meningkatkan Pengalaman Pengguna

CRO berperan penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna di situs web. Dengan konten yang menarik dan desain yang intuitif, CRO memastikan pengunjung betah berlama-lama di situs, meningkatkan peluang terjadinya konversi. Jika situs web tidak menarik, pengunjung cenderung cepat pergi dan enggan kembali.

2. Memberikan Saran

CRO tidak hanya berperan dalam meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memberikan saran berharga kepada pemilik situs web. Saran ini mencakup berbagai aspek, mulai dari konten hingga elemen desain, dengan tujuan utama meningkatkan tingkat konversi.

Terkadang, pemilik situs web mungkin tidak menyadari masalah yang dihadapi pengunjung. Melalui analisis CRO, masalah ini dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Saran-saran yang diberikan dapat membantu meningkatkan lalu lintas situs web dan mendorong lebih banyak konversi

3. Mendorong Konversi Pembelian

CRO membantu pemilik situs web memaksimalkan potensi prospek (lead) yang diperoleh. Dengan memahami perilaku pengguna, CRO mengidentifikasi peluang untuk mendorong tindakan konversi, seperti pembelian.

Ini bisa dilakukan melalui penempatan tombol Call To Action (CTA) yang strategis atau dengan menggunakan teknik soft selling dalam konten. Misalnya, artikel blog sering menyertakan CTA di akhir untuk mengarahkan pembaca ke langkah selanjutnya.

4. Meningkatkan Penjualan

CRO memudahkan pembeli untuk melakukan transaksi, sehingga meningkatkan penjualan. Ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti membuat halaman arahan (landing page) yang efektif dan copywriting yang persuasif, yang membangun kepercayaan dan mendorong pembeli untuk melakukan pembelian.

5 Manfaat Pemasaran CRO?

Penggunaan CRO pada situs web juga memiliki beberapa manfaat dan berikut ini beberapa manfaat Conversion Rate Optimization (CRO).

1. Pengoptimalan Tingkat Konversi

Conversion Rate Optimization atau RPO adalah proses yang digunakan untuk meningkatkan tingkat konversi dari sebuah situs web atau halaman landing. Proses ini dilakukan dengan cara menganalisis data yang terdapat pada lalu lintas situs web kemudian menguji data tersebut dengan berbagai variasi data pada sebuah halaman untuk menemukan yang paling efektif.

Oleh karena peningkatan tingkat konversi pada situs web, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pemasaran produk yang mereka jual. Perusahaan dapat menjual lebih banyak produk yang mereka produksi tetapi dengan biaya yang sama. 

2. Memperbaiki Pengalaman Pengguna

Selanjutnya, CRO juga dapat berfungsi untuk memperbaiki pengalaman pengguna pada berkunjung pada sebuah situs web. Hal ini dikarenakan CRO dapat melakukan analisis data pengunjung dan menguji efektivitas perubahan pada desain situs web, konten dan call to action. 

Banner Ebook SEO

3. Memperkuat Brand Awareness 

Menggunakan CRO dapat memperkuat brand awareness suatu bisnis karena CRO sendiri memungkinkan untuk meningkatkan tingkat konversi situs web atau aplikasi. Memperkuat brand awareness sendiri dapat meningkatkan jumlah konversi yang dihasilkan dari lalu lintas yang sama, yang dapat meningkatkan jumlah penjualan atau lead yang dihasilkan. 

4. Meningkatkan Keuntungan

Optimasi tingkat konversi (CRO) adalah kunci untuk memaksimalkan potensi keuntungan bisnis online Anda. Dengan meningkatkan persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian, Anda dapat secara signifikan meningkatkan pendapatan Anda.

5. Mengurangi Cost Per Acquisition (CPA)

Strategi pemasaran yang efektif tidak hanya berfokus pada mendatangkan pengunjung ke situs web Anda, tetapi juga pada mengubahnya menjadi pelanggan yang membayar. Dengan meningkatkan tingkat konversi (conversion rate), Anda dapat secara signifikan mengurangi Cost Per Acquisition (CPA).

5 Persiapan Sebelum Melakukan CRO

Ketika memutuskan untuk melakukan proses CRO, setidaknya ada beberapa hal yang harus persiapkan terlebih dahulu, agar proses CRO berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi. Berikut adalah kelima persiapan sebelum melakukan CRO yang harus Anda ketahui!

Baca Juga: 3 Cara Menghitung Conversion Rate Website Anda

1. Menentukan Tujuan dan Key Performance Indicator

Ketika Anda melakukan proses CRO, seharusnya memiliki tujuan CRO yang jelas. Hal ini agar dapat diukur dengan menggunakan key performance indicator (KPI) seperti tingkat konversi, tingkat bounce, tingkat pengembalian pelanggan.

2. Mengumpulkan Data Awal

Kemudian yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan data awal. Data yang harus dikumpulkan kurang lebih seperti. Analisis lalu lintas, analisis comportement, heatmap. Data-data ini  nantinya akan digunakan untuk menentukan area situs web atau aplikasi yang perlu dioptimalkan.

3. Menentukan Target Audiens

Selanjutnya Anda perlu mempersiapkan target audiens dengan cara menentukan kategorinya. Pastikan Anda menentukan target audiens yang akan dioptimalkan, seperti pelanggan potensial atau pelanggan yang sudah ada.

4. Menentukan Strategi dan Rencana Tindakan

Menentukan strategi dan rencana tindakan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan CRO Beberapa di antaranya seperti mengubah desain situs web atau menambahkan fungsi baru.

Banner SEOCon Landing Page 15-2

5. Membuat Jadwal dan Melakukan Pengujian

Persiapan terakhir yang tidak boleh Anda lupakan adalah membuat jadwal untuk melakukan pengujian A/B. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengujian secara terus menerus untuk mengevaluasi efektivitas dari perubahan yang dilakukan.

5 Tools yang Diperlukan untuk Melakukan CRO

Jika Anda sudah berniat melakukan proses CRO dan mengharapkan hasil yang maksimal, maka gunakanlah tools  yang menunjang. Berikut adalah tools yang harus Anda gunakan untuk melakukan proses CRO!

1. Web Analytic

Tools pertama yang Anda perlukan adalah sebuah web analytics. Anda bisa menggunakan Google Analytics atau Adobe Analytics untuk melacak lalu lintas situs web, comportement pengunjung, sumber lalu lintas.

2. Heatmap dan Analisis Scroll

Contoh heatmap dan analisis scroll yang bisa Anda gunakan adalah Crazy Egg atau Hotjar untuk menganalisis interaksi pengunjung dengan situs web. Selain itu kedua tools ini juga dapat menganalisa di mana pelanggan mengklik, di mana mereka berhenti scrolling, dan di mana mereka membuat keputusan.

3. Form Optimization

Anda bisa menggunakan tools form optimization berupa Formisimo atau Qualaroo untuk menganalisis formulir yang digunakan di situs web. Kemudian, tools ini juga mampu untuk mengoptimalkan desain, konten, dan proses untuk meningkatkan tingkat konversi.

4. Split dan A/B Testing

Untuk pengujian, Anda memerlukan A/B dan split testing seperti Optimizely atau VWO. Tools ini membantu Anda untuk menguji variasi dari desain, konten, dan fungsi situs web untuk meningkatkan tingkat konversi.

Banner SEO x CRO 2

5. Survei dan Feedback Pelanggan

Tools terakhir yang Anda butuhkan adalah survei dan feedback dari pelanggan. Anda dapat menggunakan SurveyMonkey atau UserTesting untuk mendapatkan umpan balik pelanggan tentang situs web dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.

Berapa Tingakt Konversi yang Bagus untuk Website Anda?

Saat melakukan optimasi, tentu pertanyaan penting yang harus Anda jawab adalah target; berapa tingkat konversi yang baik untuk dijadikan patokan usaha optimasi tingkat konversi Anda?

Persentase conversion rate yang baik sangat bervariasi tergantung pada industri, jenis produk atau jasa, target audiens, serta desain website dan kualitas pengalaman pengguna yang ditawarkan. Faktor-faktor seperti desain user-friendly, navigasi yang intuitif, dan call to action yang persuasif berperan penting dalam meningkatkan tingkat konversi.

Untuk menentukan target konversi yang realistis, penting untuk membandingkan dengan rata-rata industri, menganalisis data historis, dan secara berkala melakukan pengujian (A/B testing) untuk mengoptimalkan website.

Untuk mendapatkan situs web yang sudah terintegrasi dengan proses CRO, Anda dapat menggunakan layanan pembuatan website dari ToffeeDev. Web yang sudah diintegrasikan dengan proses CRO akan memastikan bahwa situs web yang dibuat sesuai dengan standar industri dan meningkatkan konversi. Untuk mendapatkan layanan Digital Marketing lainnya dari ToffeeDev, Anda bisa kunjungi situs kami di sini!

Share this post :

Scroll to Top