Ada banyak sekali strategi yang dapat Anda gunakan ketika berhubungan dengan kegiatan pemasaran suatu bisnis, salah satunya adalah data driven marketing. Dari sekian banyaknya strategi marketing, pasti muncul pertanyaan apa beda data driven marketing dengan strategi marketing yang ada. Lalu, apa bedanya?
Untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai dunia marketing ini, ToffeeDev akan mengulas secara khusus apa yang dimaksud dengan data driven marketing, dari pengertian, manfaat, strategi penerapan, hingga tantangan yang akan dihadapi ketika menerapkan data driven marketing. Pastikan Anda untuk membaca artikel hingga akhir untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
Daftar Isi
ToggleApa itu Data Driven Marketing?
Data driven marketing atau pemasaran berbasis data adalah salah satu metode dalam strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengoptimalkan komunikasi antara pemilik bisnis dengan konsumen melalui penggunaan data. Data driven marketing menggunakan beberapa informasi dari pelanggan sebagai acuan perusahaan untuk mendapatkan strategi pemasaran yang efektif.
Data driven marketing umumnya menggunakan beberapa informasi pelanggan seperti rentang usia, letak geografis hingga tingkat pendapatan. Informasi tersebut sangat mempermudah perusahaan dalam menentukan marketing target atau target pemasaran sehingga pemasaran yang dilakukan dapat dilakukan dengan efisien.
3 Manfaat Data Driven Marketing
Data driven marketing dapat membantu meningkatkan penjualan dengan strategi yang lebih terarah dan efektif. Lebih dari itu, ada beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan ketika menerapkan data driven marketing. Berikut adalah sederet manfaat yang harus Anda ketahui dari data driven marketing.
1. Dapat Mengetahui Kebutuhan Pasar dengan Pendekatan Berbasis Data
Metode data driven marketing sangat membantu perusahaan dalam mengetahui kebutuhan dari konsumen. Hal ini karena metode data driven marketing menggunakan informasi dari pelanggan untuk menentukan lokasi pemasaran yang tepat juga seberapa banyak layanan produk atau jasa mereka dengan tepat sasaran.
2. Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan Secara Real Time
Selain digunakan untuk mengetahui kebutuhan pasar, informasi pelanggan yang digunakan dalam metode data driven marketing juga dapat digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan pengembangan bisnis.Â
Pertimbangan dapat dilakukan dengan menganalisis data atau informasi yang telah didapatkan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan langkah pengembangan bisnis dengan tepat dan efisien.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Cara Memasarkan Produk Melalui Media Sosial
3. Untuk Menganalisa Penjualan ProdukÂ
Selain itu, metode pemasaran data driven marketing juga dapat berfungsi untuk menganalisa penjualan produk yang telah digunakan. Data berupa angka dari hasil penjualan selanjutnya dianalisis dengan cara menghitung secara matematis lalu dikombinasikan dengan metode data driven marketing.Â
Hasil perhitungan tersebut nantinya dapat membantu perusahaan untuk mengetahui berapa jumlah keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan dalam menjual produk yang dihasilkan. Maka dari itu, perusahaan nantinya akan dapat menentukan langkah yang tepat dalam memasarkan produk yang dihasilkan.Â
Cara Melakukan Data Driven Marketing
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan data driven marketing. Berikut adalah cara penerapan data driven marketing yang dapat Anda lakukan.
1. Mengidentifikasi Data dengan Memanfaatkan Data
Pengidentifikasian data sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan banyak bantuan dari platform analytics. Namun, meskipun dari hasil analytics pun sebenarnya sudah dapat dikatakan sangat spesifik. Namun, tingkat spesifikasi ini masih terlalu general. Pastikan lagi untuk lebih melakukan spesifikasi yang lebih dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.
Baca Juga: Mengenal Macro Influencer dari Jenis Influencer Marketing
2. Membuat Iklan yang TerencanaÂ
Buatlah iklan yang menarik namun terencana. Anda dapat mendaur ulang iklan secara terencana agar pelanggan tetap kembali pada Anda. Kembalinya pelanggan dalam rentan waktu yang berbeda juga memberikan hasil data yang berbeda pula seiring berjalannya waktu. Anda bisa menggunakan layanan dari pihak ketiga untuk layanan jasa Google Ads.
Baca Juga: 6 Cara Menghitung Engagement Rate
3. Memilih Channel yang Tepat Berdasarkan Data
Memilih channel yang tepat adalah salah satu cara untuk menerapkan data driven marketing. Channel yang tepat di sini adalah sesuai dengan tujuan dan karakteristik perusahaan. Namun, terlepas dari kedua hal itu, Anda harus memilih channel yang memiliki potensi lebih untuk mengumpulkan banyak orang sehingga pengiklanan Anda dapat diakui banyak orang.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah langkah pertama dalam implementasi data driven marketing. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk data transaksi, data perilaku konsumen, data demografis, dan data dari media sosial. Pengumpulan data yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan penggunaan teknologi yang tepat. Beberapa cara untuk mengumpulkan data adalah:
-
Menggunakan tools seperti CRM (Customer Relationship Management) untuk mengumpulkan data konsumen. CRM membantu dalam mengelola dan menganalisis interaksi dengan pelanggan, sehingga memudahkan pengumpulan data yang relevan.
-
Menggunakan Google Analytics untuk mengumpulkan data tentang perilaku konsumen di situs web. Alat ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pengunjung berinteraksi dengan situs Anda, termasuk halaman yang paling sering dikunjungi dan durasi kunjungan.
-
Menggunakan media sosial untuk mengumpulkan data tentang perilaku konsumen dan preferensi mereka. Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter menyediakan data berharga tentang apa yang disukai dan dibicarakan oleh audiens Anda.
-
Menggunakan survei dan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang kebutuhan dan preferensi konsumen. Metode ini memungkinkan Anda mendapatkan informasi langsung dari konsumen mengenai apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber ini, Anda dapat membangun basis data yang kuat untuk mendukung strategi pemasaran berbasis data yang lebih efektif dan efisien.
5. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya dalam implementasi data driven marketing adalah analisis data. Analisis data memerlukan penggunaan teknologi dan metode statistik untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data. Beberapa cara untuk menganalisis data adalah:
-
Menggunakan alat analisis data seperti Google Analytics atau alat analisis custom untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data. Alat ini membantu dalam memahami perilaku konsumen dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
-
Menggunakan metode statistik seperti regresi linier atau analisis korelasi untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel. Metode ini memungkinkan Anda untuk memahami bagaimana berbagai faktor mempengaruhi hasil pemasaran Anda.
-
Menggunakan data visualization untuk mempresentasikan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Visualisasi data seperti grafik dan diagram membantu dalam menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang lebih sederhana dan intuitif.
Dengan melakukan analisis data yang mendalam, Anda dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih tepat dan berbasis data, sehingga meningkatkan efektivitas strategi pemasaran Anda.
6. Evaluasi dan Pengukuran
Langkah terakhir dalam implementasi data driven marketing adalah evaluasi dan pengukuran. Evaluasi dan pengukuran memerlukan penggunaan metrik dan indikator kinerja untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran. Beberapa cara untuk mengevaluasi dan mengukur adalah:
-
Menggunakan metrik seperti ROI (Return on Investment) atau ROAS (Return on Ad Spend) untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran. Metrik ini membantu Anda memahami seberapa baik investasi pemasaran Anda menghasilkan keuntungan.
-
Menggunakan indikator kinerja seperti konversi atau penjualan untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran. Indikator ini memberikan gambaran tentang seberapa baik strategi pemasaran Anda dalam mengubah prospek menjadi pelanggan.
-
Menggunakan data untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan membuat perbaikan yang diperlukan. Dengan menganalisis hasil dari kampanye pemasaran Anda, Anda dapat mengidentifikasi area yang memerlukan penyesuaian dan mengoptimalkan strategi Anda untuk hasil yang lebih baik.
Dengan melakukan evaluasi dan pengukuran secara rutin, Anda dapat memastikan bahwa strategi pemasaran Anda tetap efektif dan terus berkembang sesuai dengan perubahan kebutuhan pasar dan perilaku konsumen.
3 Hal yang Menjadi Tantangan Data Driven Marketing
Selain mengetahui keuntungan yang dapat diberikan data driven marketing, Anda juga perlu mengetahui tantangan apa saja yang akan dihadapi ketika menerapkannya. Berikut adalah beberapa tantangan data driven marketing yang harus Anda ketahui.
1. Tantangan dalam Validasi Data Customer
Ketika Anda menerapkan data dengan menggunakan data driven marketing, tantangan yang harus dihadapi adalah tingkat validasi atau keaslian data yang Anda kumpulkan. Meskipun dengan hadirnya digital marketing, Anda dapat mudah mengumpulkan data. Namun, kadang keaslian data masih dapat dipertanyakan.
Pada penerapannya masih ada celah bagi setiap pengguna atau pelanggan yang mengisi data dengan sesuka hati mereka, yang mana data yang dikumpulkan sebenarnya tidak sesuai. Maka dari itu, celah inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Anda ketika menerapkan data driven marketing.
Baca Juga: Mengenal Apa itu SEO Marketing
2. Keharusan untuk Menarik dan Memperbarui Data yang Dimiliki Setiap Waktu
Jumlah pelanggan yang dapat Anda kumpulkan bisa sangat banyak, bahkan menyentuh angka jutaan atau lebih. Selain itu, basis digital marketing membuat data sangat mudah untuk didapatkan pada setiap waktunya.
Data ini harus Anda menyimpan data-data baru yang muncul pada kapan saja untuk memperbarui basis data bisnis Anda. Apabila hanya menggunakan cara manual. Mungkin akan menjadi pekerjaan yang berat dan membosankan. Maka dari itu, pastikan Anda memiliki tools yang dapat memudahkan pekerjaan seperti ini seperti marketing dashboard.
3. Mengatasi Permasalahan Silo
Data driven marketing juga memiliki tantangan yang berhubungan dengan silo. Apa itu silo? Silo adalah keadaan di mana Anda atau suatu divisi pada perusahaan tidak dapat mengakses data dari divisi lain untuk kelancaran perkembangan bisnis.Â
Namun, ketika Anda mengalami tantangan seperti ini, bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. Anda tetap bisa mengatasi masalah ini dengan membangun data warehouse yang nantinya dapat diakses di satu tempat.
Maksimalkan Dampak Pemasaran Bisnis Anda dengan Strategi Digital Marketing ToffeeDev
Data driven marketing adalah metode pemasaran berbasis data yang membantu perusahaan memahami kebutuhan pasar, membuat keputusan secara real-time, serta menganalisis penjualan dengan lebih efektif. Dengan manfaat ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan hasil pemasaran mereka. Namun, penerapan data driven marketing juga memiliki tantangan seperti validasi data, pembaruan data secara berkala, dan masalah silo data antar divisi.
Untuk memaksimalkan marketing bisnis Anda dengan berbasis digital, Anda dapat menggunakan layanan dari ToffeeDev. Silakan temukan berbagai layanan digital marketing lainnya dari ToffeeDev di sini atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.