Pernahkan Anda mendengar tentang istilah Lifetime Value? Anda mungkin akan menyimpulkan bahwa Lifetime Value ini merujuk pada nilai loyalitas seseorang dalam jangka panjang. Namun, apakah Anda tahu bahwa Lifetime Value merupakan inti jiwa dari suatu perusahaan agar dapat berkembang dengan pesat? Lantas apakah itu sebenarnya Lifetime Value? Bagaimana cara menghitung dan meningkatkannya? Untuk mencari tahu jawabannya, termasuk bagaimana menghitung customer lifetime value, mari kita simak bersama ulasan lengkap di bawah ini, ya!
Daftar Isi
ToggleApa itu Lifetime Value?
Lifetime Value atau biasa disebut Customer Lifetime Value (CLV) adalah salah satu indikator yang digunakan untukĀ melakukan prediksi atas nilai keseluruhan pendapatan yang bisnis Anda dapatkan dari pelanggan. Metrik ini dinilai cukup akurat, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan untuk menghitung nilai dari pelanggan mereka.
Customer Lifetime Value (CLV) seringkali digunakan untuk mengukur āumurā pelanggan. Apa yang dimaksudkan dengan āumurā di sini adalah rentang waktu pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa dari perusahaan yang Anda miliki.
Layanan pelanggan yang efektif, termasuk dukungan interaktif dan penyelesaian masalah yang cepat, memainkan peran penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengoptimalkan pendapatan jangka panjang.
Baca Juga : 5 Cara Menghitung Customer Acquisition Cost Dan Tips Meningkatkannya
Mengapa Penting untuk Menghitung Lifetime Value?
Menghitung Lifetime Value (CLV) sangat penting bagi bisnis karena memberikan wawasan yang berharga tentang nilai pelanggan dalam jangka panjang. Dengan memahami CLV, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menghitung CLV sangat penting:
-
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Dengan memahami nilai pelanggan, perusahaan dapat fokus pada meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengurangi tingkat churn. Pelanggan yang merasa dihargai cenderung lebih setia dan terus menggunakan produk atau layanan Anda.
-
Mengoptimalkan Strategi Pemasaran: CLV membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan membuat keputusan pemasaran yang lebih strategis. Dengan mengetahui nilai pelanggan, Anda dapat menargetkan kampanye pemasaran yang lebih tepat sasaran.
-
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan nilai pelanggan dan loyalitas jangka panjang.
-
Mengurangi Biaya Akuisisi Pelanggan: Dengan memahami nilai pelanggan, perusahaan dapat mengurangi biaya akuisisi pelanggan dan meningkatkan ROI. Fokus pada pelanggan yang memiliki nilai tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran dan meningkatkan efisiensi.
-
Meningkatkan Pendapatan: CLV membantu perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan nilai pelanggan dan mengurangi tingkat churn. Pelanggan yang setia dan puas cenderung melakukan pembelian berulang, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan.
Cara Menghitung Lifetime Value
Untuk menghitung Customer Lifetime Value, terdapat sebuah rumus dasar yang dapat Anda gunakan, yaitu:
CLV = Rata-rata nilai transaksi x (Jumlah transaksi dalam satu tahun x Waktu retensi)
Menghitung customer lifetime value sangat penting untuk strategi bisnis karena mencerminkan loyalitas pelanggan dan membantu mengoptimalkan anggaran pemasaran serta meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Metodologi untuk menghitung CLV melibatkan penggunaan rumus dasar dan dapat dimodifikasi dengan faktor-faktor seperti margin keuntungan dan biaya retensi.
Waktu retensi pada rumus tersebut mengacu pada durasi hubungan bisnis antara perusahaan Anda dengan pelanggan. Angkanya sangat variatif, mengikuti produk atau jasa yang Anda tawarkan atau mengikuti cara pelanggan mengonsumsi produk Anda.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah satu contoh pemakaian rumus CLV dalam bisnis:
Anda memiliki usaha minuman. Menu minuman tersebut Anda beri harga antara Rp10.000 hingga Rp20.000. Seiring berjalannya waktu, Anda mendapatkan seorang pelanggan (Z) yang selalu membeli menu Hazelnut Chocolate seharga Rp15.000 setiap satu minggu sekali selama dua tahun. Berapakah nilai Customer Lifetime Value dari pelanggan (Z)?
Customer Lifetime Value (CLV) = Rata-rata nilai transaksi x (Jumlah transaksi dalam satu tahun x Waktu retensi)
CLV = Rp15.000 x (52 x 2)
CLV = Rp15.000 x 104
Customer Lifetime Value = Rp1.560.000
Customer Lifetime Value dari pelanggan (Z) adalah Rp1.560.000. Namun, Anda juga perlu mengingat, bahwa angka ini adalah sebuah prediksi, dan prediksi ini akan lebih akurat jika lebih banyak faktor yang bisa Anda jadikan penunjang. Biasanya beberapa perusahaan akan memodifikasi rumus dasar di atas dengan beberapa faktor, seperti margin keuntungan, dan biaya retensi (biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan).
Baca Juga : Cost Per Lead: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Cara Meningkatkan Lifetime Value
Setelah mengetahui cara menghitung Customer Lifetime Value, mungkin Anda saat ini penasaran, bagaimana cara bisnis Anda untuk meningkatkan Customer LIfetime Value? Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat perusahaan Anda lakukan untuk meningkatkannya, yaitu:
1. Memberikan Promosi
Salah satu cara efisien dalam meningkatkan Customer Lifetime Value adalah dengan menerapkan program promosi untuk pelanggan Anda. Program promosi dapat mengikat pelanggan Anda untuk tetap setia membeli produk atau jasa Anda, sehingga retensi pembelian dapat meningkat. Anda bisa menggunakan strategi promosi āBuy One, Get Oneā, atau āMega Discount 90% only for Today!ā untuk menaikkan urgensi para pelanggan untuk segera membeli produk Anda. Namun, perlu Anda ingat juga bahwa promosi yang besar, harus juga disertai dengan kenaikkan kepuasan pelanggan Anda.
2. Menghitung Kepuasan Pelanggan secara Rutin
Kepuasan pelanggan yang dihitung dengan rutin akan membantu perusahaan Anda lebih cepat mendeteksi kemungkinan adanya permasalahan pada kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa Anda.Ā Data kepuasan pelanggan ini memungkinkan bisnis Anda untuk memaksimalkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa secepat mungkin.
3. Optimalkan Peran Customer Service Bisnis Anda
Pernahkan Anda menyampaikan keluhan suatu produk atau jasa kepada perusahaan, tetapi keluhan tersebut hanya dibalas dengan template bot atau bahkan penyelesaian permasalahan tersebut cenderung lambat? Tentunya Anda merasa kesal dan kecewa, sehingga tidak ingin menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu peran layanan pelanggan sangatlah penting untuk perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Bekali customer service perusahaan Anda dengan strategi, skill, dan tools yang memadai dan profesional sehingga dapat lebih efektif untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Personalisasi Pengalaman Pelanggan terhadap Bisnis Anda
Setiap kelompok target pelanggan yang dituju oleh perusahaan, akan memiliki karakteristik, pengalaman, dan minat yang berbeda. OLeh karena itu, semua komponen iklan dan promosi yang dibuat oleh perusahaan Anda juga harus spesifik dan fokus kepada satu kelompok, sehingga target market yang Anda tuju akan merasa terhubung secara langsung kepada perusahaan Anda. Pastikan semua strategi pemasaran bisnis Anda selalu relate dan relevan kepada pelanggan untuk meningkatkan repeat purchase yang akan meningkatkan CUstomer Lifetime Value Ā dari perusahaan Anda.
Baca Juga : Apa itu Cost Per Impression? Berikut Manfaat dan Cara Menghitungnya
5. Optimasi Program Loyalitas Pelanggan
Program loyalitas pelanggan adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengoptimalkan nilai pelanggan. Dengan memahami CLV, perusahaan dapat merancang program loyalitas yang lebih efektif dan meningkatkan nilai pelanggan. Berikut adalah beberapa tips untuk optimasi program loyalitas pelanggan:
-
Membuat Program Loyalitas yang Personal: Buat program loyalitas yang personal dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. Personalisasi dapat mencakup penawaran khusus berdasarkan riwayat pembelian atau preferensi pelanggan.
-
Meningkatkan Insentif: Meningkatkan insentif yang ditawarkan dalam program loyalitas untuk meningkatkan nilai pelanggan. Insentif seperti diskon eksklusif, hadiah, atau poin yang dapat ditukarkan dapat mendorong pelanggan untuk tetap setia.
-
Menggunakan Data Pelanggan: Menggunakan data pelanggan untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dan meningkatkan program loyalitas. Data ini dapat membantu Anda menyesuaikan program loyalitas agar lebih efektif dan menarik bagi pelanggan.
6. Kualitas Produk yang Konsisten
Kualitas produk yang konsisten sangat penting untuk meningkatkan nilai pelanggan dan mengoptimalkan strategi pemasaran. Dengan memahami CLV, perusahaan dapat fokus pada meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan nilai pelanggan. Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kualitas produk:
-
Meningkatkan Kualitas Produk: Meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan nilai pelanggan. Produk yang berkualitas tinggi akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong pembelian berulang.
-
Menggunakan Bahan Baku yang Berkualitas: Menggunakan bahan baku yang berkualitas untuk meningkatkan kualitas produk. Bahan baku yang baik akan menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih tahan lama.
-
Mengoptimalkan Proses Produksi: Mengoptimalkan proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk. Proses produksi yang efisien dan berkualitas akan memastikan produk yang konsisten dan memenuhi standar tinggi.
Tantangan Penerapan Lifetime Value
Penerapan Lifetime Value (CLV) tidak tanpa tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi perusahaan ketika mencoba menghitung dan menggunakan CLV secara efektif:
-
Pengumpulan Data: Pengumpulan data yang akurat sering kali menjadi tantangan, terutama jika data berasal dari berbagai sumber yang tidak terintegrasi. Data yang tidak lengkap atau tidak akurat dapat mengurangi keakuratan perhitungan CLV.
-
Kompleksitas Model Perhitungan: Penghitungan CLV bisa menjadi proses yang kompleks, terutama ketika melibatkan berbagai variabel dan sumber data. Model perhitungan yang rumit dapat memerlukan keahlian khusus dan alat analisis yang canggih.
-
Perubahan Perilaku Konsumen: Perilaku konsumen yang dinamis menambah lapisan kompleksitas dalam penerapan CLV. Perubahan tren, preferensi, dan kebutuhan pelanggan dapat mempengaruhi nilai pelanggan dan memerlukan penyesuaian dalam perhitungan CLV.
Dengan memahami tantangan-tantangan tersebut, perusahaan dapat lebih siap untuk menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut dalam penerapan CLV. Mengatasi tantangan ini akan membantu perusahaan untuk lebih efektif dalam menghitung dan memanfaatkan CLV untuk keuntungan jangka panjang.
Maksimalkan Customer Lifetime Value Bisnis bersama ToffeeDev
Memaksimalkan nilai Customer Lifetime Value tidak semudah yang dibayangkan. Peningkatan tersebut membutuhkan proses dan durasi yang tidak sebentar, serta eksperimen secara berulang. Oleh karena itu, untuk mempercepat dan meminimalisir kerugian dari strategi yang tidak tepat, Anda dapat memanfaatkan jasa Digital Marketing Agency seperti Toffeedev untuk menciptakan strategi pemasaran digital yang jitu dan mendatangkan keuntungan bagi bisnis Anda.
Sebagai salah satu Digital Marketing Agency Indonesia di Jakarta, ToffeeDev siap membantu Anda dalam mengembangkan situs, dan membantu Anda untuk merencanakan dan menerapkan strategi Digital Marketing terbaik yang tepat sasaran, dan mencapai tujuan bisnis Anda.
Tunggu apalagi, mari mulai mendigitalkan bisnis Anda bersama ToffeeDev, sebelum pesaing bisnis Anda melakukannya.