Dalam bidang pengembangan sistem aplikasi, dikenal istilah backend dan back end developer. Istilah ini mungkin cukup familier bagi Anda yang berkecimpung di dunia pemrograman. Namun, istilah ini masih asing di telinga masyarakat awam. Maka dari itu, pada artikel ToffeeDev kali ini akan dibahas mengenai apa itu backend dan kaitannya dengan web development. Simak penjelasannya di bawah ini!
Daftar Isi
Daftar Isi
ToggleApa Itu Backend?
Apa pengertian backend? Istilah yang cukup asing ini merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh profesi software developer. Dalam sebuah aplikasi, ada bagian yang ditampilkan untuk pengguna, dan ada yang tidak. Sederhananya, aplikasi tersebut memiliki dua sisi, yaitu depan dan belakang. Backend adalah sisi belakang aplikasi yang berfungsi untuk menyediakan kebutuhan tak terlihat oleh pengguna.
Backend tidak berinteraksi langsung dengan pengguna aplikasi. Fungsi-fungsinya mencakup tentang bagaimana data disimpan, diolah, atau ditransaksikan dengan cara yang aman. Dalam sebuah sistem aplikasi, backend bertanggung jawab atas business logic, database, keamanan website, dan kestabilan server. Fungsi utama backend ini sekaligus menunjang performa frontend yang ada di depan, yaitu bagian yang terlihat oleh pengguna.
Baca Juga: Backend Programming: Definisi, Lingkup, dan Skill yang Diperlukan
Perbedaan Backend dan Frontend
Memahami pengertian backend tak akan lepas dari peran frontend. Dalam sebuah aplikasi yang bekerja, akan selalu ada back end dan front end yang berjalan beriringan. Ibarat sebuah rumah, frontend adalah ruang tamu yang berfungsi untuk menerima pengunjung. Di ruang tamu, para pengunjung bisa berkumpul dan melakukan aktivitasnya.
Jika frontend diilustrasikan sebagai ruang tamu, maka backend ibarat dapur di belakang yang digunakan pemilik rumah untuk membuat minuman dan camilan untuk disajikan pada para tamu yang berkunjung. Aktivitas di dapur tidak bisa dilihat oleh para pengunjung yang ada di depan, tetapi hasilnya bisa dinikmati.Â
Singkatnya, frontend berperan pada seluruh aktivitas yang bisa Anda lihat, rasakan, dan interaksikan melalui application programming interface, seperti pengalaman Anda saat berkunjung ke rumah tersebut. Apabila Anda masih bingung, maka ada satu ilustrasi lain yang menggambarkan kerja back end dan front end developer seperti berikut:
Anggaplah Anda saat ini sedang berkunjung ke sebuah kafe. Anda masuk lalu menghampiri bagian pelayanan untuk melihat-lihat menu di sana. Anda lalu memilih secangkir kopi panas dan sepotong kue untuk teman kopi. Setelah membayar, Anda lalu dipersilakan untuk duduk sambil menunggu pesanan siap.
Lalu, tiba-tiba muncul pelayan lain yang mengantarkan pesanan Anda, yaitu secangkir kopi panas dan sepotong kue. Anda lalu menikmati hidangan tersebut sambil duduk di kursi dekat jendela besar dengan pemandangan keramaian kota. Musik yang menyenangkan mengalun lembut melalui speaker kafe tersebut. Anda pun merasakan pengalaman minum kopi yang nyaman, mudah, dan menyenangkan.
Sistem pada aplikasi pun bekerja dengan konsep seperti ini. Kenyamanan, kemudahan, dan kepuasan pengguna terhadap performa aplikasi adalah sesuatu yang wajib dicapai oleh developer atau pengembang aplikasi tersebut. Sebagai pengunjung, Anda tidak tahu sama sekali bagaimana cara pelayan menyeduh kopi tersebut, mesin kopi apa yang digunakan, apa merek biji kopinya, laporan keuangan, biaya sewa kafe, gaji pelayan, dan hal-hal dapur lainnya yang tak terlihat oleh pengunjung.Â
Yang terpenting, Anda bisa menikmati kopi pesanan Anda diantarkan oleh pelayan sampai ke meja Anda. Ilustrasi ini bisa menggambarkan dengan tepat mengenai backend dan posisinya. Maka dari itu, meski tak terlihat oleh pengunjung secara langsung, peran backend sangat vital untuk menunjang kafe tersebut agar tetap beroperasi. Agar aplikasi backend dan frontend bekerja sesuai fungsinya seperti ini, maka dibutuhkan web developer yang terbagi menjadi backend developer dan frontend developer.
Tugas Backend Developer
Backend developer adalah seseorang yang sangat paham mengenai backend hingga ke akar-akarnya. Seorang backend developer harus tahu cara menggunakan algoritma untuk memecahkan masalah dan mengoptimalkan sistem yang kompleks. Pekerjaan ini lebih berhubungan dengan data. Agar lebih singkat, berikut ini adalah ringkasan tugas yang menjadi tanggung jawab seorang backend developer.
1. Menguasai Kemampuan Dasar Bahasa Pemrograman
Dalam menjalankan backend, seorang backend developer harus memiliki setidaknya satu kode program atau bahasa pemrograman yang harus dikuasai dan untuk nantinya ditampilkan di sisi server situs atau aplikasi. Bahasa yang paling banyak digunakan untuk pemrograman backend biasanya adalah PHP, Ruby, dan Python.
2. Menguasai Penggunaan Manajemen Database
Berikutnya, seorang backend developer juga harus menguasai penggunaan manajemen database seperti MySQL, Oracle, atau SQL Server. Perangkat lunak seperti ini penting untuk dikuasai karena berperan untuk mengembangkan dan merancang alur website berbasis database.
Baca Juga: 4 Perbedaan Backend dan Frontend
3. Menguasai Framework dan Library
Pada umumnya, seorang backend developer juga harus menguasai framework dan library. Biasanya, yang paling banyak digunakan adalah Express, Django, C#, dan GO. Selain backend developer, frontend developer juga bertugas untuk menguasai kemampuan satu ini.
Itulah tugas dan peran backend developer dalam pengembangan website. Setelah memahami apa itu backend, Anda akan menyadari bahwa mengembangkan web adalah pekerjaan yang rumit dan tidak semua orang bisa melakukannya. Banyak detail-detail kecil yang harus diperhatikan demi menunjang web sehingga bisa tampil dengan performa terbaik.
Kini, Anda bisa memanfaatkan jasa web developer yang disediakan oleh ToffeeDev. Di ToffeeDev, ada tim developer berpengalaman yang akan membantu Anda untuk mengembangkan website Anda, baik yang sudah ada maupun belum. Jika Anda tertarik, atau ingin bertanya-tanya lebih lanjut tentang apa itu backend, silakan hubungi tim ToffeeDev di kontak ini.