Internet kini menjadi hal lumrah yang selalu dikunjungi orang-orang setiap hari. Saat ini, hampir semua orang selalu membuka internet untuk mencari banyak hal. Mulai dari informasi terkini, sebagai sarana berkomunikasi, dan masih banyak lagi.
Namun, meski banyak orang berselancar di internet, belum banyak yang tahu bahwa URL yang mereka tulis mengandung domain dan subdomain. Keduanya terkait dengan struktur penamaan sebuah website. Lantas, apa yang dimaksud dengan domain dan subdomain? Bagaimana fungsinya terhadap performa suatu website?
Mari temukan jawabannya dalam artikel berikut ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Domain?
Bagi yang belum paham, domain adalah URL utama dalam sebuah situs website yang ada di internet. Biasanya, domain dimulai dengan “www”, kemudian diakhiri dengan “.com” atau ID domain lain seperti “.id”, “.net”, dan lain-lain. Untuk di Indonesia sendiri, ada beberapa domain yang sering dipakai, yakni “.com”, dan “.id”. Secara singkat, domain adalah nama untuk sebuah situs website. Dengan kata lain, rangkaian alamat website itulah nama domain.
Fungsi Domain
Ada beberapa fungsi domain yang bisa Anda ketahui, yakni mempermudah pengguna internet untuk masuk ke sebuah situs. Dengan nama domain ini, orang tidak perlu menghafalkan alamat IP satu per satu dari sebuah website, apalagi saat ini ada banyak sekali website yang tersedia. Beberapa alamat domain terkenal yang paling sering dikunjungi masyarakat adalah Google.com, Netflix.com, Wikipedia.com, hingga Youtube.com.
Baca juga: Membahas Apa itu Domain, Jenis, dan Cara Mendapatkannya
Apa Itu Subdomain?
Setelah tahu apa itu domain, berikut ini penjelasan mengenai apa itu subdomain. Subdomain bisa diibaratkan sebagai bagian-bagian yang ada dalam domain. Atau secara detail, subdomain adalah URL unik yang menjadi bagian dari domain dan biasanya berada di depan domain.
Mudahnya, jika domain yang akan dikunjungi adalah Google.com, maka subdomainnya adalah image.google.com. Bisa dilihat, URL unik yang dimaksud adalah penambahan kata “image” di depan Google.com.
Fungsi Subdomain
Dalam penggunaannya, subdomain berfungsi untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengguna. Hal ini akan menciptakan segmentasi untuk pengguna yang memang secara khusus mencari informasi spesifik dalam alamat domain yang ada. Misalnya dalam domain website.com, dengan adanya subdomain, pengguna bisa langsung menyasar topik yang diinginkan, seperti news.website.com, movie.website.com, atau finance.website.com, dan masih banyak lagi.
Subdomain tersebut akan menyajikan informasi secara khusus. Contohnya, finance.website.com akan spesifik menyajikan informasi soal keuangan, movie.website.com menyajikan informasi khusus soal film, dan lain-lain. Pengguna bisa langsung masuk ke alamat subdomain yang diinginkan tanpa harus masuk ke domain utamanya terlebih dahulu.
Baca juga: Mengenal Fungsi Subdomain dan Contohnya
Perbedaan Domain dan Subdomain
Nah, dalam pembuatannya, apa yang dimaksud domain dan subdomain memiliki beberapa perbedaan. Berikut ini penjelasan selengkapnya:
1. Domain Bisa Berdiri Sendiri
Domain bisa berdiri sendiri karena merupakan alamat utama website. Domain tak membutuhkan subdomain agar bisa menjadi sebuah alamat yang utuh. Hal ini berbeda dari subdomain. Pasalnya, subdomain baru bisa berdiri jika sudah ada domain utamanya. Subdomain membutuhkan sebuah domain agar bisa terbentuk menjadi satu alamat utuh. Jadi, bisa dibilang, yang terpenting dari sebuah website adalah domain, bukan subdomain.
2. Domain Tidak Bergantung pada Subdomain
Dari urutan pembuatan saja, bisa terlihat kalau domain tidak bergantung pada subdomain. Pasalnya, subdomain baru bisa terbentuk jika sudah ada domainnya. Anda tidak mungkin mencari sebuah website hanya dengan mengetikkan subdomain tanpa domain utamanya. Ini berbeda dari domain yang tetap bisa dibuka meski tidak menyertakan subdomain. Jadi, subdomain sangat bergantung dengan adanya domain, tetapi tidak sebaliknya.
Baca juga: Pahami Perbedaan Hosting dan Domain sebelum Membuat Website
3. Biaya dalam Berlangganan
Ada perbedaan biaya berlangganan yang cukup kentara antara domain dan subdomain. Pada sebuah website, berlangganan domain selalu dikenai tarif tertentu. Hal ini berbeda dari subdomain yang biasanya gratis tanpa harus membayar lebih jika ingin berlangganan, mengingat subdomain sudah menjadi bagian dari domain utama. Jadi, Anda hanya perlu membayar untuk langganan domain saja.
4. Efeknya pada SEO
Dalam Search Engine Result Page (SERP), alamat subdomain akan terlihat sebagai website yang terpisah. Hal ini tentu berpengaruh pada SEO atau Search Engine Optimization dari alamat tersebut karena yang masuk dalam SERP hanya alamat domainnya saja, sedangkan subdomain tidak.
Pasalnya, subdomain adalah alamat yang menyambung dengan domain utama, sehingga bisa dibilang penggunaan subdomain dapat mengganggu SEO untuk konten dalam website. Hal ini yang terkadang terlewatkan oleh para pemilik website. Banyak pemilik website tidak memperhatikan soal SEO sehingga tetap bertahan menggunakan subdomain.
Nah, itu tadi beberapa penjelasan seputar apa yang dimaksud dengan domain dan subdomain. Bisa disimpulkan bahwa domain adalah hal penting dari sebuah website karena merupakan URL utama seseorang saat mengunjungi website. Sedangkan, subdomain adalah bagian dari domain yang terdiri dari URL unik. Contohnya untuk domain Twitter.com, subdomain yang bisa dikunjungi adalah mobile.twitter.com. Jadi, Anda sudah memiliki bayangan kira-kira mana yang paling dibutuhkan untuk membuat sebuah website dari informasi di atas, bukan?. Nah, dalam urusan domain dan subdomain sendiri, Anda tak perlu bingung lagi menyiapkannya. Serahkan saja pada ToffeeDev agar pembuatan dan strategi pemasaran website Anda bisa lebih optimal. Karena kami juga memiliki jasa pembuatan website. Segera hubungi ToffeeDev untuk informasi lebih lanjut.