5 Cara Menggunakan Hashtag Social Media Untuk Menarik Audiens

Ketika membuat hashtag sosial media, yang mewakili brand, audiens, event atau dapat kita anggap sebagai teman kencan: Anda ingin kegembiraan, Anda ingin intrik, tetapi Anda juga menginginkan sesuatu yang akan bertahan, setidaknya untuk sementara waktu. Jika Anda sedang mencari hashtag satu malam, Anda mungkin tidak berusaha untuk membangun hubungan yang nyata dengan audiens Anda.

Sebelumnya pertimbangkan 5 tips ini ketika kamu aktif di sesi hashtag sosial media:

  1. Gunakan hashtag sosial media sebagai pemecah kekakuan dalam deskripsi.

Berikan Hashtag untuk memulai penghitungan. Di Twitter, sebagai contoh, tanya kepada followers kalian yang berkaitan dengan Hashtag. Orang akan merespon menggunakan Hastag, karena mereka tau bahwa hal tersebut akan bertambah visibilitasnya dari respon mereka. Apabila lebih banyak lagi orang yang merespon, hashtag tersebut akan bertambah; – dan sebelum kamu tahu itu semua, seluruh audiens akan berada disekitar hashtag kamu – dan pada akhirnya, masuk ke event-mu. Kamu bahkan dapat bertemu dengan orang-orang yang menggunakan hashtag yang sama untuk bertemu di acara event-mu.

Pada akhirnya tujuan utama mu adalah untuk membuat orang-orang (pembaca) merasa nyaman menggunakan hashtag sehingga dapat tersebar.

  1. Jangan terlalu mem-push

Bila kamu ingin orang-orang merasa aman, oleh karena itu jangan terlalu berlebihan. Normalnya orang akan menjauh ketika mereka di bombardier dengan permintaan di depan.

Antusias terhadap sesuatu itu sangat bagus, tetapi pastikan hashtag kalian tidak dengan kalimat yang terlalu frontal atau mengganggu, seperti: “posting di Twitter”, “post di facebook!”, “jangan lupa gunakan #hashtag!” seperti permintaan, daripada mendorong untuk ikut berpartisipasi, akan terlihat seperti pemaksaan.

Semakin kamu memakai hashtage sebagai cara alami untuk membantuk audiens mu secara otentik, ini akan membantu audiens untuk belajar dan menghubungkan, semakin pula orang akan menggunakannya.

  1. Jauhi “oversharing”.

Aturan pertama (Hashtag rule no. 3). Di dalam dunia online dan offline hampir mirip, kurang lebih. Rentang perhatiaan orang itu pendek, mereka menginginkan “gist not the saga”. Beritahu mereka apa yang mereka butuhkan, apabila mereka menginginkan lebih dari itu, mereka akan bertanya.

 

  1. Berikan kesan yang tiada akhir

Hal yang paling efektif adalah menghidupkan hashtags. Hashtag dimulai dari katalisator dalam membuat ‘dengungan’ disekitar yang secara natural dapat menjelaskan brand, pemasaran dan acara kedepannya.

Hashtag dibuat untuk dimengerti apapun peristiwa nya. Itu artinya memakai hashtag bukan berarti hanya dapat menggambarkan keadaan namun dapat menggambarkan secara garis besar dan meluas untuk orang-orang dan brand-mu.

Garis besar dari Hashtag: jangan biarkan di sia-siakan penggunaan hashtag. Gunakan hashtag untuk meng-optimasi apa yang ingin kamu bagikan di media, dan pastikan hashtag dapat membuat audiens terasa ‘hangat’ dengan brand/event, tidak membuat mereka ‘dingin’ ( masa bodoh, tidak tertarik dan berlari ke brand/event yang lain).

—-

Jadilah pengguna hashtag sosial media yang tidak menekan audiens mu dan dapat membuat mereka menjauh karena banyaknya permintaan, informasi yang berlebihan, atau dengan konten yang tidak layak di tunjukkan. Jadilah pengguna yang dapat di ingat, jadilah dirimu sendiri.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat