Tantangan Dalam Digital Marketing

Tantangan Dalam Digital Marketing

Halo selamat pagi semua, kembali lagi di Toffee #sharingmonday pada hari ini perkenalkan nama saya Natasha selaku tim digital marketing dari Toffeedev. Hari ini di Toffee #sharingmonday kita akan bahas mengenai tantangan dalam dunia digital marketing bagi Anda para pebisnis dan pengusaha muda yang ingin memulai bisnis Anda. Dimana digital marketing sekarang ini menjadi media yang sedang in-in nya gitu ya. Sedang dibutuhkan saat ini karena mayoritas penduduk di Indonesia dan dunia semua sudah menggunakan smartphone dan internet sebagai cara mereka memperoleh informasi, membeli barang.

Seperti yang kita tahu orang banyak membeli barang melalui online daripada offline karena selain harganya mungkin lebih murah dan mungkin dengan promo yang lebih menarik. Yang pertama adalah mengapa digital marketing menjadi media yang menarik? Pertama adalah memperlakukan konsumen digital. Membedakan cara memperlakukan konsumen digital berbeda dengan konsumen pada umumnya.

Kalau misalnya kita berjalan seperti biasa menyebarkan flyer seperti di mal atau menggunakan media billboard, akan beda experience dari konsumen itu. Kalau konsumen digital, cara kita untuk mengiklankan itu pasti dari smartphone. Yang pertama mungkin orang ingin meningkatkan brand awareness untuk perusahaan yang masih baru karena orang-orang belum mengetahui brand kita jualnya apa, harganya seberapa mahal, kalau brand besar kan mereka sudah tahu maka lebih mudah untuk sales convert dibanding perusahaan baru. Makanya digital marketing adalah lahan yang baik untuk perusahaan untuk berkembang memperkenalkan brand mereka ke orang yang belum mengetahuinya.

Kedua adalah media yang digunakan itu bisa bermacam-macam ya, bisa dari Facebook Ad yang sekarang digabung sama Instagram, terus Google Ad, LinkedIn atau yang lainnya di mana industri yang digunakan oleh perusahaan untuk mengiklankan bisnis itu bisa berbeda. Misalnya perusahaan Anda fashion kecantikan atau hal-hal yang menarik untuk dilihat. Akan lebih baik untuk Anda mengiklankan di Facebook, Instagram. Seperti yang kita sering lihat kaya onlineshop. Kalau Google Ad lebih ke barang jasa. Ada sih produk menggunakan Google Ad tapi lebih banyak jasa. Kalau Facebook Instagram lebih ke produk seperti yang di e-commerce.

Lalu yang ketiga adalah budget estimasi yang digunakan. Itu tergantung pada dua hal, yang pertama posisi brand Anda. Kalau brand Anda masih baru, berarti budget yang Anda keluarkan tidak harus banyak. Mulai dari dikit dulu kalau brand Anda masih baru. Tapi kalau brand besar Coca Cola, Unilever, Apple, pasti lebih banyak yang dikeluarkan. Mereka kan perusahaannya sudah terkenal kan? Pasti banyak competitor yang bersaing dengan mereka.

Kedua pasti media yang digunakan, Facebook kah? Google Ad kah? Perlu diperhatikan. Sesuaikan dengan bisnis Anda dan juga goals Anda. Jadi kalau digital marketing goals Anda untuk click atau conversion mungkin lebih murah. Untuk CPA. Cost Per Acquisition akan lebih mahal daripada click saja. Anda harus tahu budget yang Anda keluarkan sesuai dengan goals dari campaign Anda.

Yang keempat adalah knowledge. Ini yang paling penting ya karena menurut saya digital marketing adalah sebuah media baru. Sebuah lahan baru bagi pebisnis untuk memperkenalkan produk mereka. Dalam traditional marketing kita tahu bahwa gampang untuk diukur lah misal kita jual ke 100 orang yang kita dapat 50 orang. Tapi digital marketing hasil report agak berbeda. Yang kita perlukan adalah skill dalam membaca data dari Google Ad, Google Analytic, tidak gampang dibaca orang awam. Harus mengerti cara membaca data itu yang bisa menggunakan digital marketing iklan. Gitu ya. Harus orang yang mengerti.

Lalu dalam knowledge itu kita juga harus tahu step-stepnya. Untuk apa sih kita pakai digital marketing? Kalau kita nggak tahu cara menggunakan data itu, ya semua percuma. Uang kita habiskan percuma karena kita nggak tahu cara baca data itu. Seperti yang saya tahu ada beberapa step gitu ya dalam menggunakan data itu agar bisa digunakan. Pertama kita harus tahu target audience, segmen customer kita. Kita harus experience. Pasti dari media tradisional lah ya. Kita harus tahu segmennya. Bapak atau ibu, kakak atau anak kecil, umurnya berapa, demografinya gimana, penghasilannya berapa, kita harus tahu.

Kedua kita tentukan goals atau campaign untuk segmen tersebut. Ketiga adalah KPI. Kita tentukan goals. Kita pastikan hasil dari campaign itu adalah di atas 7 nggak di bawah. Yang keempat kita harus mengukur performance atau menilai hasil dari campaign yang telah kita lakukan. Lalu memonitor hasil dari campaign tersebut setiap hari, setiap minggu, setiap bulan untuk mengetahui perkembangan dari konsumen. Selalu berubah manusia perilakunya jadi kita harus terus memonitor apakah ada perubahan customer kita.

Yang kelima adalah mengevaluasi hasil dari campaign dan jika memungkinkan menambah atau mengurangi yang masih kurang untuk campaign selanjutnya. Nah, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan hari ini. Sekian dan terima kasih, sampai ketemu di Toffee #sharingmonday minggu depan.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat