Bagaimana Cara Membangun Startup?

Cara Membangun Startup

Startup menjadi salah satu jenis bisnis yang makin diminati masyarakat terutama kawula muda. Jumlah perusahaan rintisan Indonesia bahkan mencapai lebih dari 2.000 per tahun 2020. Angka tersebut pun diperkirakan terus melesat seiring dengan perkembangan zaman. Lantas, apakah hal ini berarti membangun sebuah startup semudah itu? Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak—tergantung dari bagaimana sudut pandang masing-masing individu. 

Lalu bagaimana cara Membangun Startup?

Kalau Anda masih meragukan jawabannya—terutama bila ingin berkecimpung dalam dunia ini—berikut adalah cara membangun startup untuk membuka perspektif Anda.

1. Temukan Ide Bisnis untuk Membangun Startup

Pendiri startup selalu jeli dalam melihat peluang. Ide bisnis yang mereka peroleh umumnya merupakan hasil observasi mendalam atas berbagai kebutuhan di masyarakat berikut berbagai tantangannya yang mengakibatkan kebutuhan tersebut belum terakomodasi.

Mulailah dengan mengobservasi apa yang terjadi di sekitar Anda. Angkat satu gagasan yang cukup meresahkan—dan sebisa mungkin bersifat krusial—untuk kemudian Anda temukan berbagai solusi yang paling memungkinkan untuk mengatasi hal tersebut. 

2. Buat Rencana Bisnis untuk Membangun Startup

Kalau Anda sudah menemukan idenya, kini saatnya merencanakan hal tersebut ke dalam bisnis. Business plan merupakan panduan Anda dalam mewujudkan gagasan tersebut ke dalam bentuk nyata. Anda tak lagi hanya mengawang-awang, tetapi telah memiliki roadmap jelas apa saja yang akan dilakukan dengan perhitungan rasional.

Ada banyak tool yang dapat Anda manfaatkan untuk membuat business plan. Namun tool mana pun yang Anda gunakan, pastikan setidaknya ada beberapa pertimbangan berikut di dalamnya.

  • Visi dan misi bisnis.
  • Deskripsi bisnis dan produk (barang maupun jasa).
  • Analisis pasar dan kompetitor.
  • Keunikan (value) produk.
  • Aliran dan kebutuhan pendapatan dan pengeluaran.
  • Analisis SWOT.
  • Rencana pemasaran produk.

Baca Juga:Bisnis Plan Terbaru untuk Adaptasi Menghadapi New Normal

3. Temukan Partner yang Tepat

Cara membangun startup yang satu ini cukup menantang. Anda mungkin tidak dapat menemukan rekan yang tepat dengan mudah untuk mewujudkan impian tersebut. Pasalnya, memilih partner yang tepat sangatlah subjektif—Anda sebaiknya tidak melibatkan ikatan emosional di dalamnya, tetapi juga cukup mengenal orang tersebut untuk mendampingi perjalanan bisnis Anda.

Kalau Anda tak menemukannya dalam circle utama, jangan khawatir. Perluaslah jaringan sosial Anda. Manfaatkan berbagai platform dan media sosial (terutama yang bersifat profesional seperti Linkedin) untuk menemukan calon potensial. Jangan lupa, selalu perhatikan pula track record-nya agar meminimalkan konflik di belakang.

4. Pendanaan

Faktor ini yang menjadi alasan umum orang memilih mundur sebelum benar-benar mencoba membangun startup. Sebenarnya tidak semua startup membutuhkan dana besar—Anda hanya perlu menyesuaikan dengan gagasan dan rencana bisnis yang telah dibuat. Kalaupun memang membutuhkan suntikan modal dari pihak lain, ada banyak opsi yang dapat dilakukan.

Beberapa opsi sumber dana untuk membangun startup antara lain simpanan pribadi dan kredit, dana teman dan keluarga, pendanaan dari perusahaan, maupun investasi baik yang dilakukan oleh personal, bank, maupun crowdfunding. Khususnya apabila membutuhkan dana dari pihak lain, maka pastikan bahwa rencana bisnis Anda matang dan meyakinkan sehingga lebih mudah dalam mendapatkan kepercayaan mereka. Selain itu, tak ada salahnya Anda juga sudah mulai merintis terlebih dahulu beberapa tahap bisnis sebagai bukti awal keseriusan Anda dalam menjalankan perusahaan rintisan.Itulah beberapa cara membangun startup. Sebagian mungkin menganggap mudah—dan beberapa bahkan telah berhasil mewujudkannya. Kendati begitu, tentu saja, tantangan terbesarnya adalah dengan mempertahankan bisnis tersebut. Adapun hal-hal penting yang harus dipenuhi untuk menjaga keberlangsungan startup nantinya antara lain menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan, keteraturan pencatatan dana, teamwork yang apik, dan kemauan untuk selalu beradaptasi dan berinovasi.

Share this post :

Scroll to Top